Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian:

commit to user Pengamatan jumlah inti sel hepar piknosis, karioreksis dan kariolisis dilakukan pada hari ke-15 setelah perlakuan pertama dikerjakan.

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas Pemberian jus semangka merah. 2. Variabel Terikat Kerusakan sel hepar tikus putih. 3. Variabel luar a. Variabel luar yang dapat dikendalikan Variasi jenis tikus, jenis kelamin, umur, suhu udara, berat badan, dan jenis makanan tikus putih berupa pelet semuanya diseragamkan. b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan Kondisi psikologis, reaksi hipersensitivitas dan keadaan awal hepar tikus putih.

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian:

1. Variabel bebas. a. Pemberian jus semangka merah Jus semangka merah diberikan selama 14 hari berturut-turut secara per oral dengan spuit pencekok dalam 2 dosis Dosis I : 2,7 gr200 gr BB tikus putihhari diberikan pada tikus putih KP 2 . Dosis II : 5,4 gr200 gr BB tikus putihhari diberikan pada tikus putih KP 3 . commit to user Jus semangka merah yang digunakan diperoleh dengan cara memasukkan daging buah semangka merah dengan biji ke dalam juicer, di mana semangka yang digunakan adalah jenis semangka dengan biji. Skala pengukuran variabel ini adalah ordinal. 2. Variabel terikat : Kerusakan sel hepar Kerusakan sel hepar adalah gambaran mikroskopis sel hepar tikus putih yang dipapar parasetamol setelah diberi jus semangka merah. Hal ini dinilai dari jumlah sel hepar yang mengalami pyknosis, karyorhexis dan karyolisis yang dihitung dari 100 sel pada zona sentrolobuler kemudian dari jumlah sel yang mengalami kerusakan dalam 1 preparat dihitung jumlah skor kerusakannya. Adapun tanda-tanda kerusakan sel : a. Sel yang mengalami pyknosis intinya kisut dan bertambah basofil, berwarna gelap batasnya tidak teratur. b. Sel yang mengalami karyorrhexis inti mengalami fragmentasi atau hancur dengan meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin yang tersebar di dalam sel. c. Sel yang mengalami karyolisis yaitu kromatin basofil menjadi pucat, inti sel kehilangan kemampuan untuk diwarnai dan menghilang begitu saja Price et al,. 1990. Pada penelitian ini, prinsip perhitungannya adalah jumlah sel hepar yang rusak. commit to user 3. Variabel luar a. Variabel luar yang dapat dikendalikan. Variabel ini dapat dikendalikan melalui homogenisasi. 1 Variasi jenis tikus Jenis hewan coba yang digunakan adalah tikus putih Rattus norvegicus dengan galur Wistar. 2 Jenis kelamin Jenis kelamin tikus putih yang digunakan adalah jantan, dengan alasan metabolisme tikus putih jantan akan lebih stabil jika dibandingkan betina. 3 Umur Umur tikus putih pada penelitian ini adalah ± 3 bulan. 4 Suhu udara Hewan percobaan diletakkan dalam ruangan dengan suhu udara berkisar antara 25-28 o C. 5 Berat badan. Berat badan hewan percobaan + 200 gr. 6 Jenis makanan. Makanan yang diberikan berupa pelet dan minuman dari aquades. b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan : Kondisi psikologis, reaksi hipersensitivitas dan keadaan awal hati tikus putih. commit to user 1. Kondisi psikologis tikus putih dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Lingkungan yang terlalu ramai dan gaduh, pemberian perlakuan yang berulang kali, dan perkelahian antar tikus putih dapat mempengaruhi kondisi psikologis tikus putih. 2. Reaksi hipersensitivitas dapat terjadi karena adanya variasi kepekaan tikus putih terhadap zat yang digunakan. 3. Keadaan awal hati tikus putih tidak diperiksa pada penelitian ini sehingga mungkin saja ada tikus putih yang sebelum perlakuan hatinya sudah mengalami kelainan.

H. Alat dan Bahan Penelitian.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Jus Buah Semangka Merah (Citrullus vulgaris) Terhadap Motilitas Dan Viabilitas Tikus Putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) Jantan Yang Di induksi Alkohol

0 8 25

Pengaruh Pemberian Jus Buah Semangka Merah (Citrullus vulgaris) Terhadap Jumlah Sel Leydig Tikus Putih (Rattus norvegicus strain Wistar ) Jantan yang Di Induksi Alkohol

3 52 21

Pengaruh Pemberian Jus Buah Semangka Merah (Citrullus vulgaris) Terhadap Jumlah Sel Spermatozoa Tikus Putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) Jantan Setelah Pemberian Alkohol

0 39 22

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH SEMANGKA MERAH (CITRULLUS VULGARIS) TERHADAP BERAT VESIKULA SEMINALIS DAN JUMLAH LAPISAN SEL SPERMATOGENIK TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR) JANTAN YANG DIPAPAR ALKOHOL

1 9 25

Efek Pemberian Jus Jeruk manis (Citrus aurantium l.) Sebagai Hepatoprotektor Terhadap Kerusakan Histolgis Hepar Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain wistar) Yang Diinduksi Asetaminofen

0 38 17

EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK BUAH PEDADA (Sonneratia caseolaris) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

1 3 55

EFEK PEMBERIAN MADU TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPAR MENCIT (Mus musculus) AKIBAT PAPARAN PARASETAMOL

0 6 59

PENGARUH JUS BUAH SEMANGKA MERAH (Citrullus vulgaris) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

1 4 54

PENGARUH PEMBERIAN PROPOLIS TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIBERI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK.

0 0 12

EFEK DIURESIS EKSTRAK SEMANGKA KUNING BERBIJI (CITRULLUS LANATUS) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS).

0 0 11