BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan tentang Semampir
Semampir adalah salah satu kecamatan di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Sebagian besar penduduknya adalah urbanisasi dari utara Kota Surabaya,
yaitu Madura. Semampir memiliki 5 kelurahan yang terdiri atas kelurahan Ujung, Ampel, Pegirian, Sidotopo, dan Wonokusumo. Tingkat kemiskinan di kecamatan
ini merupakan yang tertinggi di Kota Surabaya. Data dari kecamatan menyebutkan bahwa ada 15.675 kepala keluarga KK yang terkategorikan
sebagai keluarga miskin, dengan penyumbang terbesar dari Kelurahan Wonokusumo 4.702 KK dan Ujung 5.486 KK. Sebagian besar penduduk di
kecamatan tersebut, bermata pencaharian sebagai buruh dan tukang 20.874 jiwa, sedangkan tingkat pendidikannya sekitar 35.386 penduduk yang tersebar di lima
Kelurahan Ujung, Wonokusumo, Ampel, Pegirian, Sidotopo hanya lulusan SD, lulusan SMP sebanyak 26.191 orang dan SMA berjumlah 28.099 orang Anonim,
2009. Dari data kantor Kecamatan Semampir didapatkan jumlah penduduk dan luas wilayah pada masing-masing kelurahan pada tahun 2010 seperti yang
tercantum pada Tabel 2.1.
6
Tabel 2.1. Jumlah penduduk dan luas wilayah masing-masing kelurahan di
kecamatan Semampir No.
Kelurahan Jumlah penduduk
Luas wilayah Laki-laki
Perempuan 1.
2. 3.
4. 5.
Ujung Ampel
Pegirian Sidotopo
Wonokusumo 16. 027 jiwa
10.885 jiwa 15.433 jiwa
14.266 jiwa 27.789 jiwa
16. 678 jiwa 11.069 jiwa
15.018 jiwa 15.177 jiwa
28.729 jiwa 298.400 ha
38.000 ha 125.068 ha
40.852 ha 163.050 ha
Sumber: Kantor Kecamatan Semampir, 2010 Berikut ini gambar 1. menunjukkan peta kelurahan Kecamtan Semampir
dan letak dari kelurahan Ujung, Ampel, Pegirian, Sidotopo, dan Wonokusumo.
Gambar 1. Peta kelurahan di kecamatan Semampir Google map
2.2 Tinjauan Tentang Air
Air merupakan bahan esensial bagi hidupnya organisme, oleh karena itu air selalu penuh dengan benda-benda hidup. Manusia dan makhluk-makhluk lain
yang tidak hidup di dalam air senantiasa mencari tempat-tempat tinggal dekat air
7
supaya mudah mengambil air untuk keperluan hidupnya, maka desa atau kota zaman dulu tumbuh di sekitar sumber air, di tepi sungai, atau di tepi danau.
Sesudah manusia lebih maju, tempat tinggalnya tidak perlu dekat air dengan sumber jauh yang disalurkan dengan pipa dan didistribusikan Prawiro, 1989.
Sumber daya alam yaitu air, dapat diperoleh dari air permukaan meliputi air sungai, danau, waduk, rawa dan genangan air lainya. Pada air tanah dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu air tanah tidak tertekan bebas adalah air terletak pada suatu dasar yang kedap air dan mempunyai permukaan bebas. Pada
air tanah tertekan adalah air yang sepenuhnya jenuh dengan bagian atas dan bawah dibatasi oleh lapisan yang kedap air, salah satunya sumur Effendi, 2003.
Pentingnya air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50 – 70 dari
seluruh total berat badan. Tulang manusia mengandung air sebanyak 22 berat tulang, dalam darah dan ginjal sebanyak 83. Pentingnya air bagi kesehatan
dapat dilihat dari jumlah air yang ada di dalam organ, 80 dari darah terdiri atas air, dalam tulang mengandung 25, sedangkan dalam urat syaraf terdapat 75
air, dalam ginjal mengandung 80 air, dalam hati 70 air, dan otot 75 air. Kekurangan air menyebabkan penyakit batu ginjal dan kandung kemih, karena
terjadi kristalisasi unsur-unsur yang ada di dalam cairan tubuh. Kehilangan air sebanyak 15 dari berat badan dapat mengakibatkan kematian. Kebutuhan
minum orang dewasa adalah minimum 1,5 –2 liter air sehari Slamet, 2002. Selain
pentingnya air bagi tubuh manusia, air dibutuhkan bagi kehidupan lainnya, baik untuk kebutuhan hidup sehari-hari yaitu keperluan untuk kebutuhan domestik
rumah tangga maupun kebutuhan dalam pertanian, industri, perikanan, pembangkit listrik tenaga air, dan navigasi, serta rekreasi Soerjani, dkk, 1997.
Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat, mengakibatkan sumber daya air di dunia telah menjadi salah satu kekayaan yang sangat penting. Air merupakan
hal pokok bagi konsumsi dan sanitasi umat manusia, air juga penting untuk produksi barang industri, serta untuk produksi industri makanan dan industri
tekstil. Air tidak tersebar merata di atas permukaan bumi, sehingga ketersediaannya disuatu tempat akan sangat bervariasi menurut waktu Linsley,
1989. Air juga merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat berharga,
tanpa air tidak mungkin ada kehidupan di muka bumi ini. Salah satu sumber air yang dapat dimanfaatkan adalah air tanah Johanes dalam Suparmin, 2000. Air
tanah adalah air yang bergerak pada tanah yang terdapat di dalam ruang-ruang butir tanah, air tanah juga dapat menyebabkan retak-retak pada batuan Suyono,
1993. Air tanah ditemukan pada zone geologi permeable tembus air yang dikenal dengan akuifer yang merupakan formasi pengikat air. Berdasarkan pada
kondisi air tanah, air tanah diklasifikasikan dalam lima jenis antara lain air tanah dalam dataran alluvial, air tanah dalam kipas detrital, air tanah dilluvial, air tanah
di kaki gunung api dan air tanah dalam zone batuan retak Suyono, 1993. Air juga mengalami sirkulasi yang disebut daur hidrologi, yaitu pola pendauran air
yang umum dan terdiri susunan gerakan-gerakan air yang rumit dan transformasinya Lee, 1988.
2.2.1 Manfaat air tanah dangkal Sumur
Air tanah dangkal adalah air tanah sampai kedalaman 15 m. Dinamakan
juga air tanah bebas karena lapisan air tersebut tidak berada di dalam tekanan.
9
Profil permukaan air tanah dangkal tergantung dari profil permukaan tanah
dan lapisan tanah sendiri Surbakti, 1987.
Pemanfaatan air tanah dangkal untuk memenuhi keperluan rumah tangga akan air bersih dan air untuk industri sudah banyak dilakukan. Di daerah dataran
rendah umumnya didapat cukup air tanah dangkal. Bila tidak ada sumber air minum lainnya air tanah dangkal merupakan sumber utama dan sebagian besar
dieksploitasi dengan jalan membuat sumur. Sehingga air sumur merupakan sumber air yang penting maka dari itu lingkungan sumur maupun konstruksinya
harus diperhatikan Surbakti, 1987.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sumur dangkal adalah: 1.
Sumur harus diberi tembok kedap air 3,00 m² dari muka tanah, agar perembesan air permukaan dapat dihindari.
2. Sekeliling sumur harus diberi lantai kedap air selebar 1 – 1,5 m² untuk
mencegah terjadinya pengotoran dari luar. 3.
Pada lantai sekelilingnya harus diberi saluran pembuangan air kotor agar air dapat tersalurkan dan tidak akan mengotori sumur.
4. Pengambilan air sebaiknya dengan pipa kemudian air dipompa ke luar.
5. Pada bibir sumur hendaknya diberi tembok pengaman setinggi 1 m².
Sutrisno, 2004
2.2.2 Siklus air
Air jumlahnya relatif konstan, tetapi air tidak diam, melainkan bersirkulasi akibat pengaruh cuaca, sehingga terjadi suatu siklus yang disebut siklus
hidrologis. Siklus ini penting, dikarenakan dengan siklus tersebut air dapat
mensuplai daerah daratan. Air menguap akibat panasnya matahari. Penguapan
terjadi pada air permukaan, air yang berada di dalam lapisan tanah bagian atas wevaporasi, air yang ada didalam tumbuhan transpirasi, hewan dan manusia
transpirasi, respirasi. Uap air memasuki atmosfir didalam atmosfir uap ini akan menjadi awan, dan dalam kondisi cuaca tertentu dapat mendingin dan berubah
bentuk menjadi tetesan-tetesan air dan jatuh kembali ke permukaan bumi sebagai hujan. Air hujan ini ada yang mengalir lansung masuk kedalam air permukaan
runoff, ada yang meresap kedalam tanah perkolasi dan menjadi air tanah baik yang dangkal maupun yang dalam, ada yang diserap oleh tumbuhan. Air tanah
dalam akan timbul ke permukaan sebagai mata air dan menjadi air permukaan. Air permukaan bersama-sama dengan air tanah dangkal, dan air yang berada didalam
tubuh akan menguap kembali untuk menjadi awan. Maka siklus hidrologis ini kembali terulang Slamet, 2002.
2.2.3 Peran air bagi kehidupan
Air sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan, baik itu kehidupan manusia maupun kehidupan binatang dan tumbuh-tumbuhan. Air merupakan
bahan yang sangat vital bagi kehidupan dan juga merupakan sumber dasar untuk kelangsungan kehidupan di atas bumi. Selain itu air merupakan kebutuhan dasar
bagi kehidupan, juga manusia selama hidupnya selalu memerlukan air. Dengan demikian semakin naik jumlah penduduk serta laju pertumbuhanya semakin naik
pula laju pemanfatan air. Air adalah bagian dari lingkungan fisik yang sangat ensensial, tidak hanya dalam proses-proses hidup, tetapi juga dalam proses-proses
yang lain, seperti untuk industri, pertanian, pemadam kebakaran dan lain-lain
Slamet, 2002.
11
Tubuh Manusia sebagian terdiri dari air, kira-kira 60-70 dari berat badannya. Untuk kelangsungan hidupnya, tubuh manusia membutuhkan air yang jumlahnya
antara lain tergantung berat badan. Untuk orang dewasa kira-kira memerlukan air 2.200 gram setiap harinya Sutrisno dan Suciastuti, 1996.
2.2.4 Pengertian air bersih
Dalam program kesehatan lingkungan dikenal adanya 2 dua jenis air yang dari aspek kesehatan layak digunakan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, yaitu air minum dan air bersih. Berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan
Republik Indonesia
Nomor 416MenkesPerIX1990 tentang pengawasan dan syarat-syarat kualitas air yang
disebut sebagai air minum adalah air yang memenuhi syarat kesehatan yang dapat langsung diminum, sedangkan yang disebut sebagai air bersih adalah air yang
memenuhi syarat kesehatan, yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum diminum. Syarat kesehatan dimaksud meliputi syarat-syarat fisika, kimia,
mikrobiologi dan radioaktifitas.
2.2.5 Kebutuhan air bersih
Kebutuhan manusia akan sumber daya air menjadi sangat nyata, diketahui bahwa jumlah air di bumi ini tetap. Perubahanya pada bentuk dalam mengikuti
siklus hidrologi yang berputar sepanjang masa air di daratan-air laut- uap air- hujan. Padahal penduduk dunia selalu bertambah dan kehidupannya semakin
maju pula, sehingga pemakaian air semakin bertambah banyak. Penduduk yang berkembang cepat, cepat pula merosotkan persediaan air per kapita per tahun.
Lebih-lebih perkembangan itu terjadi di tempat yang sumber airnya kecil.
distribusi air yang secara geografis tidak merata ditambah distribusi kepadatan
penduduk yang tidak merata pula jelas menimbulkan ketidak seimbangan persediaan dan permintaan supply and demand akan air yang sukar untuk diatasi
Soerjani, dkk, 1997.
Banyaknya air yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari misalnya mandi, mencuci, memasak, menyiram tanaman dan
lain sebagainya. Sumber air bersih untuk kebutuhan hidup seharihari secara umum harus memenuhi standar kuantitas dan kualitas.
1. Ditinjau dari segi kuantitas Air adalah salah satu diantara kebutuhan hidup yang paling penting. Air
termasuk dalam sumber alam yang dapat diperbaharui, karena secara terus menerus dipulihkan melalui siklus hidrologi yang berlangsung menurut kodrat.
