3. Mendeskripsikan pemanfaatan instrumen musik tutu hao dalam konteks keberadaan Nias di Desa Saewe Kecamatan Gunungsitoli Kabupaten
Gunungsitoli.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai
keberadaan instrumen musik tutu hao dalam kaitannya dengan siklus kehidupan etnik Nias.
2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai eksistensi instrumen musik tutu hao
dalam kaitannya dengan siklus kehidupan etnik Nias.
3. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nias tentang pentingnya pelestarian dan pengembangan musik tradisional
Nias khususnya instrumen musik tutu hao. 4. Salah satu upaya pemeliharaan alat musik etnik Nias khususnya pada alat-
alat musik yang keberadaannya hampir punah. 5. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki
keterkaitan dengan topik penelitian ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada pembahasan, peneliti dapat menarik kesimpulan. Adapun kesimpulannya sebagai berikut :
1. Diketahui bahwa pada masa dahulu alat musik tutu hao dijadikan sebagai
penghibur bagi para perjaka yang masih belum bisa menikah dikarenakan jujuran sang gadis yang terlalu tinggi.
2. Alat musik tutu hao menjadi alat musik yang individual. Karena instrumenttutu
haodapat dimainkan secara solo. Oleh karena itu instrument ini tidak bisa digabungkan dengan ansambel musik.
3. Alat musik tutu hao neniliki tiga bagian sumber bunyi yaitu Gondra, Aramba dan
Faritia dan dimainkan secara bersamaan. 4.
Instrument musik tutu hao merupakan alat musik yang hampir punah atau jarang digunakan dan dibuat dari antara alat musik masyarakat Nias lainnya.
5. Instrument musik tutu haotidak dapat dipakai dalam kegiatan upacara tertentu atau
adat, melainkan dipergunaskan sebagai penghibur diri ditengah-tengah kesendirian maupun bersama teman-teman dan keluarga.
Akibat kemajuan teknologi yang berkembang, instrument musik tutu hao sudah jarang dipakai generasi muda sekarang ini khususnya di desa Saewe Kabupaten
Gunungsitoli. Generasi muda sekarang lebih tertarik pada alat musik modern dan melupakan alat musik tradisional bangsa sendiri.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Kerana kemajuan teknologi yang berkembang menyebabkan alat musik tradisional jarang digunakan. Kepada masyarakat khususnya muda-mudi haruslah melestarikan
alat-alat musik tradisional kita, supaya alat-alat musik kita tidak hilang atau punah. 2. Sebagai bahan masukan untuk pemerintah agar lebih memperhatikan alat musik
tradisional, khususnya alat musik tutu hao yang kini jarang dimainkan atau dipentaskan dalam sebuah karya. Oleh karena itu pemerintah harus memperhatikan
alat-alat musik tradisional yang jarang dimainkan agar tidak hilang dan tidak menjadi milik kepunyaan Negara lain.
3. Dengan kepribadian kita yang ingin membangun kebudayaan-kebudayaan yang kian dilupakan oleh orang banyak, kita membangkitkannya dengan kita melestarikannya
dan mengutamakan kepunyaan kita dari pada kepunyaan Negara lain. 4. Bagi peneliti berikutnya, peneliti berharap skripsi ini dijadikan sebagai bahan acuan
kedepannya supaya penelitian ini tidak hanya sampai disini. Hal ini bermanfaat untuk melestarikan musik etnik yang tidak berkembang atau musik yang hampir
punah dan menjadikan musik tersebut bias dikenal oleh masyarakat.