Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Menurut Arikunto 2 010:193 “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan
serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok
”. Pada penelitian ini soal tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap
kemampuan berpikir kritis pada tentang materi daur air. Soal tes ini berbentuk tes objektif. Butir-butir soal yang diberikan berupa soal-soal tes objektif berbentuk
soal pilihan ganda dengan empat opsi pilihan . “Soal pilihan ganda adalah bentuk
tes yang mempunyai satu jawaban yang benar dan paling tepat” Sudjana, 2006:48. Untuk mempermudah penyusunan instrumen, maka digunakan kisi-kisi
instrumen. Kisi-kisi instrumen soal kemampuan berpikir kritis tentang daur air ditunjukkan sebagai berikut.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Materi
No. Soal
No. Aspek
Berpikir Kritis
7. Memahami
perubahan yang terjadi
di alam dan hubunganny
a dengan penggunaan
sumber daya alam
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan
kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhinya
Mengenal konsep daur air 32
33 5
6 Membedakan sumber air
alami dan buatan 2
3 6
2 2
1 Menjelaskan
peristiwa- peristiwa perubahan wujud
pada air yang terjadi pada proses daur air
4 8
10 11
14 2
2 2
2 2
Menerapkan pengetahuan peristiwa perubahan wujud
pada air untuk memberi label pada gambarilustrasi
daur air 7
9 12
13 15
2 2
4 6
3
Menganalisis proses
terjadinya daur air 16
17 18
19 3
3 1
2
Mengidentifikasi kegiatan manusia
yang dapat
mempengaruhi daur air 20
21 22
1 3
5
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keterangan mengenai aspek kemampuan berpikir kritis menurut Ennis Prasetyani,2012: 11 dengan indikator berpikir kritis yang dikembangkan peneliti
dapat dijelaskan pada tabel berikut : Tabel 3.3
Analisis Soal Aspek Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Keterampilan Berpikir Kritis
Aspek Keterampilan
Berpikir Kritis Indikator Kemampuan Berpikir
Kritis No. Soal
Elementary clarification
memberikan penjelasan
sederhana 1.
Memfokuskan pertanyaan
Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan
Mengindentifikasi dan merumuskan pertanyaan
Mengidentifikasi dan merumuskan kriteria-kriteria
untuk mempertimbangkan jawaban yang mungkin
5,18,26 6,20,34
2. Menganalis
argument Mengidentifikasi alasan sebab
yang dinyatakan eksplisit Membedakan informasi antara
yang relevan dan tidak relevan mengidentifikasi dan
menangani penyimpangan Mencari persamaan dan
perbedaan Membuat ringkasan
1,2,3,4 30,31
10,11,14 7,8,9,19
3. Bertanya dan
menjawab pertanyaan
tentang suatu penjelasan atau
tantangan. Mengapa demikian
16,21, 15,17,23
23 24
25 3
5 6
Menganalisis kegiatan
manusia yang
dapat mempengaruhi daur air
1 26
27 28
29 2
1 5
4 4
7.5 Mendeskripsikan
perlunya penghematan air
Menjelaskan manfaat air bagi kehidupan manusia
5 30
31 1
2 2
Menyebutkan pembiasaan cara menghemat air
34 35
1 6
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Inference membuat
inferensi 4.
membuat deduksi dan
mempertimbang kan hasil
deduksi interpretasi pertanyaan
12,28,29
5. membuat
induksi dan mempertimbang
kan hasil induksi
membuat generalisasi;kehususan data
pembatasan terhadap alasan; pengambilan contoh, tabel,
grafik. 22,24,27,
32
6. membuat
keputusan dan mempertimbang
kan hasilnya memperhitungkan banyak
alternatif 13,25,33,
35
Soal yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda, maka pemberian skor tiap soal, jika dijawab benar diberi skor satu 1 dan jika salah
menjawab diberi skor nol 0.
2. Instrumen Pengembangan Bahan Ajar, Format Observasi, dan jurnal