Energi Kalkaphari pembangunan ketahanan pangan

Perkembangan Kualitas Konsumsi Pangan Berdasarkan PPH Wilayah 1999 2002 2003 2004 2005 Kota 68,5 80,1 81,9 80,0 81,0 Desa 64,4 72,5 75,1 74,0 77,6 Kota+Desa 66,3 72,6 77,5 76,9 79,1 Sumber : Susenas berbagai tahun diolah No Kelompok Pangan Anjuran Konsumsi Aktual 1999 2002 203 2004 2005 1 Padi-padian 1000 1240 1253 1252 1248 1241 2 Umbi-umbian 120

69 70

66 77

73 3 Pangan hewani 240 88 117 138 134 139 4 Minyak+Lemak 200 171 205 195 195 199 5 Buahbiji berminyak 60

41 52

56 47 51 Perbandingan Konsumsi Pangan Anjuran dan Aktual Tahun 1999-2005 6 Kacang2an 100 54 62 62 64 67 7 Gula 100 92 96 101 101 99 8 Sayur+buah 120 70 78 90

87 93

9 Lain-lain 60 26 53 32 33 35 TOTAL 2000 1851 1986 1992 1986 1997 Skor PPH 100 66,3 72,6 77,5 76,9 79,1 Sumber: Susenas diolah 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 A K E AKE Indonesia AKE Desa 73 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 60.000 60.000- 79.999 80.000- 99.999 100.000- 149.999 150.000- 199.999 200.000- 299.999 300.000- 499.999 500.000 Pengeluarankapitabln AKE Kota AKE Desa+kota 5 5 00

40 50

60 70

80 90

100

S k o r P P H Skor PPH Indonesia Skor PPH Desa Skor PPH Kota 74 5 5 00

10 20

30 S 60.000 60.000- 79.999 80.000- 99.999 100.000- 149.999 150.000- 199.999 200.000- 299.999 300.000- 499.999 500.000 Pengeluarankapitabln Skor PPH Kota Skor PPH Desa+Kota No. Golongan Pengeluaran Pola Konsumsi Pedesaan Perkotaan Pedesaan Perkotaan 1. 60.000 B,J,UK,T B,J,UK,T B,T 2. 60.000-79.999 B,J,UK,T B,J,UK,T B,T POLA KONSUMSI PANGAN SUMBER KARBOHIDRAT POLA KONSUMSI PANGAN SUMBER KARBOHIDRAT PENDUDUK INDONESIA PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2005 TAHUN 2005 3. 80.000-99.999 B,J,UK,T B,J,UK,T B,T 4. 100.000-149.999 B,T B,T B,T 5. 150.000-199.999 B,T B,T B,T 6. 200.000-299.999 B,T B,T B,T 7. 300.000-499.999 B,T B,T B,T 8. 500.000 B,T B,T,UK B,T Keterangan : Keterangan : B = Beras B = Beras J = Jagung J = Jagung UK = Ubi kayu UK = Ubi kayu T = Tepung Terigu T = Tepung Terigu KUALITAS KONSUMSI PANGAN PENDUDUK INDONESIA KOTA+DESA TAHUN 2005 DAN 2007 15,5 7,8 155 90,8 13.9 7.0 139 87.4 24,0 12,0 240 150,0 Pangan Hewani 1,6 3,1 62 53,0 1.8 3.6 73 60.0 2,5 6,0 120 100,0 Umbi-umbian 25,0 62,2 1244 316,6 25.0 62.1 1241 319,1 25,0 50,0 1000 275,0 Padi-padian Skor PPH AKG Energi Gram Skor PPH AKG Energi Gram Skor PPH AKG Energi Gram 2007 2005 PPH Nasional Kelompok Pangan 76 82,8 79.1 100 Skor PPH 100,7 2015 99.8 1997 100,0 2000 Total 0,0 1,8 35 50,7 0.0 1.8 35 48.8 0,0 3,0 60 - Lain-lain 25,1 5,0 100 251,7 23.3 4.7 93 223.4 30,0 6,0

