LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KPK 2014 13
kepada KL dan CSO untuk mengubah mindset dan perilaku mereka, dan dilakukan internalisasi
dan implementasi pondasi dan pilar-pilar integritas nasional pada fokus area secara
bertahap sesuai fase untuk memperkuat SIN.
Pencegahan yang terintegrasi juga mencakup kegiatan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan
berupa kegiatan pelaksanaan koordinasi dengan instansi yang melaksanakan usaha-usaha
pencegahan korupsi serta supervisi layanan publik.
2. Penindakan yang Terintegrasi Penindakan dilakukan terhadap Grand Corruption
sesuai dengan fokus area pada masing-masing fase, dengan pembangunan kasus case building
yang bersumber dari: 1. Pengaduan masyarakat yang potensial
mengandung Grand Corruption; 2. Proaktif investigasi.
3. Penanganan kasus Non Grand Corruption bisa dilakukan:
a. Ditangani oleh KPK sendiri, atau
b. Dilimpahkan kepada Instansi Penegak
Hukum lain, dengan mekanisme koordinasi dan supervisi secara berjenjang.
3. Pencegahan dan Penindakan yang Terintegrasi
Terhadap fokus area yang telah dilakukan Penindakan, akan dilakukan improvement
recovery melalui Pencegahan. Atau sebaliknya, akan dilakukan Penindakan apabila Pencegahan
yang dilakukan terhadap fokus area tidak efektif belum berhasil.
ARAH DAN KEBIJAKAN PIMPINAN KPK 2014
Arah dan kebijakan Pimpinan KPK dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014
telah ditetapkan dalam Surat Edaran Pimpinan KPK Nomor: SE-0201-5203 Tahun 2013. Surat
Edaran tersebut memuat Kebijakan Umum dan Kebijakan Operasional, antara lain sebagai
berikut:
1. Kebijakan Umum
1. Memantapkan kembali komitmen Pimpinan dan seluruh PejabatPegawai KPK, yang
didasarkan pada nilai-nilai dasar KPK dan konsistensi pada fokus area untuk
keberhasilan pencapaian sasaran dan target kinerja KPK tahun 2014.
2. Menjaga independensi, integritas, dan akuntabilitas organisasi KPK dalam setiap
program dan kegiatan pemberantasan korupsi yang melibatkan Kementerian
lembaga organisasipemerintah daerah KLOP.
3. Menerapkan nilai-nilai KPK bagi seluruh insan KPK dimanapun dan kapanpun berada
dengan memperhatikan prinsip kehatian- hatian.
4. Mempedomani Renstra KPK Tahun 2011- 2015 dalam penyusunan program kerja dan
kegiatan DeputiSekjen dan DirektoratBiro. 5. Mengupayakan agar semua program dan
kegiatan yang ditujukan untuk eksternal KPK, telah diimplementasikan di internal
KPK KPK First. 6. Menggunakan pendekatan kemitraan dan
pemberdayaan dalam penyusunan program dan kegiatan KPK.
7. Mengarahkan pelaksanaan program dan kegiatan dengan pihak eksternal pada aspek
strategis dan berdampak signifikan hasil outcome, dampakimpact bagi organisasi
maupun instansi yang di-trigger.
8. DeputiSekjen mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan dalam
fokus area, yang dilaksanakan oleh direktoratbiro danatau Tim SatgasPokja
lintas unit yang dibentuk khusus untuk itu.
9. Pimpinan mengevaluasi pelaksanan semua program kerja dan kegiatan KPK, termasuk
yang diinisiasi KPK, baik secara berkala maupun insidentil.
10. Sekjen melakukan penyusunan Grand Design Arsitektur SDM KPK.
11. Mengoptimalkan pemanfaatan SDM termasuk yang direncanakan direkrut tahun
2014, dalam penyusunan program kerja dan kegiatan serta target kinerja unit-unit tahun
2014.
12. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan anggaran sehingga dapat
diminimalisasi terjadinya revisi anggaran dan penyerapannya dapat terlaksana secara
optimal.
