Sektor Lainnya Pertanian, Konstruksi, Pertambangan

49

4.2 Gambaran Kebutuhan Energi Final Menurut Wilayah

Selama ini wilayah Jawa memiliki peranan ekonomi yang sangat dominan dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi wilayah Jawa terhadap perekonomian Indonesia pada tahun 2010 mencapai 58. Seiring dengan perbaikan kualitas pertumbuhan yang dilakukan oleh Pemerintah serta pemerataan ekonomi antar daerah yang terus membaik, pada tahun 2011 peranan ekonomi di luar wilayah Jawa menunjukan peran yang meningkat. Hal ini terlihat dari kontribusi perekonomian wilayah luar Jawa pada tahun 2011 yang meningkat mencapai 42,3 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 42. Untuk proyeksi besaran PDB sampai dengan tahun 2030, menggunakan asumsi yang terdapat di dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi indonesia di dalam dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembngunan Ekonomi Indonesia MP3EI. MP3EI merupakan terobosan konsep pembangunan ekonomi Indonesia yang tidak busines as usual untuk mendorong kembali Indonesia menjadi salah satu negara maju dan termasuk di dalam 10 negara besar di dunia pada tahun 2025 dengan pendapatan per kapita berkisar antara USD 14.250 – USD 15.500, total nilai PDB antara USD 4,0 – 4,5 triliun. Untuk mendukung terwujudnya target tersebut, diperlukan pertumbuhan ekonomi rill sebesar 6,4-7,5 antara periode 2011-2014, dan 8-9 pada periode 2015-2025 . Sementara untuk pertumbuhan ekonomi rill per wilayah, berdasarkan target pertumbuhan ekonomi per wilayah dan inlasi di dalam MP3EI diperkirakan akan berkisar antara 8-10 Tingginya target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan di dalam MP3EI akan berdampak juga kepada tingginya energi yang diperlukan. Berdasarkan skenario BAU, kebutuhan energi di masing masing wilayah masih didominasi oleh Jawa. Pada tahun 2030 kebutuhan energi inal di wilayah Jawa mencapai 253,91 juta TOE atau 38,55 dari total kebutuhan energi inal di Indonesia. dengan rata-rata pertumbuhan 6,88 per tahun. Sumatera 138,19 juta TOE atau 20,9 dari total kebutuhan energi inal Indonesia, dengan rata- rata pertumbuhan per tahun 8,33. Kalimantan 81,23 juta TOE, Sulawesi Maluku Utara 68,83 juta TOE, Bali dan Nusa Tenggara 63,2 juta TOE, serta Papua Maluku 53,38 juta TOE. 50 Graik 23. Gambaran Kebutuhan Energi Menurut Wilayah Skenario BAU Meskipun wilayah Jawa masih menjadi wilayah terbesar yang mengkonsumsi energi di Indonesia, namun jika dibandingkan dengan skenario BAU persentase penggunaan energi di wilayah Jawa pada skenario KEN lebih rendah dibandingkan skenario BAU. Pada skenario KEN penggunaan energi inal di wilayah Jawa mencapai 190,97 juta TOE, setara dengan 36,2 total kebutuhan energi inal di Indonesia. Penurunan persentase penggunaan energi inal di wilayah Jawa tidak terlepas dari usaha perbaikan pemerataan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia yang memfokuskan kepada persebaran pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi bari di luar wilayah Jawa. Graik 24. Gambaran Kebutuhan Energi Menurut Wilayah Skenario KEN