120

250,0 Sayur dan Buah 2,4 4,8 96 26,2 2.5 5.0 99 29.0 2,5 5,0 100 30,0 Gula 7,3 3,6 73 27,7 6.7 3.4 67 25.5 10,0 5,0 100 35,0 Kacang-kacangan 1,0 2,3 47 8,8 1.0 2.6 51 8.1 1,0 3,0 60 10,0 BuahBiji Berminyak 5,0 10,1 203 23,0 5.0 9.9 199 22.4 5,0 10,0 200 20,0 Minyak dan Lemak TINGKAT KERAWANAN TINGKAT KERAWANAN PANGAN PANGAN NEGARA FAKTOR PENYEBAB MASALAH PANGAN Lesotho Kekeringan Somalia Kekeringan Swaziland Kekeringan Zimbabwe Krisis ekonomi, kekeringan Eritrea Krisis ekonomi Liberia Recovery pasca konflik Mauritania Kekeringan Sierra Leone Recovery pasca konflik Burundi Konflik sosial Central African Republic Konflik sosial Chad Konflik sosial Congo, Democratic Republic of Konflik sosial Congo, Republic of Krisis ekonomi Côte dIvoire Konflik sosial Ethiopia Keamanan dan gagal panen Ghana Banjit dan Kekeringan Guinea Pengungsian Guinea-Bissau Keamanan Kenya Konflik sosial Sudan Konflik sosial Uganda Konflik sosial Iraq Konflik social dan keamanan Afghanistan Konflik social dan keamanan Korea, Dem. Peoples Rep. of Krisis ekonomi dan banjir Bangladesh Banjir dan Topan Indonesia Banjir, longsor dan gempa Nepal Konflik social dan banjir Pakistan Keamanan dan banjir Pakistan Keamanan dan banjir Sri Lanka Conflict Timor-Leste Banjir dan kekeringan Bolivia Banjir Dominican Republic Banjir Haiti Banjir Nicaragua Banjir Moldova Kekeringan Kenya Kekeringan Somalia Kekeringan Russian Federation Chechnya Konflik sosial • Jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 sebesar 37,17 juta jiwa atau 16,58 Maret 2007. Angka ini lebih rendah dibanding tahun 2006 yaitu 39,30 juta jiwa atau 17,75 dari total penduduk Maret 2006. • Jumlah Penduduk miskin pada Maret 2008 tercatat sebesar 34,96 Juta orang BPS 34,01 49,50 47,97 38,70 37,90 38,40 37,30 36,15 35,10 39,30 37,17 40,00 50,00 60,00 Jumlah Penduduk Miskin 80 17,47 24,23 23,43 19,14 18,41 18,20 17,42 16,66 15,97 17,75 16,58 0,00 10,00 20,00 30,00 1996 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 JUMLAH DAN TINGKAT PENGANGGURAN 2004 JUMLAH DAN TINGKAT PENGANGGURAN 2004 -- 2008 2008 81 81 Balita Gizi gurang Tingkat kelaparan Prevalensi gizi Kurang Dan ”Rawan Pangan” Prevalensi gizi Kurang Dan ”Rawan Pangan” Kons Energi 1700 kkalhr Kons Energi 1700 kkalhr 5 10

15 20

Balita gizi buruk Balita Gizi gurang Wilayah 2002 2003 2004 2005 Kota -Sangat rawan 5,5 3,3 2,7 1,7 -Rawan 40,0 34,2 32,0 24,5 Desa -Sangat rawan 9,4 6,0 6,7 3,8 -Rawan 14,5 10,8 12,3 37,0 P e n d u d u k R a w a n p a n g a n

1 1

5 2 2 5 5 NAD Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua S u m b e r : G izi d a la m A n g ka 2 5 d a n N u tr it io n M a p o f In d o n e si a , 2 6 B a li ta g iz i b u ru k

1 1

5 2 2 5 5 NAD Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua B a li ta K u ra n g G iz i

1 5

2 2 5 3 3 5 4 5 1 NAD Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua + ,- . 01 2 230 PERKIRAAN JUMLAH BALITA DAN PERKIRAAN JUMLAH BALITA DAN YANG MENDERITA GIZI KURANG YANG MENDERITA GIZI KURANG 4 5 2

