Tujuan Bimbingan di Sekolah Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran Siswa

1. Sekolah merupakan lingkungan hidup kedua sesudah rumah, di mana anak dalam waktu sekian jam ± 6 jam hidupnya berada di sekolah. 2. Para siswa yang usianya relatif masih muda sangat membutuhkan bimbingan baik dalam memahami keadaan dirinya, mengarahkan dirinya, maupun dalam mengatasi berbagai macam kesulitan. Kehadiran konselor di sekolah dapat meringankan tugas guru Lundquist dan Chamely yang dikutip oleh Belkin, 1981. Mereka menyatakan bahwa konselor ternyata sangat membantu guru, dalam 1 Mengembangkan dan memperluas pandangan guru tentang masalah afektif yang mempunyai kaitan erat dengan profesinya sebagai guru. 2 Mengembangkan wawasan guru bahwa keadaan emosionalnya akan mempengaruhi proses belajar-mengajar. 3 Mengembangkan sikap yang lebih positif agar proses belajar siswa lebih efektif. 4 Mengatasi masalah-masalah yang ditemui guru dalam melaksanakan tugasnya. Konselor dan guru merupakan suatu tim yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan. Keduanya dapat saling menunjang terciptanya proses pembelajaran yang lehih efektif. Oleh karena itu. kegiatan bimbingan dan konseling, tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan sekolah.

C. Tujuan Bimbingan di Sekolah

Layanan bimbingan sangat dibutuhkan agar siswa-siswa yang mempunyai masalah dapat terbantu, sehingga mereka dapat belajar lebih baik Dalam kurikulum SMA tahun 1975 Buku III C dinyatakan bahwa tujuan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa: 1. Mengatasi kesulitan dalam belajarnya, sehingga memperoleh prestasi belajar yang tinggi. 2. Mengatasi terjadinya kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang dilakukannya pada saat proses belajar-mengajar berlangsung dan dalam hubungan sosial. 3. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani 4. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan kelanjutan studi. 5. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan prencanaan dan pemilihan jenis pekerjaan setelah mereka tamat. 6. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan masalah sosial-emosiona1 di sekolah yang bersumber dari sikap murid yang bersangkutan terhadap dirinya sendiri, terhadap lingkungan sekolah, keluarga, dan lingkungan yang lebih luas. Secara umum dapat dikemukakan bahwa tujuan Layanan bimbingan adalah membantu mengatasi berbagai macam kesulitan yang dihadapi siswa sehingga terjadi proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien.

D. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran Siswa

Dalam proses pembelajaran siswa, setiap guru mempunyai keinginan agar semua siswanya dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan. Harapan tersebut sering kali kandas dan tidak bisa terwujud, sering mengalami berbagai macam kesulitan dalam belajar. Sebagai pertanda bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar dapat diketahui dan berhagai jenis gejalanya seperti dikemukakan Abu Ahmadi 1977 sebagai berikut:  Hasil belajarnya rendah, di bawah rata-rata kelas.  Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukannya  Menunjukkan sikap yang kurang wajar: suka menentang, dusta, tidak mau menyelesaikan tugas-tugas, dan sebagainya.  Menunjukkan tingkah laku yang berlainan seperti suka membolos, suka mengganggu, dan sebagainya. Dalam kondisi sebagaimana dikemukakan di atas, maka bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan dalam : 1. bimbingan belajar, 2. bimbingan sosial, dan 3. bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi. 1 Bimbingan Belajar Bimbingan ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Bimbingan ini antara lain meliputi: a Cara belajar. baik belajar secara kelompok ataupun individual b Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar. c Efisiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran. d Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. e Cara, proses, dan prosedur tentang mengikuti pelajaran. 2 Bimbingan sosial Dalam proses belajar di kelas siswa juga harus mampu menyesuiakan diri dengan kehidupan kelompok. Dalam kehidupan kelompok perlu adanya toleransi tenggang rasa, saling memberi dan menerima take and give, tidak mau menang sendiri, atau kalau mempunyai pendapat harus diterima dalam mengambil keputusan. langsung ataupun tidak langsung suasana hubungan sosial di kelas atau di sekolah akan dapat mempengaruhi perasaan aman bagi siswa yang bersangkutan. Hal ini dapat mempengaruhi konsentrasinya dalam belajar. Menurut Abu Ahmadi 1977 bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk: a Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai. b Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai c Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan masalah tertentu. 3 Bimbingain dalam Mengatasi Masalah-Masalah Pribadi Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi. yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya Siswa yang mempunyai masalah dan belum dapat diatasidipecahkan, akan cenderung terganggu.konsentrasi dalam belajarnya dan akibatnya prestasi belajar yang dicapainya rendah. Ada beberapa masalah pribadi yang memerlukan bantuan konseling, yaitu masalah akibat konflik antara: a Perkembangan intelektual dengan emosionalnya. b Bakat dengan aspirasi lingkungannya. c Kehendak siswa dengan orang tua atau lingkungannya. d Kepentingan siswa dengan orang tua atau lingkungannya. e Situasi sekolah dengan situasi lingkungan. f Bakat dan pendidikan yang kurang bermutu dengan kelemahan keengganan mengambil pilihan. Masalah-masalah pribadi ini juga sering ditimbulkan oleh hubungan muda-mudi. Selanjutnya juga dikemukakan oleb Downing 1968 bahwa layanan bimbingan di sekolah sangat bermanfaat, terutama dalam membantu: a Menciptakan suasana hubungan sosial yang menyenangkan. b Menstimulasi siswa agar mereka meningkatkan partisipasinva dalam kegiatan belajar-mengajar. c Menciptakan atau mewujudkan pengalaman belajar yang lebih bermakna. d Meningkatkan motivasi belajar siswa. e Menciptakan dan menstimulasi tumbuhnya minat belajar

E. Landasan Bimbingan dan Konseling