DEPUTI III BIDANG PEMBINAAN EKONOMI DAN DUNIA USAHA

35

BAB VI DEPUTI III BIDANG PEMBINAAN EKONOMI DAN DUNIA USAHA

Bagian Pertama Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 170 Deputi III adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Meneg PDT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Meneg PDT. Pasal 171 Deputi III mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan ekonomi dan dunia usaha. Pasal 172 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 171, Deputi III menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan ekonomi dan dunia usaha yang meliputi urusan investasi, pemberdayaan masyarakat di sekitar industri, usaha mikro, kecil dan menengah serta kemitraan usaha dan pengembangan pariwisata; b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan ekonomi dan dunia usaha yang meliputi urusan investasi, pemberdayaan masyarakat di sekitar industri, usaha mikro, kecil dan menengah serta kemitraan usaha dan pengembangan pariwisata; c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pembinaan ekonomi dan dunia usaha yang meliputi urusan investasi, pemberdayaan masyarakat di sekitar industri, usaha mikro, kecil dan menengah serta kemitraan usaha dan pengembangan pariwisata. d. pelaksanaan hubungan kerja di bidang teknis dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Negara lain, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan lembaga terkait; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg PDT sesuai dengan bidangnya. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 173 Deputi III terdiri dari : 1. Asisten Deputi Urusan Investasi, selanjutnya disebut Asisten Deputi 1III; 36 2. Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Industri, selanjutnya disebut Asisten Deputi 2III; 3. Asisten Deputi Urusan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, selanjutnya disebut Asisten Deputi 3III; 4. Asisten Deputi Urusan Kemitraan Usaha, selanjutnya disebut Asisten Deputi 4III; 5. Asisten Deputi Urusan Pengembangan Pariwisata, selanjutnya disebut Asisten Deputi 5III. Pasal 174 Asisten Deputi 1III mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan kebijakan, koordinasi serta fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang investasi. Pasal 175 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 174, Asisten Deputi 1III menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan dan penyiapan kebijakan di bidang promosi investasi, insentif investasi dan pembiayaan dan program pembinaan dan pengembangan investasi; b. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang promosi investasi, insentif investasi dan pembiayaan; c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi investasi, insentif investasi dan pembiayaan; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi III sesuai dengan bidangnya. Pasal 176 Asisten Deputi 1III terdiri dari : a. Bidang Promosi Investasi; b. Bidang Insentif Investasi dan Pembiayaan. Pasal 177 Bidang Promosi Investasi mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang promosi investasi. Pasal 178 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 177, Bidang Promosi Investasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang promosi dan potensi investasi; b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang promosi dan potensi investasi; 37 c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang promosi dan potensi investasi; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 1III sesuai dengan bidangnya. Pasal 179 Bidang Promosi Investasi terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis Potensi; b. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis Promosi. Pasal 180 1 Sub Bidang Identifikasi dan Analisis Potensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang potensi investasi; 2 Sub Bidang Identifikasi dan Analisis Promosi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang promosi investasi. Pasal 181 Bidang Insentif Investasi dan Pembiayaan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang insentif investasi dan pembiayaan. Pasal 182 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 181, Bidang Insentif Investasi dan pembiayaan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang insentif investasi dan pembiayaan; b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang insentif investasi dan pembiayaan; c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang insentif investasi dan pembiayaan; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 1III sesuai dengan bidangnya. Pasal 183 Bidang Insentif Investasi dan Pembiayaan terdiri dari : a. Sub Bidang Insentif Fiskal dan Non Fiskal; b. Sub Bidang Pembiayaan Investasi. Pasal 184 1 Sub Bidang Insentif Fiskal dan Non Fiskal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanaan di bidang insentif fiskal dan non fiskal; 38 2 Sub Bidang Pembiayaan Investasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanan kebijakan di bidang pembiayaan investasi; Pasal 185 Asisten Deputi 2III mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan kebijakan, koordinasi serta fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat di sekitar industri. Pasal 186 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 185, Asisten Deputi 2III menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan dan penyiapan kebijakan di bidang industri pertambangan, kehutanan, pertanian, kelautan dan pengolahan dan program pembinaan dan pengembangan masyarakat di sekitar industri; b. