Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

Maryadi, 2014 Hubunga Tingkat Kecerdasan Intelektual IQ Dengan Keberhasilan Tendangan Penalti Pada Permaian Sepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu normal serta perpanjangan, dan gagal lolos ke final. Ramos bersama Critiano Ronaldo dan Kaka gagal melaksanakan tugasnya sebagai algojo Madrid. Real Madrid pun kalah 1-3 Merdeka, 2012. Menurut Scroeter dan Bauersfel dalam Sidik, D., 2008, hlm.2 menyatakan bahwa: Pencapaian prestasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu eksternal dan internal. Faktor eksternal terdiri dari sarana prasarana dan peralatan olahraga dan sistem kompetisi. Sedangkan faktor internal terdiri dari keadaan psikologis atlet, pemahaman taktik atau strategi, keterampilan teknik, kemampuan fisik dan keadaan konsitusi tubuh. Dari beberapa faktor tersebut faktor psikologis dapat berpengaruh langsung terhadap keberhasilan tendangan penalti. Diantara faktor psikologis yang mempengaruhi keberhsilan melakukan tendangan penalti adalah kognitif atau tingkat kecerdasan yang dapat diukur dengan tes intelektual atau IQ Intelligent Quotient. “Intelegensi atau kecerdasan merupakan faktor penting yang sering menentukan kemenangan dalam pertandingan ” Suranto dalam Anggraeni, Y., 2012. Pada saat melakukan tendangan penalti pemain dituntut untuk memiliki kemampuan motorik yang baik sehingga peluang untuk menciptakan gol semakin besar. Kemampuan motorik terbagi dua yaitu motorik halus dan motorik kasar. Motorik halus adalah kemampuan beraktifitas menggunakan otot-otot halus otot kecil sedangankan motorik kasar adalah aktifias dengan menggunakan otot-otot besar yang meliputi gerak dasar lokomotor, non lokomotor, dan manipulative. Tendangan penalti sendiri melibatkan kemampuan motorik kasar, karena pada pelaksanaannya menggunakan otot-otot besar. Secara teori keterampilan motorik berkoordinasi dengan otak sehingga sangat mempengaruhi kognitif. Perkembanganan motorik akan sejalan dengan dengan perkembangan kognitif, sesuai dengan pendapat Samsudin 2005, hal. 29 mengungkapkan bahwa: “Perkembangan kognitif dan perkembangan motorik secara konstan berinteraksi, perkembangan kognitif lebih kuat bergantung pada kemampuan intelektual proses interaksi ”. Maryadi, 2014 Hubunga Tingkat Kecerdasan Intelektual IQ Dengan Keberhasilan Tendangan Penalti Pada Permaian Sepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pada saat melakukan tendangan penalti pemain dituntut untuk berfikir secara cepat dan tepat, kemudian dapat dilakukan atau direalisasikan dengan gerakan yang cepat pula untuk menentukan kearah mana bola akan ditendang. Hal tersebut tentu memerlukan kombinasi dari kemampuan kognitif dan kemampuan gerak sehingga mengahasilkan tendangan yang baik dan menghasilkan gol. Tingkat intelektual mengambil pengaruh besar saat proses berikir dan kemampuan bertindak, intelegensi merupakan kemampuan individual bertindak, mengambil keputusan, dan menyesuaikan diri dalam situasi yang baru dan menerapkan hubungan yang relevan antara gagasan dan kemampuan Slameto, 2003; Sukmadinata, 2004. Pemain bola yang memiliki IQ tinggi cenderung akan lebih mudah dalam mencapai prestasi, sebut saja pemain yang berasal dari Korea Park Chu Young yang memiliki indeks Inteligence quotient IQ mencapai 150. Dengan IQ yang sedemikian tinggi orang tua dari Park Chu Young pernah mengangankan anaknya menjadi seorang akadmisi, atau intelektual. Namun, nasib berkata lain. Saat sedang kuliah di Korea University, ia justru makin tercabur dalam hobinya bermain sepakbola. Park Chu Young dipanggil untuk mengikuti kejuaraan Piala Asia Yunior, dan langsung mendapat gelar pemain terbaik, top scorer, sekaligus mengantarkan negaranya juara. Gelar pemain muda terbaik Asia pun diraihnya pada tahun 2004 tersebut Mayasanto, 