2.1.1.3 Metode Pencatatan Persediaan
Di dalam pembukuan pemasukan pembelian serta pengeluaran penjualan persediaan, dikenal dua metode pencatatan, yaitu:
a. Metode Perpetual Menurut metode perpetual continual, semua pemasukan pembelian
dan semua pengeluaran penjualan barang dibukukan kedalam perkiraan persediaan dari barang yang bersangkutan, masing-masing sebesar harga
pembeliannya. Dengan demikian, perkiraan persediaan senantiasa menunjukkan keadaan jumlah sisa persediaan yang masih ada, beserta
mutasi perubahannya. Oleh sebab itu, dengan hanya melihat catatan dalam perkiraan ini perusahaan sudah dapat mengetahui berapa sisa
persediaan barang yang masih ada di gudang, tanpa harus menghitung dan menilai secara fisik barang-barang tersebut stick opname
b. Metode Physical Menurut metode physical periodical, semua pemasukan pembelian
dan semua pengeluaran penjualan barang tidak dibukukan ke dalam perkiraan persediaan dari barang yang bersangkutan. Pemasukan
pembelian barang dibukukan ke dalam perkiraan purchase beserta beberapa perkiraan yang menyertainya. Dengan demikian perkiraan
persediaan hanya menunjukkan persediaan awal dan persediaan akhir periode barang yang bersangkutan saja. Oleh sebab itu, jika perusahaan
ingin mengetahui berapa sisa persediaan yang masih ada, harus
Universitas Sumatera Utara
melakukan perhitungan secara fisik barang-barang yang terdapat di gudang. Perusahaan tidak dapat mengetahui jumlah tersebut hanya
dengan melihat catatan dalam perkiraan persediaan saja.
2.1.1.4 Metode Penilaian Persediaan Menurut Metode Perpetual
Menurut Munandar 1996:112 ada beberapa metode penilaian persediaan menurut metode perpetual, yaitu:
a. First In First Out FIFO Barang yang masuk dibeli lebih awal, dianggap dikeluarkan dijual
lebih awal pula. Ini berarti bahwa pada setiap terjadi transaksi penjualan, maka cost of good sold dari barang yang dijual tersebut didasarkan
padanilai barang yang lebih awal masuknya dibelinya oleh perusahaan. b. Last In First Out LIFO
Barang yang masuk dibeli lebih awal, dianggap dikeluarkan dijual lebih akhir. Ini berarti bahwa pada setiap terjadi transaksi penjualan,
maka cost of good sold dari barang yang dijual tersebut didasarkan padanilai barang yang lebih akhir masuknya dibelinya oleh perusahaan.
c. Moving Average Setiap terjadi perubahan jumlah persediaan barang, baik karena ada
pemasukan pembelian maupun karena ada pengeluaran penjualan, sisa persediaan yang ada segera dirata-rata nilainya harganya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1.5 Perputaran Persediaan