Namun air merupakan sumber alam yang lain dari pada yang lain dalam arti bahwa jumlah keseluruhan air yang bisa didapat di seluruh dunia adalah tetap,
persediaan totalnya tidak dapat ditingkatkan atau dikurangi melalui upaya-upaya pengelolaan untuk mengubahnya. Persediaan total dapat diatur secara lokal
dengan dibuatnya bendungan atau sarana-sarana lainnya. Disepakati bahwa volume total air di bumi adalah sekitar 1,4 milyar Km yang 97 adalah air laut.
Sisanya 2.7 adalah air tawar yang terdapat didaratan dan berjumlah 37,8 juta km berupa lapisan es di puncak-puncak gunung gletser 77,3, air tanah resapan
22,4, air danau dan rawa-rawa 0,35, uap air diatmosfir 0.04, dan air sungai 0,01 Salim, 1986.
Kebutuhan dasar air bersih adalah jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat hidup secara layak yaitu dapat memperoleh air
yang diperlukan untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari 13
Sunjaya dalam Karsidi, 1999. Ditinjau dari segi kuantitasnya, kebutuhan air rumah tangga menurut Sunjaya adalah:
a. Kebutuhan air untuk minum dan mengolah makanan 5 liter orang perhari.
b. Kebutuhan air untuk mandi dan membersihkan dirinya 25 – 30 liter orang
perhari. c.
Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25 – 30 liter orang perhari. Kebutuhan air untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan
fasilitas sanitasi atau pembuangan kotoran 4 – 6 liter orang perhari,
sehingga total pemakaian perorang adalah 60 – 70 liter hari di kota.
Banyaknya pemakaian air tiap harinya untuk setiap rumah tangga berlainan, selain pemakaian air tiap harinya tidak tetap banyak keperluan
air bagi tiap orang atau setiap rumah tangga itu masih tergantung dari beberapa faktor diantaranya adalah pemakaian air di daerah panas akan
lebih banyak dari pada di daerah dingin, kebiasaan hidup dalam rumah tangga misalnya ingin rumah dalam keadaan bersih selalu dengan
mengepel lantai dan menyiram halaman, keadaan sosial rumah tangga semakin mampu atau semakin tinggi tingkat sosial kehidupannya semakin
banyak menggunakan air serta pemakaian air dimusim panas akan lebih banyak dari pada dimusim hujan.
2. Ditinjau Dari Segi Kualitas Mutu Air Secara langsung atau tidak langsung pencemaran akan berpengaruh
terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan kualitas air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia sebagai air
minum berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap 14
produk air minum yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan sistem dan proses yang akan dilakukan terhadap sumber daya air. Kualitas air tanah
dipengaruhi beberapa hal antara lain iklim, litologi, waktu dan aktivitas manusia. Seperti diuraikan berikut:
a. Iklim meliputi curah hujan dan temperatur. Perubahan temperatur
berpengaruh terhadap pelarutan gas. Semakin rendah temperatur maka gas yang tertinggal sebagai larutan semakin banyak. Curah hujan yang
jatuh ke permukaan tanah akan melarutkan unsur – unsur kimia antara
lain, oksigen, karbon dioksida, nitrogen, dan unsur lainnya. b.
Litologi yaitu jenis tanah dan batuan dimana air akan melarutkan unsur-unsur padat dalam batuan tersebut.
c. Waktu yaitu semakin lama air tanah itu tinggal disuatu tempat akan
semakin banyak unsur yang terlarut. d.
Aktivitas manusia yaitu kepadatan penduduk berpengaruh negatif terhadap air tanah apabila kegiatannya tidak memperhatikan
lingkungan seperti pembuangan sampah dan kotoran manusia Suparmin, 2000.