2011. Dengan tingkat intelektual diatas rata-rata yang dimiliki Park Chu Young berhasil membawanya menjadi salah satu pemain terbaik yang dimiliki Asia. Oleh karena itu tingkat intelegensi amatlah penting sehingga kecerdasan ini haruslah terus diasah dan tetep mendapatkan stimulus atau rangsangan untuk berfungsi, dengan cara pemain harus terus dibiasakan untuk menggunakan kemampuan intelektualnya, karena dengan latihan fisik dan taktik tidak ikut serta melatih kempuan berfikir atlet. Sesuai dengan pendapat Suranto 2005, hlm. 27 “Seorang pemain yang terus menerus berlatih baik secara fisik maupun teknik, tetap tidak memberikan kesempatan melatih proses berfikir akan berakibat kegiatan yang bersifat intelektual menjadi tidak berkembang ”. Maka dari itu Maryadi, 2014 Hubunga Tingkat Kecerdasan Intelektual IQ Dengan Keberhasilan Tendangan Penalti Pada Permaian Sepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kemampuan intelektual dalam hal ini intelektual qoutient IQ harus mendapatkan perhatian tersendiri agar mendapatkan hasil yang masimal. Bagi seorang atlet, intelegensi merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan kemenangan. Pada umumnya penendang penalti harus mengetahui siapa penjaga gawang tim lawan baik dalm hal kelebihan dan kekurangan. Seperti yang dijelaskan Suranto 2005, hlm. 27 menyatakan bahwa “Atlet dituntut untuk menganalisis permainan lawan, yang kemudian diaplikasikan bagaimana seorang atlet dapt megungkapkan pendapat saat diskusi ”. Hal ini berfungsi agar penendang dapat menentukan kearah mana bola akan ditendang sehingga menghasilkan gol dan membawa timnya menjadi pemenang. Oleh karena itu tingkat intelegensi pada penendang penalti sangat berperan penting untuk menentukan kemenangan dalam permainan. Pada kenyatannya pemain sepak bola selalu dituntut untuk memiliki kemampuan mental, fisik dan taktik yang baik, sedangkan tidak hanya ketiga komponen tersebut yang dibutuhkan pada saat bermain sepak bola. Kemampuan kognitif atau kecerdasan intelektual IQ juga mengambil peran penting dalam keberhasilan menyelenggarakan permainan yang baik dalam sepakbola terlebih lagi saat melakukan tenangan penalti, karena orang yang memiliki tigkat IQ yang tinggi memiliki sudah tentu memiliki kemampuan motorik yang lebih baik, cenderung lebih bisa berpikir cepat dan dapat mengambil keputusan dengan baik. Dan apabila seseorang memiliki tingkat intelektual yang baik akan berpengaruh kepada kemampuan motorik sehingga dalam melakukan tendangan akan lebih baik dari pada orang yang memiliki tingkat IQ rendah. Dengan latar belakang diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini, karena selain belum adanya penelitian mengenai hubungan tingkat IQ terhadap keberhasilan tendangan penalti, orang saat ini cenderung melihat faktor mental yang paling berpengaruh dalam tendanganan penalti, padahal tingkat intelegensi IQ juga mengambil peranan penting. Sesuai yang diungkapkan oleh Slameto dan Sumadinata dalam Anggraeni, 2012 bahwa “Orang yang memliki tingkat intelegensi yang tinggi pada umumnya dalam Maryadi, 2014 Hubunga Tingkat Kecerdasan Intelektual IQ Dengan Keberhasilan Tendangan Penalti Pada Permaian Sepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menghadapi suatu permasalahan atau tantangan akan cepat menyesuikan diri, berpikir cepat dan mengambil keputusan secara rasional ”. Maka dengan permasalahan yang telah dipaparkan, penulis mengusung penelitian ini dengan judul Hubungan Tingkat Kecerdasan Intelektual IQ dengan Akurasi Tendangan Penalti Pada Permainan Sepak Bola.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang diatas, maka permasalahan penelitian dirumuskan yaitu Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecerdasan intelektual IQ dengan keberhasilan tendangan penalti pada permainan sepak bola?