10 3

Sumber: Depkes 2005, Fasli Jalal, 2008 Prevalensi “underweight” Balita BBU Indonesia 1989-2005 . 2 . . . 5 5 3 2: . 24 42 23 56 5 38 24,66 28 3 3 . 2 3 5 3 :5 3 4 : : 25 5 5 3 2: 5 1989 1992 1995 1998 1999 2000 2002 2003 2005 G Buruk G Kurang

30 40

50 60 70 a n a k Persentase ibu memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian MP-ASI pada 4,200 anak di 5 Propinsi memperlihatkan pada anak 6 bulan hanya 6 yang menyusui secara eksklusif. Anak seharusnya diberikan ASI eksklusif setidaknya sampai umur 4 bulan dan bila memungkinkan sampai 6 bulan. 45 63 30

10 20

30

1 2

3 4 5 6 Sumber: Studi MP-ASI, UNICEF, 1997. 30 19 12 6 Umur bulan ANEMIA, SKRT 1995 DAN 2001 ANEMIA, SKRT 1995 DAN 2001 90 ANEMIA WUS DAN BALITA ANEMIA WUS DAN BALITA HKI 1999 HKI 1999--2000 2000 Lokasi Wanita Usia Subur Anak balita 1999 2000 1999 2000 Sumbar 29.2 34.0 46.9 53.9 Lombok 32.3 25.3 65.8 66.1 Lampung 24.1 56.8 91 Lampung 24.1 56.8 Makassar 27.9 37.1 58.6 63.5 Sulsel 27.8 53.6 Surabaya 34.0 27.1 65.5 58.8 Jatim 28.7 26.5 62.6 68.1 Jabar 28.9 26.5 64.6 57.9 Semarang 21.9 27.5 44.7 51.0 Jateng 23.4 25.8 54.7 51.8 Jakarta 42.5 33.3 71.9 63.5 KABUPATEN MENURUT KONSUMSI GARAM YODIUM TK RUMAH TANGGA 1998-2003 92 KESEHATAN LINGKUNGAN 40.0 50.0 60.0 70.0 A : RT - punya akses air B : RT - dengan lantai tanah C : RT - tanpa sanitasi PROPORSI RUMAH TANGGA DENGAN KRITERIA KESEHATAN LINGKUNGAN 1996, 2000, 2003 93 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 RT 1996 46.1 9.6 24.4 58.5 10.8 19.7 53.4 31.5 29.7 49.3 32.4 38.5 40.3 2.8 31.6 47.9 8.1 40.3 1999 46.9 6.8 22.5 61.5 7.6 16.1 50.5 25.2 28.3 49.9 27.7 37.4 41.7 2.0 24.1 49.2 6.3 37.9 2003 60.2 9.2 20.0 58.0 7.3 11.1 56.9 22.1 25.0 26.6 29.6 35.4 38.4 3.6 26.0 43.7 8.2 36.6 A B C A B C A B C A B C A B C A B C Sumatera Jkt, Jogja, Bali Jabar, Banten, Jateng, Jatim NTB,NTT,Maluku, Papua Kalimantan Sulawesi

1. Merebaknya penyalahgunaan bahan kimia berbahaya untuk bahan tambahan

pangan formalin, boraks dan zat pewarna yang dilarang

2. Kurangnya pengawasan dan pembinaan terhadap UKM Pangan

3. Rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap keamanan

pangan … KEAMANAN PANGAN KEAMANAN PANGAN

10 8

3 38 38 Penyebab produk makanan jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat Tahun 2002 - 2005 5 5 Data Temuan Bahan Berbahaya dalam Produk Pangan Tahun 2002-2005 94 39 12 19 19 59 3 3 24 77 4 28 7 38 35 8 70 1286 2002 2003 2004 2005 Tahun Pemanis Buatan Pengawet Formalin Pewarna yang dilarang Boraks Cemaran mikroba 2 2 3

1 2

3 4 5 T e m u a n B a h a n B e rb a h a y a d a la m P ro d u k P a n g a n 2002 2003 2004 2005 Tahun Keterangan : Data sampai Bulan November 2005 Bahan Berbahaya yang ditemukan meliputi Formalin, Boraks, Rhodamin B dan Methanyl Yellow MASALAH STRATEGIS KETAHANAN MASALAH STRATEGIS KETAHANAN PANGAN PANGAN