Landasan Bimbingan dan Konseling Asas-Asas Bimbingan dan Konseling

3 Bimbingain dalam Mengatasi Masalah-Masalah Pribadi Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi. yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya Siswa yang mempunyai masalah dan belum dapat diatasidipecahkan, akan cenderung terganggu.konsentrasi dalam belajarnya dan akibatnya prestasi belajar yang dicapainya rendah. Ada beberapa masalah pribadi yang memerlukan bantuan konseling, yaitu masalah akibat konflik antara: a Perkembangan intelektual dengan emosionalnya. b Bakat dengan aspirasi lingkungannya. c Kehendak siswa dengan orang tua atau lingkungannya. d Kepentingan siswa dengan orang tua atau lingkungannya. e Situasi sekolah dengan situasi lingkungan. f Bakat dan pendidikan yang kurang bermutu dengan kelemahan keengganan mengambil pilihan. Masalah-masalah pribadi ini juga sering ditimbulkan oleh hubungan muda-mudi. Selanjutnya juga dikemukakan oleb Downing 1968 bahwa layanan bimbingan di sekolah sangat bermanfaat, terutama dalam membantu: a Menciptakan suasana hubungan sosial yang menyenangkan. b Menstimulasi siswa agar mereka meningkatkan partisipasinva dalam kegiatan belajar-mengajar. c Menciptakan atau mewujudkan pengalaman belajar yang lebih bermakna. d Meningkatkan motivasi belajar siswa. e Menciptakan dan menstimulasi tumbuhnya minat belajar

E. Landasan Bimbingan dan Konseling

Pemberian layanan bimbingan dan konseling pada hakikatnva selalu didasarkan atas landasan-landasan utama atau prinsip-pririsip dasar. Hal ini berupa keyakinan-keyakinan yang pada akhirnya dapat mewarnai seluruh kegiatan bimbingan dan konseling. Menurut Winkel 1991 landasan-landasan itu adalah sebagai berikut: 1 Bimbingan selalu memperhatikan perkembangan siswa sebagai individu yang mandiri dan mempunyai potensi untuk berkembang. 2 Bimbingan berkisar pada dunia subjektif masing-masing individu. 3 Kegiatan bimbingan dilaksanakan atas dasar kesepakatan antara pembimbing dengan yang dibimbing. 4 Bimbingan berlandaskan pengakuan akan martabat dan keluhuran Individu yang dibimbing sebagai manusia yang mempunyai hak-hak asasi human rights. 5 Bimbingan adalah suatu kegiatan yang bersifat ilmiah yang mengintegrasikan bidang-bidang ilmu yang berkaitan dengan pemberian bantuan psikologis. 6 Pelayanan ditujukan kepada semua siswa, tidak hanya untuk individu yang bermasalah saja. 7 Bimbingan merupakan suatu proses, yaitu berlangsung secara terus- menerus, berkesinambungan, terutama, dan mengikuti tahap-tahap perkembangan anak.

F. Prinsip-prinsip Operasional Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Prinsip-prinsip yang dimaksud ialah landasan teoretis yang mendasari pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, agar layanan tersebut dapat lebih terarah dan berlangsung dengan baik.

1. Prinsip-Prinsip Umum

Dalam prinsip umum ini dikemukakan beberapa acuan umum yang mendasari semua kegiatan bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip umum ini antara lain: a Karena bimbingan itu berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu. b Perlu dikenal dan dipahami karakteristik individual dan individu yang dibimbing. c Bimbingan diarahkan kepada bantuan yang diberikan supaya individu yang bersangkutan mampu membantu atau menolong dirinya sendiri dalam menghadapi kesulitan-kesulitannya. d Program bimbingan harus sesuai dengan program pendidikan di sekolah yang bersangkutan. e Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan, f Terhadap program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian secara teratur untuk mengetahui sampai dimana hasil dan manfaat yang diperoleh.

