148 1. membantu peserta didik berlatih menggunakan jiwa
persahabatan untuk memupuk rasa empati dan menyayangi; saling memahami dan menghargai satu sama lain;
2. membantu peserta didik menghargai dan memahami keadaan orang lain, agar tidak menyakiti perasaan orang
lain; 3. dapat bertindak dan melakukan berdasarkan pemahaman dan
tujuan yang baik.
c. Fokus Pengembangan
fokus pelayanan perencanaan individual berkaitan erat dengan mereduksi perilaku bullying. Adapun rincian yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Akademik meliputi memanfaatkan layanan informasi, memiliki rasa persahabatan, berempati dan dapat memahami
nilai moral yang berlaku di lingkungan sekolah; 2. Karir meliputi pemahaman kebutuhan untuk kebiasaan
bekerja yang positif, menerapkan perilaku disiplin dan saling menghargai dalam dunia kerja; dan
3. Layanan informasi meliputi mereduksi perilaku bullying terhadap peserta didik.
3. Pelayanan Responsif a. Pengertian
Pelayanan responsif merupakan pemberian yang di berikan kepada peserta didik yang menghadapi kebutuhaan dan masalah yang memerlukan
pertolongan dengan segera, sebab jika tidak dibantu dapat menimbulkan gangguna dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Konseling
individual, konseling krisis, konsultasi dengan orang tua, guru, dan alih tangan kepada ahli lain adalah ragam bantuan yang dapat dilakukan pelayanan
responsif.
149
b. Tujuan
Tujuan pelayanan responsif adalah membantu peserta didik agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialami atau
membantu peserta didik yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya maupun informasi mengenai
hubungan antar-pribadi, sosial, nilai dan moral.
c. Fokus Pengembangan
Fokus pelayanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan peserta didik. Masalah dan kebutuhan peserta didik berkaitan dengan
keinginan untuk memahami sesuatu hal karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya secra positif. Dalam hal ini fokus perkembangan yang
di gunakan oleh peneliti adalah kebutuhan untuk memperoleh informasi mengenai perilaku bullying yang terjadi di sekolah.
d. Dukungan Sistem
Ketiga komponen tersebut, diberikan kepada peserta didik secara langsung dengan menggunakan layanan informasi. Sedangkan dukungan sistem
merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra struktur misalnya teknologi informasi dan komunikasi, dan pengembangan
kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan peserta didik. Layanan ini memberikan dukungan kepada peneliti dalam memperlancar
penyelenggaraan pelayanan tersebut. Sedangkan bagi pendidik guru lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah.
Dukungan sistem ini meliputi aspek-aspek: a pengembangan jejaring networking; b kegiatan manajemen; dan c riset dan pengembangan.
150
4. Penyusunan Program Layanan Informasi Bullying