13. Memaksimalkan daya serap realisasi Anggaran Rupiah Murni RM, dan sedapat
mungkin tidak menggunakan dana Hibah Luar Negeri HLN sepanjang dana RM tersedia,
karena selama ini timbul masalah dari segi transparansi dalam pertanggungjawaban
HLN. Apabila menggunakan dana HLN, maka harus dituangkan dalam Kontrak Kinerja unit
yang bersangkutan, dengan menyebutkan
14 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KPK 2014
sasaran strategis dan target kinerja yang akan dicapai dalam tahun berkenaan.
14. Melakukan seleksi secara ketat untuk memanfaatkan dana hibah dalam upaya
meningkatkan kemitraan ke setiap lapisan masyarakat CSO.
15. Mengupayakan keberhasilan pencapaian Target Kinerja KPK Tahun 2014, melalui:
a. Sekjen:
• Melakukan sinkronisasi dan memastikan
keselarasan dan ketepatan penjabaran cascading Road Map dan Renstra KPK
ke dalam program kerja dan kontrak kinerja masing-masing DeputiSekjen
dan DirektoratBiro, dan sebagainya.
• Melakukan harmonisasi antara tugas dan
fungsi KPK, uraian jabatan, dan SOP. •
Mempersiapkan Reposturing melalui koordinasi bersama dengan seluruh
kedeputian. •
Melakukan harmonisasi sistem penilaian kinerja tingkat unit Direktorat
Biro dengan kinerja tingkat individu pegawai.
b. Deputi PIPM memantapkan pelaksanaan
evaluasi dan audit kinerja secara berkala terhadap dokumen perencanaan,
pelaksanaan, dan pertanggungjawaban kinerja, serta lebih meningkatkan
perannya dalam pelaksanaan Sistem Pengawasan Internal KPK, atas prioritas
fokus yang disepakati.
c. Deputi Pencegahan melanjutkan dan
memantapkan program mainstreaming Sistem Integritas Nasional dan Anti
Corruption Learning Center ACLC.
16. Meningkatkan sinergi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi seluruh unit kerja di
lingkungan internal KPK, agar proses pemberantasan korupsi dapat sepenuhnya
berjalan dari hulu ke hilir.
17. Mempercepat peningkatan kuantitas dan kualitas SDM KPK sesuai dengan fokus area.
18. Memaksimalkan peran CSO dalam setiap program KPK yang dirumuskan oleh
Direktorat dan Kesekjenan. 19. Mendukung dan mendorong program
reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh Pemerintah.
20. Memprioritaskan berjalannya pengelolaan risiko risk management sebagai bagian
business continuity di setiap unit KPK. 21. Mencari jalan keluaralternatif penyelesaian
masalah yang ada dalam daftar inventaris masalah DIM yang menjadi tugas dan fungsi
unit terkait, dan menjadikannya sebagai program yang harus diselesaikan di tahun
2014.
2. Kebijakan Operasional a. Fokus Area Tahun 2014
Dalam Renstra KPK 2011-2015, telah ditetapkan fokus area tahun 2014 sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas penanganan Kasus Grand Corruption dan Penguatan APGAKUM
dengan memperhatikan asas kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas,
kepentingan umum, dan proporsionalitas:
a. Kasus Grand Corruption berasal dari
Dumas dan Investigasi Proaktif: •
Penanganan Kasus Grand Corruption pada National Interest, khususnya yang
berkaitan dengan “Tahun Politik”. b.
Penguatan Kelembagaan APGAKUM: •
Pembangunan Sistem dan Infrastruktur Kegiatan Korsup Penindakan.
2. Perbaikan Sektor Strategis terkait Kepentingan Nasional National Interest:
a. Ketahanan pangan plus;
b. Ketahanan energi dan lingkungan Energi
dan Migas; c.
Penerimaan negara Pajak, Bea dan Cukai, PNBP, Pengelolaan PHLN;
d. Bidang infrastruktur.
3. Pembangunan Pondasi Sistem Integritas Nasional SIN:
a. Penyempurnaan konsep dasar SIN.
b. Internalisasi, Survey dan Mapping, serta
Guidance; c.
Pemantauan dan evaluasi atas Piloting SI di KL, CSO, dan Swasta.
4. Penguatan Sistem Politik Berintegritas dan Masyarakat CSO Paham Integritas:
a. Pemantauan atas hasil pembangunan SI di
FraksiParpol dan CSO; b.
