Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran ini didiskusikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing. Format observasi yang telah disusun telah diuji cobakan, selanjutnya dikoordinasikan
kepada observer agar tidak terjadi kesalah pahaman pada saat pengisian format observasi tersebut. Format lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan Brain Based Learning dapat dilihat pada lampiran A1-A4. Selanjutnya jurnal harian siswa adalah karangan singkat yang dibuat siswa
setiap akhir pembelajaran. Tujuan diberikannya jurnal harian siswa ini adalah untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA dengan
pendekatan Brain Based Learning yang telah dilakukan, serta harapan siswa untuk pembelajaran selanjutnya.
F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian
Setelah pembuatan instrumen selesai, langkah selanjutnya adalah pengujian instrumen penelitian. Pengujian instrumen ini bertujuan untuk mendapatkan
instrumen yang valid dan reliabel sehingga layak digunakan dalam penelitian. “Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat
tersebut memiliki atau memenuhi dua hal, yakni ketepatannya atau validitasnya dan ketetapan a
tau keajegannya atau reliabilitasnya” Sudjana, 2006:12. Uji instrumen penelitian dilaksanakan terhadap kelas VI Sekolah Dasar yang
sampelnya berbeda dengan sampel penelitian, tetapi diasumsikan kualitas sekolah yang dimiliki sama.
Pada penelitian ini, uji instrumen dilakukan terhadap siswa kelas VI SDN 2 Sindangrasa Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis dan kelas VI
SDN 2 Linggasari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis, dengan jumlah siswa semuanya adalah 58 orang siswa.
1. Uji Validitas Instrumen
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen” Arikunto, 2010:211. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Darmadi 2011:87 bahwa “validitas adalah tingkat dimana
suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Selanjutnya Sugiyono 2010:173 menyatakan
bahwa “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Jadi uji validitas dilakukan
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehinggga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Validitas
item ditunjukan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total skor total, perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item
dengan skor total item. Dari hasil penghitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item
dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Pada penelitian ini cara pengujian validitas yang digunakan yaitu dengan
validitas internal. Untuk menguji validitas internal, sebelumnya instrumen diujicobakan pada siswasiswi kelas VI SDN Sindangrasa 2 dan SDN 2 Linggasari.
Kemudian datanya ditabulasikan dengan bantuan program Microsoft Excel 2010. Kemudian dilakukan pengujian analisis item. Sedangkan untuk mengetahui
validitas empiris bisa menggunakan uji statistik, yakni teknik korelasi Pearson Product Moment, yaitu :
r
hitung
=
2 2
2 2
Y Y
N X
X n
Y X
XY n
Dimana : r
hitung
= Koefisien Korelasi ∑Xi = Jumlah skor item
∑Yi = Jumah skor total
N = Jumlah responden. Riduwan, 2009 : 98
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : t
hitung
= r Dimana :
t = Nilai t
hitung
r = Koefisien Korelasi hasil r
hitung
n = Jumlah responden. Distribusi Tabel t untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan dk = n - 2
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kaidah keputusan : Jika t
hitung
t
tabel
berarti valid sebaliknya Jika t
hitung
t
tabel
berarti tidak valid.
Analisis item dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor butir dengan skor total. Untuk memudahkan perhitungan, pengujian analisis ini menggunakan teknik
korelasi Pearson Product Moment dengan penghitungan yang dilakukan dengan bantuan program Microsoft excel 2010. Hasil uji validitas terlampir di lampiran
B.2 . Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung validitas adalah:
Buka program Microsoft Exel 2010.
Gambar 3.3 : Kotak Tampilan Program Microsoft Excel 2010 Memasukan tabulasi skor siswa yang ada pada lampiran B.1.
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.4: Kotak Tampilan Tabulasi Skor Menghitung koefisien korelasi r
xy
Menghitung t
hitung
Menghitung t
tabel
Jika t
hitung
t
tabel
berarti valid, jika t
hitung
t
tabel
berarti tidak valid. 2.
Uji Reliabilitas Instrumen Disamping validitas, informasi tentang reliabilitas tes sangat diperlukan.