2. Prinsip-Prinsip yang Berhuhungan dengan Individu yang Dibimbing

a Layanan bimbingan harus diberikan kepada semua siswi Maksudnya bahwa pembimbing dalam memberikan layanan tidak tertuju kepada siswa tertentu saja, tetapi semua siswa perlu mendapatkan bimbingan, baik yang mempunyai masalah ataupun belum. Bagi siswa yang belum bermasalah, mereka perlu memperoleh bimbingan yang bersifat pencegahan preventive. b Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas layanan kepada siswa tertentu. c Program bimbingan harus berpusat pada siswa. d Layanan bimbingan harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan secara serba ragam dan serba luas. e Keputusan terakhir dalam proses bimbingan ditentukan oleh individu yang dibimbing. f Individu yang mendapat bimbingan harus berangsur-angsur dapat membimbing dirinya sendiri.

3. Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Individu yang Memberikan Bimibingan

a Konselor di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya. b Konselor harus mendapat kesempatan untuk mengembangkan dirinya serta keahliannya melalui berbagai latihan penataran. c Konselor hendaknya selalu mempergunakan informasi yang tersedia mengenai individu yang dibimbing beserta lingkungannya. d konselor harus menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi .tetang individu yang dibimbingnya. e Konselor hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode dan teknik yang tepat dalam melakukan tugasnya. f Konselor hendaknya memperhatikan dan mempergunakan hasil penelitian dalam bidang: minat, kemampuan, dan hasil belajar individu untuk kepentingan perkembangan kurikulum sekolah yang bersangkutan.

4. Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi Bimbingan

a Bimbingan harus dilaksanakan secara berkesinambungan. b Dalam pelaksanaan bimbingan harus tersedia kartu pribadi cumulative record bagi setiap individu siswa. c Program bimbingan harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah yang bersangkutan. d Pembagian waktu harus diatur untuk setiap petugas secara baik. e Bimbingan. harus dilaksanakan dalam situasi individual dan dalam stuasi kelompok, sesuai dengan masalah dan metode yang dipergunakan dalam memecahkan masalah itu. f Sekolah harus bekerja sama dengan lembaga-lembaga di luar sekolah yang menyelenggarakan layanan yang berhubungan dengan bimbingan dan penyuluhan pada umumnya. g Kepala sekolah memegang tanggung jawab tertinggi dalam pelaksanaan bimbingan.

G. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling

Asas adalah segala hal yang harus dipenuhi dalam melaksanakan suatu kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik serta mendapatkan hasil yang memuaskan. Bimbingan dan konselng menurut Prayitno 1982 ada beberapa asas yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Asas kerahasiaaa Asas ini mempunyai makna yang sangat penting dalam layanan bimbingan dan konseling. Mungkin tidak terlalu berlebihan bilamana asas ini disebut dengan asas kunci dalam pemberian layanan tersebut. 2. Asas Keterbukaan Konselor harus berusaha untuk menciptakan suasana keterbukaan dalam membahas masalah yang dialami klien. Klien terbuka menyampaikan perasaan, pikiran, dan keinginannya yang diperkirakan sebagai sumber timbulnya permasalahan. 3. Asas Kesukarelaan Konselor mempunyai peran utama dalam mewujudkan asas kesukarelaan ini. Konselor harus mampu mencerminkan asas ini dalam menerima kehadiran klien. 4. Asas Kekinian Pemecahan masalah dalam kegiatan konseling seharusnya berfokus pada masalah-masalah yang dialami oleh klien pada saat ini. 5. Asas Kegiatan Usaha layanan bimbingan dan konseling akan dapat berlangsung baik, bilamana klien mau melaksanakan sendiri kegiatan yang telah dibahas dalam layanan itu. 6. Asas Kedinamisan Arah layanan bimbingan dan konseling yaitu terwujudnya prubahan dalam diri klien, yaitu perubahan tingkah laku ke arah lebih baik. 7. Asas Keterpaduan Kepribadian klien merupakan suatu kesatuan dan berbagai macam aspek. 8. Asas Kenormatifan Maksud dan asas ini ialah usaha layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan itu hendaknya tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, sehingga tidak terjadi penolakan dan individu yang dibimbing. 9. Asas Keahlian Layanan bimbingan dan konseling adalah professional. 10. Asas Alih Tangan Asas ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pemberian layanan yang tidak tepat. 11. Asas Tut Wuri Handayani Setelah klien mendapatkan layanan, hendaknya klien merasakan bahwa layanan tersebut tidak hanya pada saat klien mengemukakan persoalannya.

H. Orientasi Layanan Bimbingan dan Konseling