Penguatan atas pelaksanaan Pemilu Berintegritas terhadap Parlemen dan
Pemimpin Nasional Berintegritas, yaitu pada Pemilih berintegritas, CalegCapres
dan Penyelenggara Pemilu.
5. Persiapan Fraud Control: a.
Uji Coba pembangunan Konsep dan Disain Fraud Control.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KPK 2014 15
b. Bidang Penindakan
1. Melakukan upaya pemberantasan TPK dilakukan secara simultan dan luar biasa,
serta mengaitkannya dengan tindak pidana pencucian uang TPPU, dan juga
mempertimbangkan faktor pemberatan terkait dengan pelanggaran hak asasi
manusia, manipulasi perpajakan, dan kerugian perekonomian negara.
2. Mengoptimalkan pelaksanaan kewenangan, menyelesaikan penanganan perkara dengan
cepat, melaksanakan pelacakan aset asset tracing dan pembekuan harta kekayaan
tersangka dengan maksimal, eksekusi atas putusan pengadilan yang telah mempunyai
kepastian hukum tetap, melaksanakan pengembalian kerugian keuangan negara
secara optimal.
3. Membatasi atau selektif untuk menggunakan penyadapan dalam pengungkapan kasus
perkara maupun di persidangan dengan mengoptimalkan penggunaan alat bukti
yang lain.
4. Mendorong pengungkapan kasus case building yang tidak hanya bersumber dari
Dit. Dumas, dan melakukannya dengan proaktif investigasi yang modern.
5. Mensinergikan kegiatan pra-lid dengan unit terkait Dumas, Monitor, LHKPN, Gratif,
Litbang, dan Humas sehingga tidak terjadi overlapoverload pada tahap Penyelidikan
dengan mempertimbangkan prioritasfokus pada kasus grand corruption.
6. Memprioritaskan penanganan kasusperkara yang mempunyai perspektif politik uang dan
Grand Corruption dan penyelesaian kasus yang belum selesai tunggakan tahun lalu
carry over.
7. Meningkatkan koordinasi dan supervisi dalam rangka penyelesaian perkara TPK
yang dilaksanakan oleh kepolisian dan kejaksaan serta meningkatkan kualitas SDM
APGAKUM di luar KPK.
8. Mendorong keterlibatan CSO dalam pemberantasan korupsi dan mensinergikan
kegiatan dengan mitra kerja eksternal, antara lain dengan Kepolisian, Kejaksaan,
BPK, BPKP, PPATK, LKPP, Kementerian Keuangan c.q. Ditjen Pajak dan Ditjen Bea
Cukai, dan Bank Indonesia serta OJK.
9. Memenuhi kewajiban penyelesaian ”action plan” hasil rekomendasi Audit Kinerja BPK.
10. Mengimplementasikan strategi pencegahan dan penindakan terintegrasi secara masif.
c. Bidang Pencegahan
1. Mengintegrasikan usaha-usaha pencegahan TPK secara lebih sistimatis dan sinkron
sehingga dapat berjalan lebih efektif dan efisien ke dalam maupun ke luar, serta
melakukan kajian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Tahun Politik.
2. Mengakselerasi konsep dan pelaksanaan Sistem Integritas Nasional SIN yang akan
dibangun KPK. 3. Mengembangkan langkah-langkah yang
lebih inovatif dalam usaha pencegahan TPK dengan sasaran berbasis hasil outcomes.
4. Menerapkan strategi dan rencana aksi untuk Program Pemilu Berintegritas melalui
pembelajaraninduksi kepada setiap Caleg maupun Capres.
5. Meningkatkan kampanye dan pencegahan TPK untuk menghasilkan Anggota Legislatif
DPR, DPD, dan DPRD dan Pemimpin Nasional yang berkualitas dan berintegritas
kepada segmen berikut:
6. Penyelenggara pemilu: KPU, Bawaslu, dan Lembaga pemantau pemilu;
7. Peserta pemilu: Partai Politik dan Calon Anggota Legislatif Caleg;
8. Pemilih voter: masyarakat yang terdaftar dalam DPT Daftar Pemilih Tetap termasuk
meningkatkan keikutsertaan pemilih. 9. Melakukan piloting sistem integritas pada
KPK dan KLCSOSwasta sesuai fokus area. 10. Melakukan kajian isu-isu korupsi yang
menarik perhatian masyarakat dengan memberdayakan elemen-elemen bangsa,
khususnya CSO masyarakat madani melalui gerakan yang masif dan terstruktur dengan
memfokuskan pada epicentrum korupsi.