Sugiyono 2010:172 menyatakan bahwa ”instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
”. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Darmadi 2011:88 bahwa “reliabilitas adalah tingkat pada mana suatu tes secara
konsisten mengukur berapapun tes itu mengukur”. Jadi uji reliabilitas digunakan
untuk menetapkan dan mengetahui apakah instrumen sebagai alat ukur akan menghasilkan data yang konsisten sehingga hasil suatu pengukuran itu dapat
dipercaya. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes digunakan rumus :
=
Dimana : r
11
= Koefisien reliabilitas internal seluruh item r
b
= Korelasi Product Moment antara belahan ganjil-genap atau awal-akhir Riduwan, 2009 : 102
Untuk memudahkan proses perhitungan dalam pengujian analisis pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan metode
Cronbach’s Alpha dengan penghitungan yang dibantu komputer program SPSS 16.0. Kriteria pengujian
reliabilitas menurut Uyanto 2009:282 yaitu: “bila ada butir atau item pada
kolom Alpha if Item Deleted memberi nilai koefisien yang lebih tinggi dari nilai Alpha Cronbach keseluruhan, maka butir tidak reliabel dan sebaiknya dihilangkan
atau direvisi”. Langkah-langkah uji reliabilitas pada program SPSS adalah sebagai berikut:
Buka program SPSS16.0
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Buka halaman Data View Masukan tabulasi skor siswa yang terdapat pada lampiran B.1.
Gambar 3.5 : Kotak Data View Klik Variabel View. Pada kolom Name ketik nomor 1 sampai nomor 35 tanpa
spasi banyak butir soal. Untuk Type pilih Numeric. Kolom desimal diubah menjadi 0. Kolom label diisi nomor 1 sampai nomor 35. Kolom Values diisi 1
“benar”, 0 “salah”. Pada kolom Measure pilih nominal untuk semua nomor. Klik Analyze Scale Reliability Analysis.
Gambar 3.6 : Kotak Petunjuk Ke Reliability Analisis Klik semua item kecuali skor total, pindahkan variabel ke kotak items,
kemudian klik Statistics.
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.7 : Kotak Reliability Analisis Pada kotak dialog Descriptives for, klik Scale of item deleted.
Gambar 3.8 : Kotak Menu Reliability Analisis Statistics Kilik Continue
Kemudian OK.
3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Perhitungan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menganalisis data skor jawaban dari 58 siswa terhadap 35 butir soal uji coba
instrument soal tersebut. Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan antara koefisien korelasi r
hitung
dengan nilai tabel korelasi Pearson Product Moment r
tabel
. Kriterianya: “jika r
hitung
r
tabel
maka instrumen valid, sebaliknya jika r
hitung
r
tabel
maka instrumen tidak valid” Riduwan, 2010:98.
Sedangkan untuk pengujian reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai Alpha Cronbach
. Kriterianya yaitu: “Bila ada butir atau item pada kolom Alpha if Item Deleted memberi nilai koefisien yang lebih tinggi dari nilai Alpha
Cronbach keseluruhan, maka butir tidak reliabel dan sebaiknya dihilangkan atau direvisi” Stanislaus, 2010:41.
Hasil pengujian validitas ditunjukkan pada tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Kemampuan Berpikir Kritis
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Kemampuan Berpikir Kritis
Lanjutan Item Soal
r
hitung
r
tabel
Keterangan 1
0,60 1,67
Tidak Valid 2
0,18 1,67
Tidak Valid 3
2,21 1,67
Valid 4
2,23 1,67
Valid 5
0,62 1,67
Tidak Valid 6
3,46 1,67
Valid 7
2,60 1,67
Valid 8
2,42 1,67
Valid 9
2,11 1,67
Valid 10
0,95 1,67
Tidak Valid 11
1,95 1,67
Valid 12
-0,10 1,67
Tidak Valid 13
3,37 1,67
Valid 14
2,29 1,67
Valid
Item Soal r
hitung
r
tabel
Keterangan 15
0,79 1,67
Tidak Valid 16
2,55 1,67
Valid 17
2,99 1,67
Valid 18
0,97 1,67
Tidak Valid 19
2,52 1,67
Valid 20
2,54 1,67
Valid 21
1,84 1,67
Valid 22
1,85 1,67
Valid 23
2,69 1,67
Valid 24
0,81 1,67
Tidak Valid 25
6,27 1,67
Valid 26
-0,85 1,67
Tidak Valid 27
2,13 1,67
Valid 28
3,94 1,67
Valid 29
2,49 1,67
Valid 30
2,33 1,67
Valid 31
1,92 1,67
Valid 32
0,73 1,67
Tidak Valid 33
2,06 1,67
Valid
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel 3.4, diketahui bahwa dari 35 soal terdapat 25 soal valid dan 10 soal tidak valid, dari 10 soal itu tidak valid karena nilai r
hitung
lebih kecil dari pada nilai r
tabel
. Untuk item soal yang tidak valid, yaitu soal nomor 1, 2, 5, 10, 12, 15, 18, 24, 26, dan 32.