2.3 Persyaratan Kualitas Air Bersih
Kualitas adalah kadar, mutu, tingkat baik buruknya sesuatu tentang barang dan sebagainya Fajri dan Senja, 2005. Menurut peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416 MenkesPerIX1990, Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak Pitojo dan 15
Purwantoyo, 2003. Air bersih didapat dari sumber mata air yaitu air tanah, sumur, air tanah dangkal, sumur artetis atau air tanah dalam. Air bersih ini
termasuk golongan B yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. Kualitas air bersih apabila ditinjau berdasarkan kandungan bakterinya
menurut SK. Dirjen PPM dan PLP No. 1PO.03.04.PA.91 dan SK JUKLAK PKA Tahun 20002001, dapat dibedakan ke dalam 5 kategori sebagai berikut :
1 Air bersih kelas A ketegori baik mengandung total koliform kurang dari 50 2 Air bersih kelas B kategori kurang baik mengandung koliform 51
– 100 3 Air bersih kelas C kategori jelek mengandung koliform 101
– 1000 4 Air bersih kelas D kategori amat jelek mengandung koliform 1001
– 2400 5 Air bersih kelas E kategori sangat amat jelek mengandung koliform lebih 2400
Pitojo dan Purwantoyo, 2003.
2.3.1 Persyaratan fisik air
Air yang berkualitas baik harus memenuhi persyaratan fisik seperti berikut Slamet, 2002 :
1.
Jernih atau tidak keruh kekeruhan
Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat. Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin
keruh. Derajat kesatuan dinyatakan dengan satuan unit.
2.
Tidak berwarna warna
Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.
16
3.
Rasa
Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam,
manis, pahit, atau asin menunjukkan bahwa kualitas air tersebut tidak baik.
Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam
anorganik.
4.
Tidak berbau
Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan
organik yang sedang mengalami dekomposisi penguraian oleh mikroorganisme air.
5.
Temperatur normal Suhu
Air yang baik harus memiliki temperatur sama dengan tempertur udara 20°C sampai dengan 60°C. Air yang secara mencolok mempunyai
temperatur di atas atau di bawah temperatur udara berarti mengandung zat- zat tertentu misalnya fenol yang terlarut di dalam air cukup banyak atau
sedang terjadi proses tertentu proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme yang menghasilkan energi yang mengeluarkan atau
menyerap energi dalam air. 6.
Jumlah Zat Padat Terlarut TDS
TDS biasanya tersdiri atas zat organik, garam anorganik dan gas terlarut. Bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik. Efek TDS
ataupun kesadahan terhadap kesehatan tergantung pada spesies kimia
penyebab masalah tersebut.
17
2.3.2 Persyaratan kimia air
Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia menurut Kusnaedi, 2004 berikut ini :
1.
pH netral
Derajat keasaman air harus netral, tidak boleh bersifat asam maupun basa. Air yang mempunyai pH rendah akan bersifat asam,
sedangkan pH tinggi akan bersifat basa. Air yang murni mempunyai pH = 7, pH di bawah 7 akan bersifat asam sedangkan pH di atas 7 akan bersifat
basa.
2.
Tidak mengandung bahan kimia beracun
Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun seperti sianida, sulfida, fenolik.
3.
Tidak mengandung ion-ion logam
Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion logam
seperti Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Mn, Cl, Cr, dan lain-lain.
4.
Kesadahan rendah
Tingginya kesadahan berhubungan dengan garam-garam yang terlarut di dalam air terutama garam Ca dan Mg.
5.
Tidak mengandung bahan organik
Kandungan bahan organik dalam air dapat terurai menjadi zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Bahan-bahan organik itu seperti
NH4,H2S, SO²¯ 4 dan NO Ϊ.
18
2.3.4 Persyaratan mikrobiologis air
Persyaratan mikrobiologis yang harus dipenuhi oleh air dapat diketahui melalui uji bakteriologis. Pada umumnya uji bakteriologis yang harus dipenuhi
oleh air sebagai berikut Pitojo dan Purwantoyo, 2003 : 1.
Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golongan coli, Shigella dysenteriae, Salmonella typhi, Salmonella parathypi, Vibrio
colerae. Bakteri-bakteri ini mudah tersebar melalui air transmitted by water.
2. Tidak mengandung bakteri non-patogen, seperti Actinomycetes,
Phytoplankton coliform, Ciadocera, Coliform, Fecal streptococci, Iron bakteri.
