Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Mekanisme Implementasi Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah

 Mengadakan hubungan dengan orang tua siswa.  Bekerja sama dengan konselor mengumpulkan data siswa dalam usaha untuk mengidentifikasikan masalah yang dihadapi siswa.  Membantu memecahkan masalah siswa.  Mengirimkan referal masalah siswa yang tidak dapat diselesaikannya kepada konselor.  Mengidentifikasikan, menyalurkan, dan membina bakat. e Petugas Administrasi Keberhasilan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah juga memerlukan keterlibatan dari petugas administrasi di sekolah yang brsangkutan. Mengenai tugas dan tanggung jawab petugas administrasi dalam kegiatan bimbingan dan konseling adalah: 1 Mengisi kartu pribadi siswa. 2 Menyimpan catatan-catatan record dan data lainnya. 3 Menyelesaikan laporan dan pengumpulan data tentang siswa. 4 Mengirim dan menerima surat panggilan dan surat pemberitahuan. 5 Menyiapkan alat-alat atau formulir-formulir pengumpulan data siswa, seperti angket, observasi wawancara, riwayat hidup, Sosiometri dan sosiogram, kunjungan rumah, panggilan orang tua, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan psikologis.

5. Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah. Program bimbingan di sekolah merupakan bagian yang terintegrasi dengan seluruh kegiatan pendidikan.

6. Mekanisme Implementasi Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Untuk melaksanakan program bimbingan dan konseling di sekolah, konselor beserta persone lainnya perlu memperhatikan komponen kegiatan sebagai berikut:

a. Komponen Pemrosesan Data

Kegiatan layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa aspek, yaitu: 1 pengumpulan data, 2 pengklasifikasian, 3 pendokumentasian, 4 penyimpanan, 5 penyediaan data yang diperlukan, dan 6 penafsiran. Data yang perlu diproses adalah data tentang keadaan siswa di sekolah yang meliputi: 1 kemampuàn skolastik bakat khusus, hasil belajar, kepribadian, inteligensi, riwayat pendidikan, 2 cita-cita 3 habungan sosial, 4 minat terhadap mata pelajaran, 5 kebiasaan belajar, 6 kesehatan fisik, 7 pekerjaan orang tua, dan 8 keadaan keluarga.

b. Komponen Kegiatan Pemberian Informasi

Komponen ini terdiri dari: 1 Pemberian orientasi kehidupan sekoah kepada siswa baru. 2 Pemberian informasi tentang program studi kepada siswa yang dipandang memerlukannya. 3 Pemberian informasi jabatan kepada siswa yang diperkirakan tidak dapat melanjutkan, ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan 4 Pemberian informasi pendidikan lanjutan.

c. Komponen Kegiatan Konseling

Konseling dilakukan terhadap siswa yang mengalami masalah yang sifatnya Iebih pribadi.

d. Komponen Pelaksana

Pelaksana jenis kegiatan tersebut adalah konselor sekolah, konselor bersama guru bidang studi dan juga kepala sekolah sesuai dengan fungsi dan peranannya masing-masing.

e. Komponen MetodeAlat

Alat yang dipakai untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan itu dapat berupa: tes psikologis, tes hasil belajar, dokumen, angket. kartu pribadi, brosurposter, konseling, dan sebagainya. ini sesuai dengan jenis data atau kegiatan yang akan dikumpulkan lakukan.

f. Komponen Waktu Kegiatan

Jadwal kegiatan layanan dapat dilakukan pada awal tahun ajaran, secara periodik, bilamana perlu insidental, akhir masa olah, awal semester atau waktu lain tergantung dan jenismacam kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

g. Komponen Sumber Data

Data yang diperlukan dapat diperoleh dari siswa yang bersangkutan; guru, orang tua, teman-teman siswa, sekolah, masyarakat maupun instansi. Hal ini tergantung atas jenis data yang diperlukan.

B. Peranan Guru dalam Pelaksanaan Bimbingan di Sekolah