Sektor Non Energi Gambaran Kebutuhan Energi Menurut Sektor Pengguna

50 Graik 23. Gambaran Kebutuhan Energi Menurut Wilayah Skenario BAU Meskipun wilayah Jawa masih menjadi wilayah terbesar yang mengkonsumsi energi di Indonesia, namun jika dibandingkan dengan skenario BAU persentase penggunaan energi di wilayah Jawa pada skenario KEN lebih rendah dibandingkan skenario BAU. Pada skenario KEN penggunaan energi inal di wilayah Jawa mencapai 190,97 juta TOE, setara dengan 36,2 total kebutuhan energi inal di Indonesia. Penurunan persentase penggunaan energi inal di wilayah Jawa tidak terlepas dari usaha perbaikan pemerataan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia yang memfokuskan kepada persebaran pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi bari di luar wilayah Jawa. Graik 24. Gambaran Kebutuhan Energi Menurut Wilayah Skenario KEN 51 Guna memenuhi kebutuhan energi tersebut, potensi impor akan sangat besar mengingat dalam beberapa tahun ke depan ketersediaan sumber daya energi dalam negeri akan semakin berkurang dan menurun terutama untuk jenis energi fosil seperti minyak bumi yang masih akan menjadi energi yang dominan hingga 20 tahun ke depan. Batubara juga perlu mendapatkan perhatian agar kecenderungan ekspor yang semakin besar dapat dikurangi guna memenuhi kebutuhan batubara domestik yang semakin meningkat terutama guna memenuhi kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik. Gas alam, meskipun secara historis terus mengalami peningkatan produksi, namun ketidaktersediaan infrastruktur yang handal dapat mengakibatkan peningkatan produksi terebut akan lebih banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gas alam di negara lain dalam bentuk ekspor LNG

4.3 Gambaran Kebutuhan Energi Menurut Jenis Energi Final

Menurut jenis energinya, permintan energi saat ini masih didominasi oleh BBM 38,3 diikuti oleh biomasa 26,5, batubara 12,3, gas 10,4, listrik 8,8, LPG 3,0, dan BBN 0,1. Dimasa mendatang jenis energi yang permintaannya akan tumbuh cepat adalah BBM, listrik, batubara dan gas. Perkembangan permintaan energi 2011-2030 berdasarkan skenario BAU menurut jenis energinya akan tumbuh dari 156 juta TOE pada tahun 2011 menjadi 587 juta TOE pada tahun 2030 atau tumbuh rata-rata sebesar 7,2 per tahun. Pertumbuhan tahunan rata-rata permintaan energi inal menurut jenisnya adalah sebagai berikut BBN 5,3, listrik 8,8, gas 11,4, batubara 9,5, BBM 6,3, dan biomasa 3,7. Pertumbuhan penggunaan biomasa dan BBM diprakirakan akan terus menurun karena masyarakat akan lebih baik tingkat hidupnya sehingga lebih menyukai penggunaan energi yang nyaman dan murah. Dengan pertumbuhan tersebut pangsa permintaan energi pada tahun 2030 menjadi BBM 33,1, listrik 11,6, batubara 18,2, gas 21,4, biomasa 14,2, dan BBN 0,1.