P D R B K a b u p a t e n P u r b a l i n g g a T a h u n 2 0 1 1
6
tersedia tabel I-O tabel Input – Output secara Nasional maupun
Jawa Tengah sebagai data dasar. Data dasar pada tahun 2000 yang meliputi cakupan, harga, maupun volume, tersedia secara rinci pada
masing-masing sektor ekonomi dan relatif lebih lengkap serta berkelanjutan dibandingkan pada tahun 1993. Dengan dukungan data
yang lebih lengkap dan rinci serta berkesinambungan, diharapkan estimasi PDRB dengan tahun dasar 2000 dapat disusun lebih akurat
dan konsisten.
E. METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL 1. Beberapa Pendekatan Penghitungan Pendapatan Regional
a.
Pendekatan Produksi
Production Approach
Pendekatan produksi digunakan untuk menghitung nilai produksi netto barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh sektor ekonomi
selama setahun pada wilayah tertentu. Produk barang dan jasa dinilai menurut harga produsen yaitu harga produk tanpa memperhitungkan
biaya transportasi dan pemasaran. Maksud digunakannya pendekatan ini adalah untuk mengetahui berapa nilai pendapatan yang benar-
benar diterima oleh produsen. Biaya transpot dan pemasaran tidak dimasukkan dalam perhitungan harga ini, sebab biaya transpot dan
pemasaran akan dihitung sebagai pendapatan pada sektor angkutan dan perdagangan.
Nilai barang dan jasa pada harga produksi ini merupakan nilai produksi brutto
out put
sebab masih terkandung di dalamnya biaya barang dan jasa yang dipakai dan dibeli dari sektor lain. Karena itu
untuk menghindari penghitungan dua kali, maka biaya barang dan jasa
P D R B K a b u p a t e n P u r b a l i n g g a T a h u n 2 0 1 1 7
yang dibeli dan dipakai dari sektor lain dikeluarkan hingga diperoleh nilai produksi netto. Nilai produksi netto ini disebut juga nilai tambah
value added
. Di dalam nilai tambah terkandung upahgaji, bunga atas modal, sewa tanah, keuntungan, penyusutan dan pajak tidak langsung
netto. Apabila di dalam nilai tambah tersebut masih tercakup faktor
penyusutan dan pajak tak langsung netto, nilai tambah tersebut masih merupakan nilai tambah bruto atas dasar harga pasar. Jumlah seluruh
nilai tambah bruto atas dasar harga pasar dari seluruh sektor ekonomi merupakan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar
dan apabila penyusutan serta pajak tak langsung netto dikeluarkan akan diperoleh Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya
faktor. Dengan kata lain, pendekatan produksi adalah dengan menghitung
nilai tambah dari barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah, dengan cara mengurangkan
biaya antara dari masing-masing nilai produksi bruto tiap-tiap kegiatan, sub sektor atau sektor dalam jangka waktu tertentu biasanya satu
tahun. Unit-unit produksi tersebut penyajiannya dikelompokkan menjadi 9 lapangan usaha menurut KLUI yaitu :
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian.
3. Industri Pengolahan. 4. Listrik, Gas dan Air Minum.
5. Bangunan. 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran.