Prinsip-Prinsip Umum Prinsip-Prinsip yang Berhuhungan dengan Individu yang Dibimbing Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Individu yang Memberikan Bimibingan

berupa keyakinan-keyakinan yang pada akhirnya dapat mewarnai seluruh kegiatan bimbingan dan konseling. Menurut Winkel 1991 landasan-landasan itu adalah sebagai berikut: 1 Bimbingan selalu memperhatikan perkembangan siswa sebagai individu yang mandiri dan mempunyai potensi untuk berkembang. 2 Bimbingan berkisar pada dunia subjektif masing-masing individu. 3 Kegiatan bimbingan dilaksanakan atas dasar kesepakatan antara pembimbing dengan yang dibimbing. 4 Bimbingan berlandaskan pengakuan akan martabat dan keluhuran Individu yang dibimbing sebagai manusia yang mempunyai hak-hak asasi human rights. 5 Bimbingan adalah suatu kegiatan yang bersifat ilmiah yang mengintegrasikan bidang-bidang ilmu yang berkaitan dengan pemberian bantuan psikologis. 6 Pelayanan ditujukan kepada semua siswa, tidak hanya untuk individu yang bermasalah saja. 7 Bimbingan merupakan suatu proses, yaitu berlangsung secara terus- menerus, berkesinambungan, terutama, dan mengikuti tahap-tahap perkembangan anak.

F. Prinsip-prinsip Operasional Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Prinsip-prinsip yang dimaksud ialah landasan teoretis yang mendasari pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, agar layanan tersebut dapat lebih terarah dan berlangsung dengan baik.

1. Prinsip-Prinsip Umum

Dalam prinsip umum ini dikemukakan beberapa acuan umum yang mendasari semua kegiatan bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip umum ini antara lain: a Karena bimbingan itu berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu. b Perlu dikenal dan dipahami karakteristik individual dan individu yang dibimbing. c Bimbingan diarahkan kepada bantuan yang diberikan supaya individu yang bersangkutan mampu membantu atau menolong dirinya sendiri dalam menghadapi kesulitan-kesulitannya. d Program bimbingan harus sesuai dengan program pendidikan di sekolah yang bersangkutan. e Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan, f Terhadap program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian secara teratur untuk mengetahui sampai dimana hasil dan manfaat yang diperoleh.

2. Prinsip-Prinsip yang Berhuhungan dengan Individu yang Dibimbing

a Layanan bimbingan harus diberikan kepada semua siswi Maksudnya bahwa pembimbing dalam memberikan layanan tidak tertuju kepada siswa tertentu saja, tetapi semua siswa perlu mendapatkan bimbingan, baik yang mempunyai masalah ataupun belum. Bagi siswa yang belum bermasalah, mereka perlu memperoleh bimbingan yang bersifat pencegahan preventive. b Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas layanan kepada siswa tertentu. c Program bimbingan harus berpusat pada siswa. d Layanan bimbingan harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan secara serba ragam dan serba luas. e Keputusan terakhir dalam proses bimbingan ditentukan oleh individu yang dibimbing. f Individu yang mendapat bimbingan harus berangsur-angsur dapat membimbing dirinya sendiri.

3. Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Individu yang Memberikan Bimibingan

a Konselor di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya. b Konselor harus mendapat kesempatan untuk mengembangkan dirinya serta keahliannya melalui berbagai latihan penataran. c Konselor hendaknya selalu mempergunakan informasi yang tersedia mengenai individu yang dibimbing beserta lingkungannya. d konselor harus menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi .tetang individu yang dibimbingnya. e Konselor hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode dan teknik yang tepat dalam melakukan tugasnya. f Konselor hendaknya memperhatikan dan mempergunakan hasil penelitian dalam bidang: minat, kemampuan, dan hasil belajar individu untuk kepentingan perkembangan kurikulum sekolah yang bersangkutan.

4. Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi Bimbingan