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang industri pertambangan, kehutanan, pertanian, kelautan dan pengolahan; c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang industri pertambangan, kehutanan, pertanian, kelautan dan pengolahan; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi III sesuai dengan bidangnya. Pasal 187 Asisten Deputi 2III terdiri dari : a. Bidang Industri Pertambangan dan Kehutanan; b. Bidang Industri Pertanian, Kelautan dan Pengolahan; Pasal 188 Bidang Industri Pertambangan dan Kehutanan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang industri pertambangan dan kehutanan. Pasal 189 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 188, Bidang Industri Pertambangan dan Kehutanan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang industri pertambangan daan kehutanan; b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang industri pertambangan dan kehutanan; c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang industri pertambangan dan kehutanan; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 2III sesuai dengan bidangnya. 39 Pasal 190 Bidang Industri Pertambangan dan Kehutanan terdiri dari : a. Sub Bidang Industri Pertambangan; b. Sub Bidang Industri Kehutanan. Pasal 191 1 Sub Bidang Industri Pertambangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanaan di bidang industri pertambangan; 2 Sub Bidang Industri Kehutanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanan kebijakan di bidang industri kehutanan. Pasal 192 Bidang Industri Pertanian, Kelautan dan Pengolahan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang industri pertanian, kelautan dan pengolahan. Pasal 193 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 192, Bidang Industri Pertanian, Kelautan dan Pengolahan, menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang industri pertanian, kelautan dan pengolahan; b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang industri pertanian, kelautan dan pengolahan; c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang industri pertanian, kelautan dan pengolahan; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 1III sesuai dengan bidangnya. Pasal 194 Bidang Industri Pertanian, Kelautan dan Pengolahan terdiri dari : a. Sub Bidang Industri Pertanian dan Kelautan; b. Sub Bidang Industri Pengolahan. Pasal 195 1 Sub Bidang Industri Pertanian dan Kelautan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanaan di bidang industri pertanian dan kelautan; 2 Sub Bidang Industri Pengolahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanan kebijakan di bidang industri pengolahan; 40 Pasal 196 Asisten Deputi 3III mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan kebijakan, koordinasi serta fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang usaha mikro, kecil dan menengah UMKM. Pasal 197 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 196, Asisten Deputi 3III menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan dan penyiapan kebijakan di bidang UMKM; b. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang UMKN; c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang UMKM; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi III sesuai dengan bidangnya. Pasal 198 Asisten Deputi 3III terdiri dari : a. Bidang Usaha Mikro; b. Bidang Usaha Kecil; c. Bidang Usaha Menengah. Pasal 199 Bidang Usaha Mikro mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang usaha mikro. Pasal 200 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 199, Bidang Usaha Mikro menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang usaha mikro; b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang usaha mikro; c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang usaha mikro; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 3III sesuai dengan bidangnya. Pasal 201 Bidang Usaha Mikro terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis; b. Sub Bidang Pemanfaatan. Pasal 202 41 1 Sub Bidang Indentifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi dan analisis data di bidang usaha mikro; 2 Sub Bidang Pemanfaatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemanfaatan hasil identifikasi dan analisis di bidang usaha mikro; Pasal 203 Bidang Usaha Kecil mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang usaha mikro. Pasal 204 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 203, Bidang Usaha Kecil menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang usaha kecil; b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang usaha kecil; c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang usaha kecil; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 1III sesuai dengan bidangnya. Pasal 205 Bidang Usaha Kecil terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis; b. Sub Bidang Pemanfaatan. Pasal 206 1 Sub Bidang Identifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanaan di bidang identifikasi dan analisis data usaha kecil; 2 Sub Bidang Pemanfaatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemanfaatan hasil identifikasi dan analisis di bidang usaha kecil. Pasal 207 Bidang Usaha Menengah mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang usaha menengah. Pasal 208 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 207, Bidang Usaha Menengah menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang usaha menengah; b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang usaha menengah; 42 c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang usaha menengah; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 3III sesuai dengan bidangnya. Pasal 209 Bidang Usaha Menengah terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis; b. Sub Bidang Pemanfaatan. Pasal 210 1 Sub Bidang Identifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanaan di bidang identifikasi dan analisis data usaha menengah; 2 Sub Bidang Pemanfaatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemanfaatan hasil identifikasi dan analisis di bidang usaha menengah. Pasal 211 Asisten Deputi 4III mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan kebijakan, koordinasi serta fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang kemitraan usaha. Pasal 212 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 211, Asisten Deputi 4III menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan dan penyiapan kebijakan di bidang kemitraan usaha; b. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang kemitraan usaha; c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang kemitraan usaha; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi III sesuai dengan bidangnya. Pasal 213 Asisten Deputi 4III terdiri dari : a. Bidang Kerjasama Permodalan; b. Bidang Kerjasama Produksi dan Perdagangan; Pasal 214 Bidang Kerjasama Permodalan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang kerjasama permodalan. 43 Pasal 215 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 214, Bidang Kerjasama Permodalan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang kerjasama permodalan; b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang kerjasama permodalan; c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang kerjasama permodalan; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 4III sesuai dengan bidangnya. Pasal 216 Bidang Kerjasama Permodalan terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis; b. Sub Bidang Pemanfaatan. Pasal 217 1 Sub Bidang Identifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanaan di bidang identifikasi dan analisis data kerjasama permodalan; 2 Sub Bidang Pemanfaatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemanfaatan hasil identifikasi dan analisis di bidang kerjasama permodalan. Pasal 218 Bidang Kerjasama Produksi dan Perdagangan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang kerjasama produksi dan perdagangan. Pasal 219 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 218, Bidang Kerjasama Produksi dan Perdagangan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi dan perdagangan; b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang produksi dan perdagangan; c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang produksi dan perdagangan; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 4III sesuai dengan bidangnya. 44 Pasal 220 Bidang Kerjasama Produksi dan Perdagangan terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis; b. Sub Bidang Pemanfaatan. Pasal 221 1 Sub Bidang Identifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanaan di bidang identifikasi dan analisis data kerjasama produksi dan perdagangan; 2 Sub Bidang Pemanfaatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemanfaatan hasil identifikasi dan analisis di bidang kerjasama produksi dan perdagangan. Pasal 222 Asisten Deputi 5III mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan kebijakan, koordinasi serta fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan pariwisata. Pasal 223 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam 222, Asisten Deputi 5III menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan dan penyiapan kebijakan di bidang pengembangan pariwisata; b. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan pariwisata; c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan pariwisata; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi III sesuai dengan bidangnya. Pasal 224 Asisten Deputi 5III terdiri dari : a. Bidang Promosi Pariwisata; b. Bidang Kerjasama dan Pengembangan Pariwisata; Pasal 225 Bidang Promosi Pariwisata mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang promosi pariwisata. Pasal 226 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 225, Bidang Promosi Pariwisata, menyelenggarakan fungsi : 45 a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang promosi pariwisata; b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang promosi pariwisata; c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang promosi pariwisata; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 5III sesuai dengan bidangnya. Pasal 227 Bidang Promosi Pariwisata terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis; b. Sub Bidang Pemanfaatan. Pasal 228 1 Sub Bidang Indentifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi dan analisis data di bidang promosi pariwisata; 2 Sub Bidang Pemanfaatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemanfaatan hasil identifikasi dan analisis di bidang promosi pariwisata; Pasal 229 Bidang Kerjasama dan Pengembangan Pariwisata mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang kerjasama dan pengembangan pariwisata. Pasal 230 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 229, Bidang Kerjasama dan Pengembangan Pariwisata menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang kerjasama dan pengembangan pariwisata; b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang kerjasama dan pengembangan pariwisata; c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang kerjasama dan pengembangan pariwisata; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 5III sesuai dengan bidangnya. Pasal 231 Bidang Kerjasama dan Pengembangan Pariwisata terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis; 46 b. Sub Bidang Pemanfaatan. Pasal 232 1 Sub Bidang Indentifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi dan analisis data di bidang kerjasama dan pengembangan pariwisata; 2 Sub Bidang Pemanfaatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemanfaatan hasil identifikasi dan analisis di bidang kerjasama dan pengembangan pariwisata.

BAB VII DEPUTI IV BIDANG PEMBINAAN LEMBAGA SOSIAL DAN BUDAYA