11. Meningkatkan supervisi dengan melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan
terhadap instansi yang menjalankan tugas dan wewenangnya berkaitan dengan
pemberantasan TPK, dan instansi yang melaksanakan pelayanan publik.
12. Melanjutkan kerjasama Korsup Pencegahan KPK dengan BPKP dengan melakukan
diagnostik permasalahan pada KL di tingkat pusat.
13. Menyiapkan tools dan metode pengukuran beberapa indikator kinerja utama yang
ditargetkan dalam Renstra KPK 2011-2015. 14. Melakukan pemantauan, pemetaan, dan
penelaahan secara lebih terperinci terkait potensi terjadinya korupsi, kolusi dan
nepotisme di sektor migas, pertambangan, impor pangan, infrastruktur, dan perikanan
16 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KPK 2014
serta upaya peningkatan potensi penerimaan Negara melalui intervensi business process
masing-masing. 15. Mengimplementasikan strategi pencegahan
dan penindakan terintegrasi secara masif. 16. Membangun manajemen risiko sebagai
bagian business continuity di setiap unit KPK.
17. Memprioritaskan penyelesaian finalisasi konsep Sistem Integritas Nasional SIN
dalam 3 bulan pertama tahun 2014. 18. Melakukan evaluasi dalam 3 bulan pertama
2014 dan melaporkan kepada Pimpinan terhadap efektivitas keberadan Korsup
Pencegahan ke depan, apakah tetap seperti sekarang atau dibentuk nomenklatur unit
tersendiri.
d. Bidang PIPM
1. Menguatkan fungsi pengawasan internal untuk mengawal nilai integritas pegawai
KPK, dengan menerapkan early warning system dan menjaga konsistensi prinsip
zero tolerance dengan melakukan proses penindakan yang tegas atas setiap indikasi
pelanggaran di internal KPK.
2. Mencegah kebocoran informasi ke pihak yang tidak berhak, baik internal KPK maupun
eksternal. 3. Mempercepat penerapan Sistem
Pengendalian Intern KPK. 4. Meningkatkan peran Pengawasan Internal
KPK sebagai quality assurance dan consulting.
5. Melakukan evaluasi dan audit kinerja sesuai dengan prioritas yang disepakati.
6. Melakukan assesment terhadap implementasi Reformasi Birokrasi di KPK.
7. Mempercepat proses analisa dan identifikasi pengaduan masyarakat secara lebih tepat
dan akurat sehingga dapat lebih efektif untuk mendukung kegiatan bidang pencegahan
dan penindakan.
8. Melakukan kerjasama dengan kelompok masyarakat dalam rangka meningkatkan
kualitas laporan pengaduan masyarakat. 9. Melakukan assesment terhadap manajemen
risiko di setiap unit KPK. 10. Mengkoordinasikan tindak lanjut
penyelesaian DIM unit-unit dalam 3 bulan pertama tahun 2014.
11. Melakukan eksaminasi terhadap penanganan kasusperkara TPK oleh KPK.
e. Bidang INDA
1. Melakukan revitalisasi terhadap IT Blue Print KPK, yang meliputi antara lain teknologi
informasi, manajemen informasi, sistem manajemen keamanan informasi, sistem
aplikasi program, dan administrasinya.
2. Membangun sistem interlink antar data dan informasi dari sumber internal dan
eksternal untuk didayagunakan dalam upaya pencegahan dan penindakan tindak pidana
korupsi.
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi seluruh sasaran operasional
KPK 2014 untuk dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan Pimpinan dan unit
kerja yang membutuhkan.
4. Meningkatkan jejaring kerjasama dengan setiap kementerianlembaga, BUMN, dan
Pemda, dan mitra strategis terkait sebagai sumber informasi yang efektif.
5. Memelihara dan memperkuat kerjasama dan bantuan internasional dalam mendukung
bidang penindakan dan pencegahan melalui bilateral dan multilateral.
