Kedudukan Mahkamah Konstitusi di Indonesia

80 Selain hal tersebut di atasa Mahkamah Konstitusi di Indonesia disatu sisi telah mengisi kekosongan fungsi Mahkamah Agung dalam judicial review, dan di pihak lain, efisiensi dan efektivitas penyelesaian antar lembaga, termasuk hasil pemilihan umum dan pemilihan presiden telah dirasakan manfaatnya.

3. Kedudukan Mahkamah Konstitusi di Indonesia

Setelah krisis ekonomi melanda Indonesia dan gerakan reformasi yang membawa kejatuhan pemerintahan Orde Baru di tahun 1998, terjadi perubahan yang sangat drastis dalam kehidupan sosial, politik dan hukum di Indonesia. Diawali dengan perubahan UUD 1945 pada tahun 1999, lalu perubahan ke dua pada tahun 2000, perubahan ke tiga pada tahun 2001 dan perubahan keempat pada tahun 2002. Hasil perubahan Undang- Undang 1945 tersebut melahirkan suatu kelembagaan negara yang satu sama lain dalam posisi setara dalam melakukan control. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia adalah lembaga tinggi negara yang baru yang sederajat dan sama tinggi kedudukannya dengan Mahkamah Agung. Menurut ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasca Perubahan Keempat Tahun 2002, dalam struktur kelembagaan Republik Indonesia terdapat setidaknya 9 sembilan buah organ negara yang secara langsung menerima kewenangan langsung dari Undang-Undang Dasar. Kesembilan organ tersebut adalah i Dewan Perwakilan Rakyat, ii Dewan Perwakilan Daerah, iii Majelis Permusyawaratan Rakyat, iv Badan Pemeriksa 81 Keuangan, v Presiden, vi Wakil Presiden, vii Mahkamah Agung, viii Mahkamah Konstitusi, dan ix Komisi Yudisial. 125 Mahkamah Konstitusi dapat dikatakan mempunyai kedudukan yang sederajat dan sama tinggi dengan Mahkamah Agung. Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung sama-sama merupakan pelaksana cabang kekuasaan kehakiman judiciary yang merdeka dan terpisah dari cabang-cabang kekuasaan lain, yaitu pemerintah executive dan lembaga permusyawaratan-perwakilan legislature. Kedua mahkamah ini sama- sama berkedudukan hukum di Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia. Hanya struktur kedua organ kekuasaan kehakiman ini terpisah dan berbeda sama sekali satu sama lain. Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga peradilan tingkat pertama dan terakhir tidak mempunyai struktur organisasi sebesar Mahkamah Agung yang merupakan puncak sistem peradilan yang strukturnya bertingkat secara vertikal dan secara horizontal mencakup lima lingkungan peradilan, yaitu lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan tata usaha negara, lingkungan peradilan agama, dan lingkungan peradilan militer. 126 Mahkamah Agung pada hakikatnya adalah „court of justice‟, sedangkan Mahkamah Konstitusi adalah „court of law‟. Yang satu mengadili ketidakadilan untuk mewujudkan keadilan, sedangkan yang kedua mengadili sistem hukum dan sistem keadilan itu sendiri. Mahkamah 125 Jimly Asshiddiqie, Kedudukan Mahkamah Konstitusi Dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia, http:www.mahkamahkonstitusi.go.idindex.php?page=web.Beritaid=11779.WFApos413IU Diunduh Pada Tanggal 26 September 2016 Pukul 20:07. 126 Ibid., 82 Agung sebagai organ kekuasaan kehakiman yang menjalankan fungsi kehakiman, sedangkan Mahkamah Konstitusi bersifat independen, baik secara struktural maupun fungsional. Selanjutnya, UUD 1945 memberikan otoritas kepada MK untuk menjadi pengawal konstitusi. Pengawal konstitusi berarti menegakkan konstitusi yang sama artinya dengan “menegakkan hukum dan keadilan”. Sebab, UUD 1945 adalah hukum dasar yang melandasi sistem hukum yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini MK memiliki kedudukan sebagai salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan pengadilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Hal di atas sesuai dengan Undang-Undang No. 24 Tahun 2003 yang mana di terangkan bahwa kedudukan Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga Negara yang melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. 127

4. FungsiTugas Mahkamah Konstitusi