C. Tujuan Penelitian

Mengacuh pada rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui hubungan tingkat kecerdasan intelektual IQ dengan keberhasilan tendangan penalti pada permainan sepak bola.

D. Manfaat Signifikan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk beberapa pihak, di antara lain: 1. Manfaat Teoritistis Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hubungan tingkat kecerdasan intelektual IQ dengan keberhasilan tendangan penalti. 2. Manfaat Praktis Untuk menjawab mengenai hubungan kecerdasan intelektual IQ dengan keberhasilan tendangan penalti. Serta sebagai informasai bermanfaat bagi para pelaku olahraga dan pembina olahraga dalam upaya pencapaian prestasi maksimal. Khususnya dalam meningkatkan keterampilan menendang penalti dalam olahraga permainan sepakbola. 3. Bidang Keilmuan Maryadi, 2014 Hubunga Tingkat Kecerdasan Intelektual IQ Dengan Keberhasilan Tendangan Penalti Pada Permaian Sepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Memberikan informasi dan sumbangan keilmuan yang berarti dalam bidang keilmuan olahraga, khususnya mengenai tingkat IQ mahasiswa dengan tendangan penalti. Menjadikan hasil penelitian ini sebagai rujukan atau bahan referensi bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan penelitian ini.

E. Struktur Organisasi Skripsi

1. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab 1 ini dipaparkan mengenai tahapan yang ditulis oleh peneliti dalam hal masalah pentingnya tingkat kecerdasan intelektual IQ dalam dunia olahraga khususnya permainan sepak bola. Hal ini didasari oleh pendapat Suranto dalam Anggraeni, 2012 menyatakan bahwa intelegensi atau kecerdasan merupakan faktor penting yang sering menentukan kemenangan dalam pertandingan. Sorang pemain sepakbola yang memiliki IQ tinggi diharapkan dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan mereka yang memiliki IQ lebih rendah. Hal tersebut karena mereka yang memiliki IQ tinggi lebih mudah menyerap ilmu yang diberikan sehingga kemampuan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaannya akan lebih baik Eysenck dalam Trihandini, 2005, hlm. 18. Dalam bab 1 peneliti menyampaikan informasi mengenai penelitian yang akan dilakukan dengan urutan penulisannya sebagai berikut: A. Latar belakang penelitian B. Rumusan masalah penelitian C. Tujuan penelitian D. Manfaat signifikansi penelitian E. Struktur oranisasi skripsi 2. BAB II KAJIAN PUSTAKALANDASAN TEORITIS Bab 2 peneliti menulis mengenai teori-teori yang berhubungan dengan variabel penelitian.mDalam bab 2 ini juga dijelaskan mengenai Maryadi, 2014 Hubunga Tingkat Kecerdasan Intelektual IQ Dengan Keberhasilan Tendangan Penalti Pada Permaian Sepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kerangka pemikiran dan hipotesis pemikiran. Adapun cara penulisannya sebagai berikut: A. Sepak bola B. Tehnik sepak bola C. Tendangan penalti D. Intelegensi E. Iq dan penalti F. Penelitian Terdahulu G. Posisi Teoritis H. Hipotesis 3. BAB III METODE PENELITIAN Bab 3 penelitian menjelaskan mengenai metode yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan meode penelitian deskriptif korelasi. Adapun cara penulisannya sebagai berikut: A. Desain penelitian B. Partisipan C. Populasi dan sampel D. Intrumen penelitian E. Prosedur penelitian F. Analisis data 4. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab 4 penelitian menjelaskan mengenai analsisi data yang didapat dari proses penelitian dilapangan. A. Temuan penelitian B. Pembahasan 5. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan B. Implikasi dan rekomendasi