Pada penelitian ini, item pertanyaan yang tidak valid tidak dihilangkan semua. Item pertanyaan yang dihilangkan adalah item
pertanyaan yang tidak valid tetapi indikator pembelajarnnya terwakili dengan item pertanyaanyang lainnya yang valid.
Sedangkan item pertanyaan yang tidak dihilangkan adalah item pertanyaan yang tidak valid dan indikator pembelajarannya belum terwakili dengan item
pertanyaan yang valid. Item pertanyaan ini direvisi baik dari segi konstruksi maupun bahasa kemudian diuji cobakan kembali sehingga item pertanyaan
tersebut valid. Hal ini dilakukan setelah peneliti berkonsultasi dengan pembimbing. Beliau berpendapat bahwa “item pertanyaan yang tidak valid boleh
dihilangkan asalkan ada item pertanyaan lain yang valid dan mewakili indikator pembelajaran”.
Setelah melakukan uji validitas, item-item soal yang valid di uji reliabilitasnya. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui konsistensi
instrumen penelitian. Hasil uji reliabiltas menggunakan program SPSS 16.0 ditunjukkan sebagai berikut.
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Pengujian Reliabilitas
Cronbachs Alpha N of Items
.660 35
Dari tabel diatas, diperoleh alpha cronbach sebesar 0,660. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Alpha Cronbach, apabila alpha cronbach
lebih kecil maka item tersebut reliabel, begitupun sebaliknya. Rekapitulasi hasil 34
3,72 1,67
Valid 35
4,04 1,67
Valid
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
uji reliabilitas instrumen butir soal kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan program SPSS 16.0 ditunjukkan pada tabel berikut
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Kemampuan Bepikir Kritis
Item Soal
Cronbachs Alpha if Item Deleted
Nilai Alpha Cronbach
Keterangan 1
0,660 0,660
Reliabel 2
0,662 0,660
Tidak Reliabel 3
0,652 0,660
Reliabel 4
0,652 0,660
Reliabel 5
0,660 0,660
Reliabel 6
0,646 0,660
Reliabel 7
0,651 0,660
Reliabel 8
0,651 0,660
Reliabel 9
0,653 0,660
Reliabel 10
0,659 0,660
Reliabel 11
0,654 0,660
Reliabel 12
0,666 0,660
Tidak Reliabel Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Kemampuan Bepikir Kritis Lanjutan
13 0,650
0,660 Reliabel
14 0,652
0,660 Reliabel
15 0,661
0,660 Tidak Reliabel
16 0,650
0,660 Reliabel
17 0,648
0,660 Reliabel
18 0,659
0,660 Reliabel
19 0,650
0,660 Reliabel
20 0,651
0,660 Reliabel
21 0,654
0,660 Reliabel
22 0,654
0,660 Reliabel
23 0,650
0,660 Reliabel
24 0,660
0,660 Reliabel
25 0,633
0,660 Reliabel
26 0,668
0,660 Tidak Reliabel
27 0,653
0,660 Reliabel
28 0,650
0,660 Reliabel
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
29 0,654
0,660 Reliabel
30 0,652
0,660 Reliabel
31 0,654
0,660 Reliabel
32 0,661
0,660 Tidak Reliabel
33 0,653
0,660 Reliabel
34 0,649
0,660 Reliabel
35 0,645
0,660 Reliabel
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas, dengan menggunakan program SPSS 16.0 diperoleh
nilai Alpha Cronbach keseluruhan sebesar 0,660. Dengan demikian terdapat 30 item pertanyaan yang reliabel dan 5 item pertanyaan
yang tidak reliabel. Pertanyaan yang tidak reliabel yaitu item pertanyaan No. 2, 12, 15, 26 dan 32 dihilangkan. Selanjutnya item pertanyaan yang tidak valid tetapi
reliabel yaitu item pertanyaan No. 1, 18, 24 direvisi dan diujikan kembali, sehingga item pertanyaan tersebut tetap diujikan pada objek penelitian. Sedangkan
item pertanyaan No. 5 dan 10 dihilangkan karena sudah terwakili indikator pembelajarannya oleh item pertanyaan lain yang sudah valid dan reliabel.