2.4 Penilaian Kualitas Air Penilaian fisik air dapat dianalisis secara visual dengan panca indra.
Misalnya keruh atau berwarna dapat langsung dilihat, bau dapat dicium menggunakan hidung. Penilaian tersebut tentu saja bersifat kualitatif. Misalnya,
bila tercium bau yang berbeda maka rasa air pun berbeda Kusnaedi, 2004. Faktor yang dijadikan sebagai pertimbangan dalam penetapan standar
kualitas air, yaitu : 1.
Kesehatan : faktor kesehatan dipertimbangkan dalam penetapan standar guna menghindarkan dampak merugikan kesehatan.
2.
Estetika : faktor estetika diprhatikan guna memperoleh kondisi yang nyaman.
3.
Teknis : faktor tekhnis ditinjau dengan mengingat bahwa kemampuan teknologi dalam pengolahan air sangat terbatas, atau untuk tujuan
19
4.
menghindarkan efek-efek kerusakan dan gangguan instalasi atau peralatan yang berkaitan dengan pemakaian air yang dimaksud.
5.
Toksisitas : faktor toksisitas ditinjau guna menghindarkan terjadinya efek racun
bagi manusia.
6.
Populasi : faktor populasi dimaksudkan dalam kaitannya dengan kemungkinan
terjadinya pencemaran air oleh suatu polutan.
7.
Proteksi : faktor proteksi dimaksudkan untuk menghindarkan atau melindungi kemungkinan terjadinya kontaminasi.
8.
Ekonomi : faktor ekonomi dipertimbangkan dalam rangka menghindarkan kerugian-kerugian ekonomi.
2.4.1 Klasifikasi air
Klasifikasi ini didasarkan atas tujuan penggunaan air tersebut. Berdasarkan SK Menteri KLH No. 02MenKLH11988, air digolongkan
sebagai berikut : 1.
Golongan A : Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pegolahan.
2. Golongan B : Air baku untuk air minum dan kebutuhan
rumah tangga. 3.
Golongan C : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan, tidak dapat digunakan untuk A
dan B. 4.
Golongan D : Air yang baik untuk keperluan indsutri dan dapat digunakan untuk usaha perkotaan, listrik, tenaga air,
tidak untuk A, B, dan C. 20
5. Golongan E
: Air yang tidak sesuai untuk keperluan A, B, C, dan D.
Sesuai peraturan Menteri Kesehatan No.416MenkesPerIX1990 yang disebut sebagai air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum. Kualitas air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan mikrobiologi, fisika, kimia, dan radioaktif.
Parameter-parameter yang sering diuji dan kandungan maksimum yang diizinkan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.2
Parameter kualitas air.
No. PARAMETER
SATUAN MAKSIMUM
A. Fisika
1. Bau
- Tidak berbau
2. TDS Total Zat Padat Terlarut
mgl 1000
3. Kekeruhan
Skala NTU 5
4. Rasa
- Tidak berasa
5. Warna
Skala TCU 15
B. Kimia a. Kimia Anorganik
1. Air raksa Hg
mgl 0,001
2. Aluminium Al
mgl 0,2
3. Arsen As
mgl 0,05
4. Besi Fe
mgl 0,3
5. Kesadahan CaCO
Ϊ mgl
500 6.
Klorida Cl mgl
250 7.
Mangan Ma mgl
0,1 8.
Nitrat sebagai N NO Ϊ
mgl 10
9. Nitrit sebagai N NO
Ω mgl
1,0
10. PH
- 6,5 sd 8,5
11. Sianida Si
mgl 0,1
12. Sulfat SO
Ϋ mgl
400 13.
Tembaga Cu mgl
1,0 14.
Timbel Pb mgl
0,05 Kimia b. Oganik
1. Benzene
mgl 0,1
2. Chloroform
mgl 0,03
3. DDT
mgl 0,03
4. Detergen
mgl 0,05
5. Pestisida total
mgl 0,10
6. Zat organik KMnO
Ϋ mgl
10 A.
Mikrobiologi 1.
E. coli Koloni100 ml
2. Total koliform
Koloni100 ml B.
Radioaktif 1.
Gross Alpha Activity Bql
0,1 2.
Gross Beta Activity Bql
1,0
Keterangan : mg = miligram, ml = mililiter, l = liter, Bq = Bequerel, NTU = Nephelometrik Turbidity Units, TCU = True Colour Units.
