Nilai MPN Koliform Pada Masing-masing Kelurahan di Kecamatan Semampir Surabaya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan di kecamatan Semampir, Surabaya yang meliputi 5 kelurahan diantaranya kelurahan Ujung, Ampel, Pegirian, Sidotopo, dan Wonokusumo.yang dilakukan pada bulan Juli 2010, diperoleh sampel air sumur sejumlah 15 sampel air sumur. Hasil rata-rata per 100 ml sampel air dapat dilihat pada tabel 4.1dan tabel 4.3. Selain itu hasil penelitian diperoleh secara analisis kuantitatif terhadap mikroorganisme yang terdapat dalam sampel air sumur. Data itu kemudian di bandingkan dengan parameter yang ditentukan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan, SK MenKLH, dan sumber lain yang di gunakan sebagai standart.

4.1. Nilai MPN Koliform Pada Masing-masing Kelurahan di Kecamatan Semampir Surabaya

Pada hasil uji MPN coliform dari masing-masing kelurahan meliputi kelurahan Ujung, Ampel, Pegirian, Sidotopo, dan Wonokusumo. Untuk mengetahui nilai MPN coliform dilihat pada uji penegasan Confirmed test. 39 Hasil uji penegasan dihitung berdasarkan hasil pengamatan lampiran 4 dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1. Indeks MPN coliform pada uji penegasan pada masing-masing kelurahan di kecamatan Semampir Kelurahan Indeks MPN koliform pada sampel pada air sumur Rerata nilai MPN Ujung Ujung I Ujung II Ujung III 460 2400 460 ± 1106,66 Ampel Ampel I Ampel II Ampel III 1100 1100 1100 ± 1100 Pegirian Pegirian I Pegirian II Pegirian III 2400 2400 2400 ± 2400 Sidotopo Sidotopo I Sidotopo II Sidotopo III 1100 1100 1100 ± 1100 Wonokusumo Wonokusumo I Wonokusumo II Wonokusumo III 460 2400 2400 ± 1753,33 . Pada uji penegasan dapat dilihat yang mempunyai nilai MPN koliform yang tinggi adalah kelurahan Pegirian ± 2400 per 100 ml. Sedangkan untuk nilai MPN koliform yang terendah terdapat pada kelurahan Ampel dan Sidotopo yaitu ±1100 per 100 ml. Untuk kelurahan Ujung memiliki nilai MPN koliform ±1106,66 per 100 ml dan Wonokusumo ±1753,33 per 100 ml. Uji penegasan dari hasil tes di atas adalah sangat perlu, mengingat bahwa tes pendugaan dihasilkan positif oleh mikroorganisme coliform, yang menunjukkan adanya indikator terhadap polusi fecal. Banyaknya jumlah bakteri koliform yang terdapat pada masing-masing kelurahan juga dipengaruhi lingkungan sekitar sumur. Kondisi air sumur dimasing-masing kelurahan tercantum dalam Tabel 4.2. 40 Tabel 4.2 . Kondisi air sumur dimasing-masing kelurahan di kecamatan Semampir Surabaya No. Kelurahan Kondisi sumur 1. 2. Ujung I - Sumur dipakai untuk umum - Digunakan untuk mandi dan mencuci - Dekat dengan septic tank dengan jarak ± 5 m - Dekat dengan selokan dengan jarak ± 3 m - Kondisi air keruh dan bau - Termasuk sumur gali II - Termasuk sumur bor - Sumur dipakai untuk umum - Digunakan untuk mandi dan mencuci - Dekat dengan septic tank dengan jarak ± 6 m - Dekat dengan selokan dengan jarak ± 3 m - Kondisi air keruh dan bau - Termasuk sumur gali III - Sumur dipakai untuk keluarga sendiri - Digunakan untuk mandi dan mencuci - Dekat dengan septic tank dengan jarak ± 5 m - Dekat dengan selokan dengan jarak ± 1 m - Kondisi air keruh - Termasuk sumur gali 2. Ampel I - Sumur dipakai untuk umum - Digunakan untuk mandi dan mencuci - Dekat dengan septic tank dengan jarak ± 3 m Dekat dengan selokan dengan jarak ± 4 m - Kondisi air keruh dan bau - Termasuk sumur gali II - Sumur digunakan untuk 10 KK - Digunakan untuk mandi dan mencuci - Dekat dengan septic tank dengan jarak ± 5 m - Dekat dengan selokan dengan jarak ± 1 m - Kondisi air keruh - Termasuk sumur gali III - Sumur digunakan untuk 4 KK - Digunakan untuk mandi dan mencuci - Dekat dengan septic tank dengan jarak ± 6 m - Dekat dengan selokan dengan jarak ± 3 m - Kondisi air keruh dan bau - Termasuk sumur gali