Hasil dari perubahan butir soal kemampuan berpikir kritis yang telah direvisi adalah
sebagai berikut. Tabel 3.7
Revisi Butir Soal Kemampuan Berpikir Kritis
No. Butir
Soal Stem Sebelum Direvisi
Stem Setelah Direvisi 1
Pencemaran air dapat berasal dari limbah industri.
SEBAB Limbah industri adalah bahan kimia
yang digunakan di pabrik-pabrik dan dapat menimbulkan polusi bagi
lingkungan sekitar. Pencemaran air dapat berasal dari
limbah industri. SEBAB
Limbah industri merupakan bahan kimia yang digunakan di pabrik-
pabrik dan dapat menimbulkan pencemaran air bagi lingkungan
sekitar.
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
18 Hari Minggu yang lalu Nina, Lina,
dan Susi diajak bersepeda oleh Ayah Nina ke kota. Ketika mereka
sedang bersepeda tiba-tiba hujan. Dikarenakan
hujan akhirnya
mereka beristirahat sambil mencari tempat
yang teduh.
Sambil menunggu hujan reda tiba-tiba Nina
bertanya kepada ayahnya, “Ayah, kenapa kok bisa turun hujan?”
kemudian tiba-tiba
Susi juga
bertanya “Om, sebenarnya air di dunia ini akan habis apa tidak,
kalau misalnya air di bumi ini tidak akan habis mengapa di daerah kita
masih
banyak daerah
yang mengalami
kekeringan?”. Kemudian Lina pun tidak kalah
penasarannya dengan
kedua temannya, dia pun bertanya kepada
Ayah Nina “Om, sebenarnya air itu penting apa tidak untuk kehidupan
manusia?” Sebelum
pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan oleh Nina,
Susi dan Lina dijawab oleh Ayah Nina, menurut pendapat kalian
pertanyaan manakah
yang jawabannya berhubungan dengan
Hari Minggu yang lalu Candra, Anton, dan Bagas diajak bersepeda
oleh Ayah Candra ke kota. Ketika mereka sedang bersepeda tiba-tiba
hujan. Dikarenakan hujan akhirnya mereka beristirahat sambil mencari
tempat
yang teduh.
Sambil menunggu hujan reda tiba-tiba
Candra bertanya kepada ayahnya, “Ayah, kenapa kok bisa turun
hujan?” kemudian tiba-tiba Bagas juga bertanya “Om, sebenarnya air
di dunia ini akan habis apa tidak, kalau misalnya air di bumi ini tidak
akan habis mengapa di daerah kita masih
banyak daerah
yang mengalami
kekeringan?”. Kemudian Anton pun tidak kalah
penasarannya dengan
kedua temannya, dia pun bertanya kepada
Ayah Candra “Om, sebenarnya air itu
penting apa
tidak untuk
kehidupan manusia?” Sebelum
pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan oleh Candra,
Bagas, dan Anton dijawab oleh Ayah Candra, menurut pendapat
kalian pertanyaan manakah yang jawabannya berhubungan dengan
Tabel 3.7 Revisi
Butir Soal Kemampuan Berpikir Kritis Lanjutan
penjelasan proses terjadinya daur air . . . .
a. Nina dan Susi
b. Nina
c. Susi
d. Lina dan Susi
penjelasan proses terjadinya daur air . . . .
a. Candra dan Bagas
b. Candra
c. Bagas
d.
Anton dan Bagas
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
24. Hutan
yang gundul
karena penebangan liar menyebabkan air
hujan langsung jatuh ke tanah. Hal ini menyebabkan air tidak dapat
diserap dengan baik oleh tanah karena langsung mengalir ke
sungai dan danau. Selain itu, apabila terjadi hujan terus menerus
dapat mengakibatkan longsor dan banjir.
Dari pernyataan tersebut, apa penyebab utama terjadinya longsor
dan banjir ?
a. Penebangan pohon di hutan
b. Penanaman pohon di hutan
c. Hutan yang gundul
d. Hutan yang rindang
Hutan yang
gundul karena
penebangan liar menyebabkan air hujan langsung jatuh ke tanah. Air
hujan yang jatuh ke tanah tersebut tidak dapat diserap dengan baik
oleh tanah karena hutan yang gundul tidak memiliki pohon dan
akar
sehingga air
langsung mengalir ke sungai dan danau.
