III-4
yang diatur dalam peraturan-peraturan yang terkait dengan kegiatan pemantauan tersebut misalnya Permen LH Nomor 03 Tahun 2010 tentang Baku
Mutu air Limbah bagi Kawasan industri. 3 Pengendalian Sumber Pencemar
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang bersifat pendukung sekaligus sebagai materi pendukung dalam melaksanakan evaluasi hasil pemantauan baku
mutu limbah cair secara umum. Pengendalian sumber pencemar dilaksanakan terkait dengan pelaksanaan pemantauan baku mutu limbah cair, baik yang
bersifat teknis maupun administratif. 4 Evaluasi dan Analisa Data
Dalam mengevaluasi dan menganalisis data untuk mengetahui baku mutu limbah cair, Bidang Lingkungan Hidup bekerjasama dengan laboratorium-
laboratorium yang sudah terakreditasi yang direkomendasikan dari Kementrian Lingkungan Hidup, agar diperoleh analisis evaluasi dan interpretasi data
pemantauan baku mutu limbah cair.
4. PELAYANAN TINDAK LANJUT PENGADUAN MASYARAKAT AKIBAT ADANYA
DUGAAN PENCEMARAN DANATAU PERUSAKAN LINGKUNGAN Berbagai kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan selalu muncul setiap
saat. Hal ini sebagai dampak dari kegiatan aktitifitas manusia termasuk di dalamnya kegiatan industri, pelayanan kesehatan dan jasa pariwisata. Di sisi lain sekarang
masyarakat sangat sensitif terhadap berbagai permasalahan hukum dan
berkecenderungan berbuat menurut caranya sendiri dengan mengerahkan masa mendatangi kegiatan usaha yang mereka anggap sebagai penyebab pencemaran dan
atau kerusakan lingkungan. Bertolak dari itu dirasakan betapa pentingnya peran pemerintah yang
berfungsi sebagai
fasilitator, mediator
untuk menjadi
penengah dalam
menyelesaikan berbagai kasus permasalahan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Untuk itu Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam hal ini Gubernur Gorontalo
bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat untuk meningkatkan peran koordinasi dalam upaya penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui suatu
wadah yaitu Kaukus Lingkungan pada tahun 2007 sedangkan di Bidang Lingkungan Hidup Provinsi Gorontalo Juga melalui wadah berupa pos pengaduan SMS link yang
dibentuk pada tahun 2008 dimana hal-hal yang diadukan langsung ditanggapi. Adapun dasar pelaksanaannya dengan:
III-5
a. SK GubernurTahun 2007 tentang Kaukus Lingkungan. b. SK Kepala Badan Lingkungan Hidup Riset dan Teknologi Informasi Tahun
2008 tentang Pos Pengaduan. Dengan keputusan dimaksud, maka akan dapat menyelesaikans engketa lingkungan
hidup secara cepat, terarah dan terpadu dengan mengedepankan pada musyawarah, diantara pihak bersengketa dan koordinasi antar instansi terkait. Hal ini dengan
tujuan agar dapat: a. Terselesaikannya permasalahan lingkungan hidup diluar pengadilan dengan
prinsip win-win solution tanpa mengorbankan kepentingan lingkungan. b. Terselesaikannya permasalahan lingkungan hidup melalui pengadilan sesuai
dengan prosedur hukum yang berlaku. Program dan kegiatan yang terkait dengan penerapan dan pencapaian SPM
Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran danatau perusakan LH adalah: Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup berupa pos pengaduan, yaitu penyelesaian sengketa lingkungan hidup baik melalui pengadilan maupun di luar pengadilan. Dengan methode Chek
langsung ke lapangan untuk mengetahui posisi kasus secara nyata dengan disertai pengambilan sample untuk memastikan kebenaran kasus pencemaran baik dari
sumber maupun yang terkena dampak dilanjutkan dengan mengundang para pihak yang bersengketa untuk duduk bersama dengan Tim Balihristi sebagai mediator
untuk menyelesaikan kasus dengan tujuan akhir adalah kesepakatan para pihak dengan prinsip win-win solution.
IV-1
BAB IV P E N U T U P
Pencapaian penerapan standar pelayanan minimal bidang lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh Provinsi lebih ditekankan pada penyampaian informasi
sebagaimana diatur dalam pasal 62 Undang-undang No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup No 19 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah KabupatenKota, pelaksanaan program dan
kegiatan Provinsi diprioritaskan telah mencapai 100 walaupun untuk cakupan pemantauan kualitas yang seharusnya dilakukan 2 kali dalam setahun , namun
untuk Provinsi Gorontalo masih dilaksanakan 1 kali. Adapun cakupan layanan sebagai berikut:
1. Pelayanan informasi status mutu air 2. Pelayanan informasi status mutu udara ambien; dan
3. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran danatau perusakan LH.
1 -
LampiranTeknis
LAMPIRAN TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI GORONTALO
1. PELAYANAN INFORMASI STATUS MUTU AIR a. Matrik Pemantauan