II-14
3. Pencemaran  sungai  di  desa  Mekar  Jaya  Kecamatan  Wonosari
Kabupaten Boalemo akibat PETI.
Kegiatan Lapangan Tim verifikasi bertemu dengan:
1.  Kepala Desa Mekar Jaya, Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. 2.  Verifikasi lapangan ke lokasi Desa Mekar Jaya, pengambilan photo dan
membuat Berita Acara Verifikasi Pengaduan. Fakta dan Temuan Lapangan
1.  Umum  Administrasi a
Sapi  yang  mati  terjadi  pada  waktu  yang  berbeda  dalam  bulan September  dan  awal  Oktober  2011  dan  menjadi  berita  dalam  harian
Gorontalo post pada tanggal 4 Oktober 2011; b
Jumlah  sapi  yang  mati  mencapai  delapan  ekor,  sebagian  sempat disembelih dan dikonsumsi;
c Tempat sapi mati dari dusun yang berbeda;
d Terdapat kegiatan pertambangan emas tanpa izin PETI dalam lahan
perkebunan  tebu  perusahaan  gula  PT.  Naga  Manis  yang  berbatasan dengan Desa Mekar Jaya;
e Lumpur  pengolahan  PETI  dalam  areal  perkebunan  PT.  Naga  Manis
masuk  kedalam  aliran  sungai  Dulango-Bolihuangga  yang  melintasi Desa Mekar Jaya;
f Sungai  Dulango-Bolihuangga  mengalir  melintasi  di  tengah  Desa
Mekar  Jaya  adalah  anak  sungai  kecil  lebar  2 –  3  meter  dan
kedalamannya  pada  musim  kemarau  15  cm  tetapi  pada  musim hujan  bisa  mencapai  2  meter  dan  menimbulkan  banjir  di  daerah
yang dilalui. g
Pertambangan  emas  tanpa  izin  dalam  lahan  perkebunan  tebu  PT Naga  Manis  dilakukan  oleh  pendatang  dengan  metoda  semprotan
air.  Terdapat  sekitar  7 –  10  lubang  galian.  Sebagian  besar
berada di aliran Dulango-Bolihuangga. h
Pengolahan bijih emas dilakukan  dengan proses amalgamasi.
Gambar  2.6. Tim bertemu Kepala Desa Mekar Jaya
II-15
Gambar  2.7. Lumpur galian pertambangan emas ilegal i
Terjadi  konflik  antara  penambang  dengan  masyarakat  sekitar termasuk  warga  Desa  Mekar  Jaya  karena  sejak  ada  PETI  aliran
sungai  menjadi  keruh  berlumpur  dan  tidak  bisa  digunakan mengairi pesawahan.
j Masyarakat menduga sapi-sapi mati karena meminum air sungai
yang diperkirakan tercemar aktivitas pertambangan. k
Hasil  pengukuran  terhadap  6  parameter  PH,  Konduktifitas, turbiditas,  DO,  temperatur,  dan  salinitas,  menggunakan  alat  ukur
portabel:
Pengamatan  terhadap  kondisi  sungai  menunjukkan  airnya  keruh  dan banyak endapan lumpur. Ditemukan masih ada ikan-ikan kecil yang hidup
di dalamnya.
No. Parameter
Nilai
1 pH
4,46 2
Konduktifitas 466
3 Turbiditas
117 4
DO 0,29
5 Temperatur
32,1 ˚C 6
Salinitas 0,01
II-16
2.  Upaya yang dilakukan oleh Pemda Pemda Boalemo sudah melakukan rapat koordinasi sebanyak 5 lima kali
untuk memediasi antara penambang dengan masyarakat sekitar. Hasil pertemuan terakhir merekomendasikan penutupan kegiatan PETI.
Analisis Yuridis
1.  Kegiatan pertambangan emas oleh masyarakat di dalam areal perkebunan tebu  PT  Naga  Manis  adalah  ilegal.  Hal  ini  bertentangan  dengan  Rencana
Tata  Ruang  dan  Wilayah  Kabupaten  Boalemo  dimana  daerah  tempat kegiatan  PETI  peruntukkannya  sebagai  wilayah  perkebunan  yang  saat  itu
dikelola oleh PT Naga Manis. 2.  Kegiatan  pertambangan  emas  oleh  masyarakat  ini  juga  tidak  dapat
dibenarkan dari sisi hukum kepemilikan karena melakukan aktivitas diatas tanah yang menjadi hak pihak lain, dalam hal ini PT Naga Manis.
Saran Tindak Lanjut Kegiatan  pertambangan  emas  oleh  masyarakat  yang  berada  diwilayah
perkebunan  melanggar  ketentuan.  Proses  pengolahan  bijih  yang menggunakan  amalgamsi  merkuri  yang  berbahaya  dan  beracun.  Akibat
pencemaran  merkuri  kepada  manusia  dan  makhluk  hidup  bersifat akumulatif  dan  berlangsung  bertahun-tahun.  Karena  itu  belum  bisa
disimpulkan  kematian  sapi-sapi  di  Desa  Mekar  Jaya  diakibatkan  oleh
Gambar  2.8. Pengukuran 6 parameter air Sungai Dulango Bolihuangga
II-17
kegitan pertambangan emas ini. Perlu penelitian yang lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kematian sapi-sapi itu.
Oleh  karena  itu  Badan  Lingkungan  Hidup,  Riset,  dan  Teknologi Informasi Balihristi Provinsi Gorontalo meminta kepada aparat di Desa
Mekar  Jaya  agar  sesegera  mungkin  menghubungi  Balihristi  dan  instansi terkait  bila  ada  kejadian  yang  sama  sehingga  dapat  dilakukan
pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium. Tabel A.2. Alokasi Anggaran Bidang Pengelolaan Lingkungan BALIHRISTI
Provinsi Gorontalo Tahun
APBD APBN
Total 2009
Rp. 1.075.000.000,- Rp 500.000.000,-
Rp 1.575.000.000,- 2010
Rp. 1.201.013.000,- Rp 500.000.000,-
Rp 1.701.013.000,- 2011
Rp. 1.147.097.500,- Rp 500.000.000,-
Rp 1.647.097.500,- 2012
Rp. 1.350.000.000,- Rp. 3.500.000.000,-
Rp. 4.850.000.000,- 2013
Rp. 1.000.000.000,- Rp. 3.900.000.000,-
Rp. 4.900.000.000,-
III-1
BAB  III PROGRAM  DAN  KEGIATAN
Program  dankegiatan  yang  terkait  dengan  penerapan  dan  pencapaian  SPM  bidang lingkungan hidup Provinsi Gorontalo, adalah:
1. PELAYANAN INFORMASI STATUS MUTU AIR