Jenis Penelitian. Lokasi dan Waktu Penelitian Subjek Penelitian. Teknik Sampling. Rancangan Penelitian.

commit to user 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Peneliti mengadakan perlakuan terhadap sampel yang telah ditentukan yaitu berupa hewan coba di laboratorium.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tanggal 6 Juli 2010 hingga 29 Juli 2010.

C. Subjek Penelitian.

1. Populasi : 2. Sampel : n-1t-1 15 n-14-1 15 3n-3 15 3n 18 n 6 Tikus Putih Rattus norvegicus jantan dengan galur Wistar berusia ± 3 bulan dengan berat badan ± 200 gram. Menurut Purawisastra 2001, jumlah sampel yang digunakan berdasarkan rumus Federer yaitu : commit to user Sampel Tikus Putih 28 Ekor Bandingkan dengan uji statistik Pada penelitian ini, jumlah tikus putih minimal dalam tiap kelompok ditentukan sebanyak 7 ekor n 6 dan jumlah kelompok tikus putih sebanyak 4 kelompok sehingga jumlah total tikus putih yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 28 ekor.

D. Teknik Sampling.

Teknik sampling yang dipakai adalah non-random sampling atau incidental sampling. Sampel diperoleh dengan mengambil begitu saja subjek penelitian yang ditemui dari populasi yang ada berdasarkan kriteria subjek yang akan digunakan.

E. Rancangan Penelitian.

Rancangan penelitian ini adalah the post test only control group design Taufiqqurohman, 2003. K O P1 O 1 P2 O 2 P3 O 3 Gambar 2. Skema Rancangan Penelitian. Keterangan: K : Kelompok kontrol tanpa diberi jus buah semangka merah maupun parasetamol. Pemberian aquades 2 ml200 gr BB tikus putih setiap hari selama 14 hari berturut-turut. commit to user P1 : Kelompok perlakuan 1, yang diberi parasetamol tanpa diberi jus buah semangka merah. Pemberian aquades peroral sebanyak 2 ml200 gr BB tikus putih setiap hari selama 14 hari berturut-turut dan pada hari ke-12, 13 dan 14 diberi parasetamol 291,6 mg200 gr BB tikus putih perhari. P2 : Kelompok perlakuan 2, jus buah semangka merah dosis I yaitu 2,7 gr semangka200 gr BB tikus putih selama 14 hari berturut- turut, di mana hari ke-12, 13 dan 14 diberikan juga parasetamol dosis 291,6 mg200 gr BB tikus putih 1 jam setelah pemberian jus buah semangka merah. P3 : Kelompok perlakuan 3, yang diberi jus buah semangka merah dosis II yaitu 5,4 gr semangka200 gr BB tikus putih selama 14 hari berturut-turut, di mana hari ke-12, 13 dan 14 diberikan juga parasetamol dosis 291,6 mg200 gr BB tikus putih 1 jam setelah pemberian jus buah semangka merah. O : Pengamatan jumlah inti sel hati piknosis, karyoreksis dan karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler hepar kelompok kontrol. O 1 : Pengamatan jumlah inti sel hati piknosis, karyoreksis dan karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler hepar KP 1 . O 2 : Pengamatan jumlah inti sel hati piknosis, karyoreksis dan karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler hepar KP 2 . O 3 : Pengamatan jumlah inti sel hati piknosis, karyoreksis dan karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler hepar KP 3 commit to user Pengamatan jumlah inti sel hepar piknosis, karioreksis dan kariolisis dilakukan pada hari ke-15 setelah perlakuan pertama dikerjakan.

F. Identifikasi Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Jus Buah Semangka Merah (Citrullus vulgaris) Terhadap Motilitas Dan Viabilitas Tikus Putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) Jantan Yang Di induksi Alkohol

0 8 25

Pengaruh Pemberian Jus Buah Semangka Merah (Citrullus vulgaris) Terhadap Jumlah Sel Leydig Tikus Putih (Rattus norvegicus strain Wistar ) Jantan yang Di Induksi Alkohol

3 52 21

Pengaruh Pemberian Jus Buah Semangka Merah (Citrullus vulgaris) Terhadap Jumlah Sel Spermatozoa Tikus Putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) Jantan Setelah Pemberian Alkohol

0 39 22

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH SEMANGKA MERAH (CITRULLUS VULGARIS) TERHADAP BERAT VESIKULA SEMINALIS DAN JUMLAH LAPISAN SEL SPERMATOGENIK TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR) JANTAN YANG DIPAPAR ALKOHOL

1 9 25

Efek Pemberian Jus Jeruk manis (Citrus aurantium l.) Sebagai Hepatoprotektor Terhadap Kerusakan Histolgis Hepar Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain wistar) Yang Diinduksi Asetaminofen

0 38 17

EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK BUAH PEDADA (Sonneratia caseolaris) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

1 3 55

EFEK PEMBERIAN MADU TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPAR MENCIT (Mus musculus) AKIBAT PAPARAN PARASETAMOL

0 6 59

PENGARUH JUS BUAH SEMANGKA MERAH (Citrullus vulgaris) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

1 4 54

PENGARUH PEMBERIAN PROPOLIS TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIBERI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK.

0 0 12

EFEK DIURESIS EKSTRAK SEMANGKA KUNING BERBIJI (CITRULLUS LANATUS) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS).

0 0 11