Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Semampir adalah salah satu kecamatan di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Sebagian besar penduduknya adalah urbanisasi dari utara kota Surabaya, yaitu Madura. Tingkat kemiskinan di kecamatan ini merupakan yang tertinggi di kota Surabaya. Semampir memiliki 5 kelurahan yang terdiri atas Kelurahan Ujung, Ampel, Pegirian, Wonokusumo, dan Sidotopo. Data dari kecamatan menyebutkan bahwa ada 15.675 kepala keluarga KK yang terkategorikan sebagai keluarga miskin, dengan penyumbang terbesar dari Kelurahan Wonokusumo 4.702 KK dan Ujung 5.486 KK. Sebagian besar penduduk di kecamatan tersebut, bermata pencaharian sebagai buruh dan tukang 20.874 jiwa, sedangkan tingkat pendidikannya sekitar 35.386 penduduk yang tersebar di lima kelurahan Ujung, Ampel, Pegirian, Wonokusumo, dan Sidotopo hanya lulusan SD, lulusan SMP sebanyak 26.191 orang dan SMA berjumlah 28.099 orang Anonim, 2009. Dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam hal sumber daya air, masyarakat di Kecamatan Semampir sebagian masyarakatnya menggunakan air sumur atau air tanah. Masyarakat sekitar tidak tahu air sumur tersebut layak atau tidak di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari misal, untuk mandi, mencuci dan lain-lain. Oleh karena itu perlu peninjauan ulang masalah kelayakan air sumur 1 atau air tanah di kecamatan Semampir apabila di gunakan oleh masyarakat sekitar. Kedalaman air sumur di dikecamatan Semampir 100 – 200 m. Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit Kusnaedi, 2004. Air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak berbau Untung, 2004. Melalui penyediaan air bersih dan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari, masyarakat melakukan suatu usaha dengan swadaya dana masyarakat sendiri yaitu dengan membuat sumur atau air tanah. Kemampuan penyediaan air bersih untuk kehidupan sehari-hari bagi manusia adalah hal yang sangat penting. Air tanah dan manusia adalah hal yang tidak dapat dipisahkan Rismunandar, 2001. Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air di Indonesia meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan dan berbahaya bagi semua makhluk hidup yang tergantung pada sumber daya air Effendi, 2003 Air sumur adalah air permukaan tanah atau air tanah dangkal, umumnya dengan kedalaman lebih dari 15 m. Air tanah dangkal disebut juga air tanah bebas karena lapisan air tersebut tidak berada dalam tekanan. Pengambilan air tanah dalam harus menggunakan bor dan memasukan pipa dengan kedalamanya antara 100 –300 m akan didapatkan suatu lapisan air tanah Sutrisno dan Suciastuti, 1996. Uji bakteriologis air sumur pada umumnya digunakan untuk mengetahui kualitas air untuk keperluan hidup manusia. Pada dasarnya bakteri yang hidup di dalam air dibedakan atas bakteri patogen dan non-patogen. Bakteri patogen yang hidup di dalam air ini dapat menyebabkan penyakit atau gangguan kesehatan. Beberapa contohnya adalah Salmonella thyposa, Shigella dysenteriae, Vibrio colerae, Salmonella parathypi, Salmonella thypi. Untuk bakteri non-patogen terdiri atas golongan bakteri coliform, fecal streptococci, iron bakteri, Actinomycetes. Menurut Badley 1974 yang dikutip oleh Soesetyono ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan air diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu pertama, penyakit yang penyebarannya melalui persediaan air yang terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen dari kotoran manusia atau hewan yang sakit, kedua penyakit yang dapat dipindahkan ke orang lain dengan jalan melalui air dan juga dapat terjadi penyebaran langsung dari feses ke mulut atau lewat makanan kotor atau tercemar, sebagai akibat kurangnya air bersih untuk keperluan kebersihan pribadi. Selanjutnya ketiga penyakit yang dikembangkan oleh binatang yang berperan sebagai perantara dari mokroorganisme patogen yang hidup di dalam air, dan yang terakhir penyakit yang dipindahkan serangga yang siklus hidupnya di dalam atau tergantung pada adanya air. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian tentang uji bakteriologis air sumur di Kecamatan Semampir, Surabaya perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan agar masyarakat di kecamatan Semampir mengetahui bagaimana kualitas air sumur yang ada di wilayah tersebut. 3

1.2 Rumusan Masalah