Sejarah Mahkamah Konstitusi Profil Mahkamah Konstitusi

72

BAB III PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 46PUU-VIII2010

A. Profil Mahkamah Konstitusi

1. Sejarah Mahkamah Konstitusi

Konstitusi menurut Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie adalah hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara. Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut Undang- Undang Dasar, dan dapat pula tidak tertulis. Tidak semua negara memiliki konstitusi tertulis atau Undang-Undang Dasar. Oleh karena itu, Undang- Undang Dasar sebagai konstitusi tertulis beserta nilai-nilai dan norma- norma hukum dasar tidak tertulis yang hidup sebagai konvensi ketatanegaraan dalam praktik penyelenggaraan Negara sehari-hari, termasuk kedalam pengertian konstitusi atau hukum dasar suatu negara. 108 Ide pembentukan Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu perkembangan pemikiran hukum dan kenegaraan modern yang muncul di abad ke-20 oleh Hans Kelsen, seorang sarjana hukum. Hans Kalsen diminta menyusun sebuah konstitusi bagi republik Austria yang baru muncul dari puing kekaisaran Austro-Hungairan tahun 1919. Dia percaya bahwa konstitusi harus diperlakukan sebagai seperangkat norma hukum yang superior lebih tinggi dari undang-undang biasa dan harus ditegakkan secara demikian. Kelsen juga mengakui adanya ketidak percayaan yang luas terhadap badan peradilan biasa untuk melaksanakan 108 Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Dan Konstitusionalisme Indonesia, Ed-2. Cet-2, Sinar Grafika, Jakarta Timur, 2011, hlm. 29 73 tugas penegakan konstitusi yang demikian, sehingga dia merancang mahkamah khusus yang terpisah dari peradilan biasa untuk mengawasi undang-undang dan membatalkannya jika bertentangan dengan undang- undang dasar. Meski Kelsen merancang model ini untuk Austria, namun yang mendirikan Mahkamah Konstitusi dengan model ini untuk pertama kali bukanlah Kelsen melainkan Cekoslowakia pada bulan Februari tahun 1920. Baru pada bulan Oktober 1920 rancangan Kelsen tersebut diwujudkan di Austria. 109 Setelah perang dunia kedua, gagasan Mahkamah Konstitusi dengan judicial review menyebar keseluruh Eropa, dengan mendirikan Mahkamah Konstitusi secara terpisah dengan Mahkamah Agung. Akan tetapi, Perancis mengadopsi konsep ini secara berbeda, dengan membentuk constitutional council conseil constitutional. Negara-negara bekas jajahan Prancis mengikuti pola Prancis ini. Ketika Uni Soviet runtuh, bekas negara-negara komunis di Eropa Timur semuanya mereformasi negaranya, dari negara otoriter menjadi negara demokrasi konstitusional yang liberar. Konstitusi segera direvisi dan dalam proses itu suatu lembaga baru dibentuk, yaitu mahkamah yang terdiri atas pejabat-pejabat kekuasaan kehakiman dengan kewenangan untuk membatalkan undang-undang dan peraturan lain jika ternyata ditemukan 109 Maruarar Siahaan, Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2012, hlm. 3 74 pertentangan atau tidak sesuai dengan hukum yang lebih tinggi, yaitu konstitusi. 110 Hingga sampai sekarang sudah 78 negara yang mengadopsi sistem Mahkamah Konstitusi yang didirikan terpisah dari Mahkamah Agungnya. Indonesia adalah merupakan negara yang ke-78 yang mengadopsi sistem Mahkamah Konstitusi ini. Dengan diundangkannya Undang-Undang No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi Undang-Undang Mahkamah Konstitusi pada tanggal 13 Agustus 2003, yang telah berlaku secara operasional sejak pengucapan sumpah oleh 9 Hakim Konstitusi pada tanggal 16 Agustus 2003. 111

2. Riwayat Pembentukan Mahkamah Konstitusi Di Indonesia.