No. Kelurahan Kondisi sumur 3. Pegirian I - Sumur digunakan untuk umum - Digunakan untuk mandi dan mencuci - Dekat dengan septic tank dengan jarak - ± 6 m - Dekat dengan selokan dengan jarak ± 1 m - Kondisi air keruh dan bau - Termasuk sumur gali II - Sumur digunakan untuk umum - Digunakan untuk mandi dan mencuci - Dekat dengan septic tank dengan jarak ± 5 m - Dekat dengan selokan denga jarak ± 1 m - Kondisi air keruh dan bau - Teramsuk sumur gali III - Sumur digunakan untuk umum - Digunakan untuk mandi dan mencuci - Dekat dengan septic tank dengan jarak ± 5 m - Dekat dengan selokan dengan jarak ± 1 m - Kondisi air keruh dan bau - Termasuk sumur gali 4. Sidotopo I - Sumur dipakai untuk umum - Digunakan untuk mandi dan mencuci - Dekat dengan septic tank dengan jarak ± 6 m - Dekat dengan selokan dengan jarak ± 1 m - Kondisi air keruh - Termasuk sumur gali II - Sumur dipakai untuk umum - Digunakan untuk mandi dan mencuci - Dekat dengan septic tank dengan jarak ± 5 m - Dekat denga selokan dengan jarak ± 1 m - Kondisi air keruh dan bau - Termasuk sumur gali III - Sumur digunakan untuk 5 KK - Digunakan untuk mandi dan mencuci - Dekat dengan septic tank dengan jarak ± 5 m - Dekat dengan selokan denga jarak ± 1 m - Kondisi air keruh dan bau - Termasuk sumur gali 5. Wonokusumo I - Sumur dipakai untuk umum - Digunakan untuk mandi dan mencuci - Dekat dengan septic tank dengan jarak ± 5 m - Dekat dengan selokan dengan jarak ± 3 m - Kondisi air keruh dan bau Tabel 4.2. Menunjukkan bahwa air sumur dari masing-masing kelurahan di kecamatan Semampir Surabaya termasuk air sumur gali, kondisi air keruh dan berbau, dipakai untuk mencuci dan mandi, bangunan sumur dekat dengan selokan dan septic tank. Masih tingginya angka organisme indikator dalam air menunjukkan bahwa air tersebut telah terkontaminasi oleh feses manusia. Proses pemurnian air yang meliputi sedimentasi, filtrasi, dan klorinasi kurang sempurna menyebabkan air terkontaminasi dengan bakteri Lim, 1988. Tingginya angka bakteri coliform ini kemungkinan disebabkan selain karena sejak awal air tersebut telah mengandung bakteri coliform. Pengamatan terhadap air sumur pada masing-masing kelurahan menunjukkan hasil positif dalam uji pendugaan terhadap adanya bakteri coliform. Hal ini ditandai dengan adanya kekeruhan dan gelembung gas didalam tabung durham pada seluruh tabung dari semua seri pegenceran. Timbulnya gas ini disebabkan karena kemampuan bakteri coliform yang terdapat pada sampel air No. Kelurahan Kondisi sumur 5. Wonokusumo I - Teramasuk sumur gali II - Sumur dipakai untuk umum - Digunakan untuk mandi dan mencuci - Dekat dengan spetic tank dengan jarak ± 5 m - Dekat dengan selokan dengan jarak ± 3m - Kondisi air keruh - Teramasuk sumur gali III - Sumur dipakai untuk 1 KK - Digunakan untuk mencuci - Dekat dengan septic tanki dengan jarak ± 5 m - Dekat dengan selokan dengan jarak ± 1 m - Kondisi air keruh dan bau - Termasuk sumur gali dalam memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35 ° C Pelczar dan Chan, 2008. Air sumur termasuk air dibawah permukaan tanah dimana terdapat pori-pori tanah dan batuan yang jenuh air pada daerah ini karena dipengaruhi oleh proses penyaringan. Mikroorganisme tertahan oleh bahan-bahan partikulat dalam tanah yang berfungsi sebagai penyaring filter. Dengan demikian besar kemungkinan perairan yang berada jauh di bawah tanah bebas dari mikoorganisme Pelczar dan Chan, 2008. Dari hasil uji pendugaan untuk masing-masing kelurahan bila dibandingkan menurut SK. Dirjen PPM dan PLP No. 1PO.03.04.PA.91 dan SK JUKLAK PKA Tahun 20002001 termasuk dalam kelas D yang berarti dalam kategori air tersebut amat jelek untuk di konsumsi Pitojo dan Purwantoyo, 2003.

4.2 Nilai MPN E. coli pada masing-masing kelurahan dikecamatan Semampir Surabaya