2.4.2 Mikroorganisme yang hidup di air
Mikroorganisme yang hidup di dalam air dapat digolongkan dalam 2 kelompok Pitojo dan Purwantoyo, 2003, yaitu :
1. Mikroorganisme patogen
Mikroorganisme ini dapat menyebabkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Beberapa contohnya
adalah Salmonellathyposa,
Shigelladysenteriae, Vibrio colerae, Salmonella parathypi, Salmonella thypi.
2. Mikroorganisme non patogen
Terdiri atas golongan bakteri coliform, fecal streptococci, iron bakteri, Actinomycetes.
Mikroorganisme penyebeb penyakit patogen tidak dapat tumbuh dan berkembang baik dalam air bersih, tetapi dapat bertahan hidup sampai beberapa
minggu lamanya. Dari penyelidikan MC. Peter 1974 pada beberapa mikroorganisme
pathogen dan mikroorganisme yang dipakai sebagai indikator diperoleh angka lamanya hidup survival rates pada temperatur 9,5⁰C
– 12,5⁰C. Dalam air yang mengandung sedikit atau bebas dari bahan-bahan organik. Beberapa spesies
mikroorganisme mempunyai survival rates sebagai berikut ; Shigella flexneri 26,8 jam, Salmonella sonnei 24,5 jam, Salmonella dysenteriae 22,4 jam, Enterococci
22 jam, Coliform bakteri 17 jam, Salmonella enteritidis 15 jam, Vibrio colerae 7,2 jam, dan Salmonella thypi 5 jam.
Pada daerah tropis khususnya pada permukaan air dangkal, temperatur dapat sampai 30⁰C atau lebih dan dalam keadaan demikian saprofit dapat tahan
hidup pada temperatur sampai 37⁰C Soesetyono, 1980.
2.5 Penyakit yang Berhubungan dengan Air
Badley 1974 seperti yang dikutip oleh Soesetyono 1980 penyakit yang
berhubungan dengan air dapat diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Penyakit yang penyebarannya melalui persediaan air yang terkontaminasi
oleh mikroorganisme pathogen dari penderita water borne disease. Penyakit-penyakit tersebut adalah typhus, cholera, amoebiasis, desentrae,
dan hepatitis infeksiosa. 2.
Penyakit yang dapat dipindahkan ke orang lain dengan jalan melalui air, juga dapat terjadi penyebaran langsung dari feses ke mulut atau lewat
makanan kotor atau tercemar, sebagai akibat kurangnya air bersih untuk keperluan kebersihan pribadi water washed disease. Penyakit kulit
Scabies yang disebabkan oleh Sarcobies scabei adalah sebagai akibat kebersihan tubuh yang kurang conjunctivitis acuta peradangan pada
kelopak mata disebabkan oleh air yang banyak mengandung debu dan kuman serta kotoran.
3. Penyakit yang dikembangkan oleh binatang yang merupakan perantara
secondary host dari mikroorganisme patogen yang hidup di dalam air water based disease, sebagian besar disebabkan oleh infeksi cacing
golongan Trematoda. Contoh dari penyakit ini adalah Schistosomiasis, Fascioliasis, dan Paragonimiasis dengan ketam dan ikan sebagai
perantara. 24
4. Penyakit yang dipindahkan serangga yang perjalanan hidupnya di dalam
atau tergantung pada adanya air water related insect vector disease. Serangga yang siklus hidupnya atau tempat bersarangnya di dalam air
adalah nyamuk dan sejenis lalat yang hidup di Afrika lalat Tse-Tse. Manson dan Ross 1877 menemukan perbedaan penyebaran penyakit
yang berhubungan dengan air yaitu penyakit Filariasis dan Malaria. Sedangkan penyakit yang ditimbulkannya adalah malaria oleh nyamuk
Anopheles, yang terdiri dari beberapa spesies. Untuk demam berdarah vektornya adalah Aedes aegypti. Filariasis disebabkan oleh nyamuk Culek
fatigan. Sedangkan penyakit yang disebabkan oleh lalat adalah penyakit tidur sleeping sickness penyebabnya adalah Trypanosoma gambiense.
2.6 Tinjauan Tentang Bakteri Koliform