Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
P D R B K a b u p a t e n P u r b a l i n g g a T a h u n 2 0 1 1
40
Laju pertumbuhan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan di Purbalingga mencapai 7,74 persen pertahun selama
kurun waktu 2007-2011. Capain laju pertumbuhan yang cukup baik, termasuk salah satu sektor yang kecepatan pertumbuhannya melebihi
laju pertumbuhan umum. Nilai tambah bruto harga berlaku sektor keuangan rata-rata
mencapai 336.261,16 juta pertahun, selama lima tahun belakangan, dengan peranan yang diberikan dalam kisaran 6,52 persen pertahun
dan berkembang lebih dari empat kali lipat dalam setiap tahunnya. Dalam grafik 2.11., dapat dicermati lebih jauh dari capaian sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan selama tahun 2007 hingga 2011.
Selanjutnya untuk lebih detail lagi, pada tabel 2.6., dapat dilihat kondisi perekonomian perolehan nilai tambah dari sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan yang dirinci menurut subsektor selama tahun 2010-2011.
Pada tahun 2011, sektor ini mempunyai andil 6,48 persen mengalami penurunan peran terhadap perekonomian di Kabupaten
Purbalingga sebesar 0,08 persen dari tahun sebelumnya, dari nilai tambah yang dihasilkan sebesar 422.622,60 juta rupiah. Subsektor
persewaan bangunan masih masih mendominasi peranan dengan memberikan nilai tambah sebesar 249.372,14 juta rupiah dan
subsektor bank memberikan nilai tambah terbesar kedua yaitu 143.775,22 juta rupiah. Masing-masing berperan sebear 59,01 persen
dan 34,02 persen.
P D R B K a b u p a t e n P u r b a l i n g g a T a h u n 2 0 1 1 41
Tabel : 2.6. NILAI TAMBAH SEKTOR KEUANGAN DAN PERBANKAN DI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2010-2011 Juta Rupiah
Uraian 2010
2011
HgB HgK
HgB HgK
1 2
3 4
5 NTB
378.642,40 154.213,75 422.622,60 165.831,61
Bank 126.431,04 56.493,97
143.775,22 62.492,82
Lembaga Keu. Bukan Bank 18.269,95
8.188,97 20.377,76
8.745,09
Sewa bangunan 225.954,04 85.744,58
249.372,14 90.498,32
Jasa Perusahaan 7.987,36
3.786,22 9.097,48
4.098,32 Sumber : BPS - PDRB Kabupaten Purbalingga 2011
Berdasarkan tahun dasar 2000, nilai tambah riil sektor ini pada tahun 2010 sebesar 154.213,75 juta rupiah dan pada tahun 2011
sebesar 165.831,61 juta rupiah. Subsektor sewa bangunan yang menyumbang nilai tambah terbesar, pertumbuhannya sebesar 5,54
persen. Sedangkan subsektor bank tumbuh lebih laju dengan kecepatan 10,62 persen.
Pertumbuhan positif dari sektor ini pada tahun-tahun yang akan datang masih dapat ditingkatkan dengan pembinaan dan pengelolaan
lembaga keuangan bukan bank, khususnya koperasi. Disamping itu, dengan menjaga sistem investasi yang baik, akan menumbuh
kembangkan berdirinya bank-bank umum yang melayani masyarakat sehingga peranan subsektor perbankan dapat lebih ditingkatkan.