UJI BAKTERIOLOGIS AIR PADA SAMPEL AIR KR
INTISARI
UJI BAKTERIOLOGIS AIR PADA SAMPEL AIR KRAN DAN AIR
SUMUR ARTESIS BANDARA ADISUTJIPTO DIY DI BBTKLPP (BALAI
BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT) YOGYAKARTA
Farizka Diatrinari
13/346969/BI/9026
Pembimbing: Sari Darmasiwi, M. Biotech.
Berbagai macam tujuan pemanfaatan air dalam kehidupan sehari-hari
haruslah melibatkan pengawasan dan pengujian terhadap kualitas air. Keberadaan
bakteri coliform pada air yang diuji merupakan indikator bahwa air tersebut tidak
aman dikonsumsi. Bakteri coliform yang biasa digunakan sebagai indikator adalah
Escherichia coli. Air minum harus memiliki persyaratan nilai MPN (Most
Probable Number) E.coli maksimal 0 sel/100 ml untuk dinyatakan layak
dikonsumsi. BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit) Yogyakarta melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap
kualitas air, baik air minum, limbah cair, maupun air tanah di wilayah D.I.
Yogyakarta dan Jawa Tengah. Bandara Adisutjipto DIY merupakan salah satu
instansi yang melakukan pemeriksaan kualitas air secara berkala melalui
BBTKLPP Yogyakarta. Pemeriksaan kualitas air melalui kerja praktek dilakukan
untuk mempelajari prosedur uji kualitas pada sampel air kran bandara dan air
sumur artesis di Bandara Adisutjipto DIY. Pemeriksaan dilakukan melalui uji
pendugaan (presumptive test) dengan menginokulasikan sampel air pada medium
LTB 0,5 % dan 1,5 %. Jumlah tabung yang menunjukkan hasil positif yaitu
terbentuknya gas dan asam, dicocokkan dengan tabel MPN. Berdasarkan hasil uji
pendugaan (presumptive test), sampel air kran bandara mengandung jumlah
bakteri sebanyak 240 per 100 ml dan tidak layak konsumsi, sedangkan sampel air
sumur artesis bandara mengandung jumlah bakteri sebanyak
UJI BAKTERIOLOGIS AIR PADA SAMPEL AIR KRAN DAN AIR
SUMUR ARTESIS BANDARA ADISUTJIPTO DIY DI BBTKLPP (BALAI
BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT) YOGYAKARTA
Farizka Diatrinari
13/346969/BI/9026
Pembimbing: Sari Darmasiwi, M. Biotech.
Berbagai macam tujuan pemanfaatan air dalam kehidupan sehari-hari
haruslah melibatkan pengawasan dan pengujian terhadap kualitas air. Keberadaan
bakteri coliform pada air yang diuji merupakan indikator bahwa air tersebut tidak
aman dikonsumsi. Bakteri coliform yang biasa digunakan sebagai indikator adalah
Escherichia coli. Air minum harus memiliki persyaratan nilai MPN (Most
Probable Number) E.coli maksimal 0 sel/100 ml untuk dinyatakan layak
dikonsumsi. BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit) Yogyakarta melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap
kualitas air, baik air minum, limbah cair, maupun air tanah di wilayah D.I.
Yogyakarta dan Jawa Tengah. Bandara Adisutjipto DIY merupakan salah satu
instansi yang melakukan pemeriksaan kualitas air secara berkala melalui
BBTKLPP Yogyakarta. Pemeriksaan kualitas air melalui kerja praktek dilakukan
untuk mempelajari prosedur uji kualitas pada sampel air kran bandara dan air
sumur artesis di Bandara Adisutjipto DIY. Pemeriksaan dilakukan melalui uji
pendugaan (presumptive test) dengan menginokulasikan sampel air pada medium
LTB 0,5 % dan 1,5 %. Jumlah tabung yang menunjukkan hasil positif yaitu
terbentuknya gas dan asam, dicocokkan dengan tabel MPN. Berdasarkan hasil uji
pendugaan (presumptive test), sampel air kran bandara mengandung jumlah
bakteri sebanyak 240 per 100 ml dan tidak layak konsumsi, sedangkan sampel air
sumur artesis bandara mengandung jumlah bakteri sebanyak