185.56 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Setelah dilakukan Perhitungan diperoleh hasil seperti pada tabel dibawah ini. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Perhitungan Denyut Nadi Tenaga Bagian Pengolahan Metode 10 Denyut No Nama Umur Tahun DNI DenyutM enit DNK DenyutMenit Rerata 1 2 3 4 1 Pramono 29 67.57 79.37 91.60 109.49 110.09 97.64 2 Suparto 38 69.44 79.58 92.59 108.30 112.78 98.31 3 Budi P 41 71.77 80.86 91.60 107.53 111.73 97.93 4 Suparjo 36 71.26 79.79 95.39 108.30 112.57 99.01 5 Yahmin 37 69.44 80.65 94.64 112.57 116.05 100.98 6 Haryanto 28 69.52 81.86 91.19 112.15 114.94 100.03 7 Tardjo 38 68.42 82.76 90.36 107.72 112.36 98.30 8 Bambang 35 70.18 82.87 93.46 106.57 111.32 98.56 9 Susilo 28 69.12 82.87 92.59 108.70 112.78 99.24 Tabel 4.9 Rekapitulasi Denyut Nadi Kelompok Tenaga bagian pengolahan No Nama Umur Tahun DNI DenyutMenit DNK DenyutMenit DNMak DenyutMenit Nadi Kerja DenyutMenit 1 Pramono 29 67.57 97.64 191 30.07 2 Suparto 38 69.44 98.31 182 28.87 3 Budi P 41 71.77 97.93 179 26.16 4 Suparjo 36 71.26 99.01 184 27.75 5 Yahmin 37 69.44 100.98 183 31.53 6 Haryanto 28 69.52 100.03 192 30.51 7 Tardjo 38 68.42 98.30 182 29.88 8 Bambang 35 70.18 98.56 185 28.38 9 Susilo 28 69.12 99.24 192 30.11 Rerata 69.64

98.89 185.56

29.25 Keterangan: DN Mak : Denyut Nadi Maksimal, 220 – Umur pria; 200 – Umur wanita NK : Nadi Kerja DNK– DNI Maka dari tabel 4.9 dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: 1 Perhitungan HR Reverse HR Reverse = DNI DN DNI DNK Max − − x 100 = 100 64 . 69 56 . 185 64 . 69 89 . 98 Χ − − = 25,23 2 Perhitungan Cardiovasculair strain CVL CVL = DNI DN DNI DNK x Max − − 100 = 64 . 69 89 . 98 64 . 69 89 . 98 100 − − Χ = 25,23 Selain menggunakan perhitungan diatas cardiovasculair strain dapat diestimasi menggunakan denyut nadi pemulihan heart rate recovery atau dikenal dengan metode “Brouba”. Denyut nadi pemulihan ini diukur tepat setelah pekerja berhenti bekerja yaitu pada akhir 30 detik menit pertama, kedua dan ketiga. Untuk menilai hasil nadi pemulihan dapat digunakan ketentuan sebagai berikut: a Jika P 1 – P 3 ≥ 10, atau rerata P 1 , P 2 dan P 3 90 maka nadi pemulihan normal b Jika rerata P1 ≤ 110 dan P1 – P3 ≥ 10, maka beban kerja tidak berlebihan not excessive c Jika P1 – P3 ≤ 10, atau rerata P3 90 maka nadi pemulihan tidak normal dan perlu redesain pekerjaan. Secara lengkap hasil penilaian nadi pemulihan kelompok pekerja tenaga pengolahan disajikan pada Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Nadi Pemulihan Kelompok Tenaga Bagian Pengolahan Per 30 Detik No Nama Umur Tahun Nadi Pemulihan Beat30s P1 P2 P3 1 Pramono 29 43 41 38 2 Suparto 38 42 40 37 3 Budi P 41 44 42 38 4 Suparjo 36 41 40 35 5 Yahmin 37 42 41 36 6 Haryanto 28 42 40 37 7 Tardjo 38 41 40 33 8 Bambang 35 43 41 36 9 Susilo 28 44 42 37 Hasil dari penilaian nadi pemulihan pada 30 detik menit pertama, kedua dan ketiga P 1 , P 2 , P 3 dikalikan 2 sehingga diperoleh denyut nadi pemulihan setiap denyut per menit DenyutMenit, seperti disajikan pada Tabel 4.11berikut: Tabel 4.11 Nadi Pemulihan Kelompok Tenaga Pengolahan Per Menit No Nama Umur Tahun Nadi Pemulihan DenyutMenit Rerata DenyutMenit P1 P2 P3 1 Pramono 29 86 82 76 81.33 2 Suparto 38 84 80 74 79.33 3 Budi P 41 88 84 76 82.67 4 Suparjo 36 82 80 70 77.33 5 Yahmin 37 84 82 72 79.33 6 Haryanto 28 84 80 74 79.33 7 Tardjo 38 82 80 66 76.00 8 Bambang 35 86 82 72 80.00 9 Susilo 28 88 84 74 82.00 Rerata 84.89

81.56 72.67