6. Memperkuat kerjasama dengan DPR untuk meningkatkan peran dan fungsinya.
7. Mengkoordinasikan implementasi komitmen internasional UNCAC, Kesepakatan G-20,
dan lain-lain di tingkat nasional. 8. Memperkuat dukungan nasional dan
internasional terhadap eksistensi kelembagaan anti korupsi, termasuk peran
KPK di dunia internasional. 9. Meningkatkan kemampuan dan kegiatan
deteksi dalam rangka mendukung upaya pencegahan dan penindakan tindak pidana
korupsi. 10. Mendorong transparansi proses rekruitment,
pengembanganpendidikan dan promosi di lingkungan KementerianLembaga terutama
Aparat Penegak Hukum APH. 11. Memanfaatkan hasil rekam sidang Tindak
Pidana Korupsi Tipikor untuk stakeholder dalam mendorong akuntabilitas dan
transparansi penegakan hukum. 12. Memanfaatkan informasi, data, dan teknologi
informasi untuk memenangkan pertarungan di dunia cyber dan rekayasa sosial informasi.
f. Sekretariat Jenderal
1. Merevitalisasi posisi Sekretariat Jenderal KPK sebagai Prime Mover atau sebagai
penggerak utama berjalannya organisasi di lingkungan KPK.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KPK 2014 17
2. Meningkatkan fungsi kehumasan revitalisasi KPK, tidak sekedar distribusi informasi, tapi
juga dapat mengkampanyekan produk KPK dari hulu ke hilir secara masif, termasuk
mengantisipasi perkembangan teknologi TV digital.
3. Menyusun bisnis proses di tingkat korporat dan lintas unit.
4. Menyiapkan reposturing KPK untuk kurun waktu 10 tahun mendatang
5. Mempercepat penetapan peraturan komisi tentang pembentukan unit organisasi
Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi LABUKSI.
6. Penelaahan kembali SOP yang ada pada seluruh unit dan disesuaikan dengan
pedoman penyusunan SOP yang berlaku di lingkungan KPK.
7. Mengoptimalkan penyerapan anggaran dan efektivitas penggunaannya di semua unit
kerja. 8. Menyusun Grand Design Arsitektur SDM
KPK. 9. Mempercepat pemenuhan komponen
Reformasi Birokrasi di KPK. 10. Mempercepat rekrutmen pegawai dan
pengisian jabatan yang kosong sehingga tidak terjadi kefakuman. Pengisian jabatan
yang kosong diprioritaskan bagi internal KPK yang memenuhi kualifikasi dan persyaratan
jabatan.
11. Segera melakukan penerapan setelah dilakukan peninjauan kembali sistem
penggajian dan struktur gaji KPK antara lain melalui tera ulang peringkat jabatan secara
transparan dan akuntabel agar memenuhi prinsip keadilan.
12. Melakukan internalisasi mengenai Kode Etik dan Pedoman Perilaku bagi pegawai yang
baru bergabung dengan KPK. 13. Mempercepat pembebasan dan penguasaan
fisik tanah KPK. 14. Memenuhi kebutuhan saranaprasarana
kerja dan manajemen arsip tercampur antara dokumenberkas yang sifatnya
konfidensial. 15. Mempercepat pemenuhan kebutuhan dan
kepatuhan peraturankeputusan internal dan eksternal untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas organisasi. 16. Mempercepat proses penyelesaian pegawai
dari Kepolisian, Kementerian Keuangan, dan instansi lain yang akan beralih status
menjadi “Pegawai Tetap KPK”, untuk menghindari adanya TGR dan opini negatif
dari audit BPK, disebabkan ketidakjelasan status kepegawaian mereka.
17. Memastikan ketersediaan dana untuk penyelesaian pembangunan gedung
KPK Tahun 2015, termasuk infrastruktur pendukungnya.
PETA STRATEGI KPK 2014
Rumusan fokus kegiatan KPK pada tahun 2014 digambarkan ke dalam Peta Strategi KPK 2014.
Target kinerja di tingkat korporat di peta strategi tersebut ditetapkan oleh Pimpinan KPK.