Selain itu, apabila terjadi hujan terus
menerus dapat
mengakibatkan longsor dan banjir. Dari pernyataan tersebut, apa
penyebab utama terjadinya longsor dan banjir ?
a. Penebangan pohon di hutan
b. Penanaman pohon di hutan
c. Hutan yang gundul
d. Hutan yang rindang
Dari hasil uji coba instrumen dan sudah dilakukan revisi, didapatkan instrumen penelitian untuk soal kemampuan berpikir kritis dengan materi kisi-
kisi sebagaimana ditunjukkan pada lampiran B.5, dan instrumen soal kemampuan berpikir kritis ditunjukkan pada lampiran B.6.
Pemilihan didasarkan pada pertimbangan: 1 hasil uji validitas dan reliabilitas, 2 keterkaitan dengan
indikator kompetensi kemampuan berpikir kritis tentang materi daur air, dan 3 kualitas soal. Kualitas soal yang diolah dalam penelitian ini adalah tingkat
kesukaran soal. 4.
Seleksi Butir-Butir Soal untuk Instrumen Penelitian Mengutip pendapat Aiken 1994 dalam Nurramdani 2012:56 mengatakan
bahwa ‘Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks
’. Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik adalah adanya keseimbangan jumlah soal dari ketiga tingkat kesukaran soal.
Keseimbangan yang dimaksud adalah soal-soal yang termasuk mudah, sedang,
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dan sukar. Cara melakukan analisa tingkat kesukaran menurut Rukmana 2006:99 adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
N B
TK
Keterangan: TK
: Tingkat Kesukaran ∑B
: Banyaknya siswa yang menjawab benar N
: Jumlah Siswa Testee Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran difficulty index. Perhitungan indeks tingkat kesukaran ini dilakukan untuk setiap butir soal. Indeks tingkat kesukaran dinyatakan dalam proporsi yang
besarnya berkisar 0,00 – 1,00.
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, maka makin sukar soal tersebut. Sebaliknya semakin besar indeks
tingkat kesukaran yang diperoleh, maka makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran soal adalah:
Tabel 3.8
Interpretasi Indeks Kesukaran Indeks
Tingkat Kesukaran
0,00 – 0,30
sukar 0,31
– 0,70 sedang
0,71 – 1,00
mudah Rukmana, 2006: 99
Pengujian tingkat kesulitan butir soal pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel 2010.
Hasil perhitungan untuk tingkat kesukaran
adalah sebagai berikut. Tabel 3.9
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Soal Kemampuan Berpikir Kritis
Item Soal Indeks
Kesukaran Kategori Soal
Item Soal Indeks
Kesukaran Kategori Soal
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1 0,90
Mudah 19
0,60 Sedang
2 0,88
Mudah 20
0,72 Mudah
3 0,59
Sedang 21
0,67 Sedang
4 0,47
Sedang 22
0,74 Mudah
5 0,93
Mudah 23
0,69 Sedang
6 0,74
Mudah 24
0,81 Mudah
7 0,83
Mudah 25
0,62 Sedang
8 0,67
Sedang 26
0,83 Mudah
9 0,60
Sedang 27
0,84 Mudah
10 0,90
Mudah 28
0,93 Mudah
11 0,60
Sedang 29
0,95 Mudah
12 0,66
Sedang 30
0,81 Mudah
13 0,91
Mudah 31
0,84 Mudah
14 0,59
Sedang 32
0,40 Sedang
15 0,64
Sedang 33
0,52 Sedang
16 0,43
Sedang 34
0,90 Mudah
17 0,40
Sedang 35
0,83 Mudah
18 0,95
Mudah
Berdasarkan hasil keseluruhan uji validitas, reliablitas, dan kualitas butir soal maka dapat disimpulkan bahwa dari 35 butir soal yang diuji coba, 28 butir soal
dipilih untuk digunakan sebagai instrumen penelitian yang valid dan reliabel untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa tentang daur air. Soal-soal yang
dipilih, lebih dahulu diperbaiki dalam hal redaksinya, kemudian disusun menjadi satu set soal.
G. Teknik Pengumpulan Data