Selanjutnya, secara berjenjang target kinerja KPK dijabarkan ke tingkat DeputiSetjen dan
DirektoratBiro, sampai dengan tingkat individu pegawai. Manajemen kinerja di tingkat korporat
dibantu dengan software Actuate, sedangkan di tingkat individupegawai dibantu dengan
software PMS SDM.
Uraian mengenai target kinerja KPK tahun 2014 yang berisi sasaran strategis, indikator
kinerja Key Performance Indicator, disingkat KPI beserta targetnya, serta Peta Strategi KPK
tahun 2014 pada tingkat korporat dapat dirinci ke dalam masing-masing perspektif yakni:
1. Perspektif Pemangku Kepentingan
Stakeholder 2. Perspektif Internal Internal Process
3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Learning and Growth
4. Perspektif Keuangan Financial Secara detail Sasaran Strategis, KPI Key
Performance Indicator dan target pada setiap perspektif di atas adalah sebagai berikut:
18 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KPK 2014
Gambar 6. Peta Strategi KPK 2014
PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS
KEY PERFORMANCE INDICATOR TARGET
Pemangku Kepentingan
Efektivitas dan Efisiensi Pemberan- tasan Pencegahan dan Penindakan
Korupsi Indeks Penegakkan Hukum IPH atau
Law Enforcement Index 80
Efektivitas dan Efisiensi Pemberan- tasan Pencegahan dan Penindakan
Korupsi Tingkat Keberhasilan Pemberantasan
Korupsi oleh KPK Skala 1-10 9
Penanganan Grand Corruption dan Penguatan APGAKUM
Kasus Pokok Kasus Grand Corruption 4
Penanganan Grand Corruption dan Penguatan APGAKUM
Conviction Rate Kasus yang Disupervisi
60 Meningkatnya Kinerja pada Sektor
Strategis termasuk APGAKUM Indeks Kinerja Sektor Strategis
3 Terwujudnya Pelembagaan Sistem
Integritas Nasional SIN secara Formal
Pelembagaan SIN 75
Terbangunnya Pemahaman Pemilih terhadap Integritas
Pemahaman Masyarakat terhadap Integritas dalam Pemilu
4 Terbangunnya Fraud Control
sebagai Sistem Pemberantasan Korupsi yang Terintegrasi
Pembangunan Konsep dan Disain Fraud Control
75
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KPK 2014 19
Tabel 2. Sasaran Strategis, KPI dan Target Tahun 2014
Proses Internal Penindakan yang Terintegrasi Conviction Rate Perkara yang Ditangani
KPK 90
Penindakan yang Terintegrasi Kasus yang Disupervisi KPK Lanjut ke
Tahap Berikutnya 80
Pencegahan yang Terintegrasi Implementasi atas Rekomendasi yang
Diusulkan pada Sektor Strategis 80
Pencegahan yang Terintegrasi Implementasi Sistem Integritas pada
Fokus Area Sesuai Perkembangan Pelembagaan SIN
10 Pencegahan yang Terintegrasi
Implementasi Program untuk Pemilu Berintegritas
80 Terbangunnya Sistem Informasi
Pemberantasan Korupsi Pembangunan Sistem Informasi
Pemberantasan Korupsi 75
Terbangunnya Sistem Informasi Pemberantasan Korupsi
Pembangunan Infrastruktur Fraud Control
75 Terbangunnya Kasus Grand Corrup-
tion dari Dumas Kasus Pokok Kasus Grand Corruption
Siap LIDIK 7
Pertumbuhan Pembelajaran
Terjaganya Integritas Kelembagaan KPK
Indeks Integritas KPK Survey, 1-5 4
Terjaganya Integritas Kelembagaan KPK
Pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku
Terjaganya Integritas Kelembagaan KPK
Pemenuhan Komponen Reformasi Birokrasi
90 Meningkatnya Kapasitas SDM sesuai
Fokus Area Ketersediaan SDM sesuai Fokus Area
75 Pengangkatan Penyidik KPK
Penyidik KPK yang Diangkat 30
Pembangunan Gedung KPK Ketersediaan Gedung KPK
50 Tersedianya Dukungan Infrastruktur
TI Indeks Kepuasan Layanan TI Survey
78 Keuangan
Ketersediaan Anggaran Ketersediaan Anggaran untuk Opera-
sional KPK 100
20 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KPK 2014
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KPK 2014 21