Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Alur Penelitian
C. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono 2010:9 menyatakan bahwa “Metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
metode eksperimen . “Penelitian eksperimen adalah
penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol
” Hatimah, dkk, 2007:101. Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat dan
seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dilakukan dengan cara memberikan perlakuan-
perlakuan tertentu
pada beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol
untuk perbandingan
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental eksperimen semu jenis
Nonequivalent Control Group. Menurut Hatimah, dkk 2007:106 “Metode eksperimen semu adalah penelitian yang
mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan kontrol,
memanipulasikan semua variabel yang relevan”. Penelitian
Quasi Eksperimental eksperimen semu
ini melibatkan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang
diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Brain Based Learning. Sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi
perlakuan yaitu kelompok yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan pendekatan Brain Based Learning tetapi
memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional ceramah.
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Sugiyono, 2009:61. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu varibel bebas dan variabel terikat.
“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel de
penden terikat” Sugiyono, 2010:61. Sedangkan menurut Darmadi 2011:176 mengat
akan bahwa “variabel bebas biasanya merupakan variabel
yang dimanipulasi secara sistematis”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan Brain Based Learning. Sedangkan
“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2010:61. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis. Definisi operasional untuk kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Brain Based Learning
Menurut Jensen 2008:12 menjelaskan bahwa Brain Based Learning adalah “pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak yang didesain secara alamiah
untuk belajar ”. Selanjutnya Sapa’at 2009 juga mengungkapkan bahwa Brain
Based Learning BBL menawarkan sebuah konsep untuk menciptakan pembelajaran yang berorientasi pada upaya pemberdayaan potensi otak siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan pendekatan Brain Based Learning sebagai pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran IPA
di kelas V SDN 1 Linggasari tentang materi Daur Air. Pengguanaan pendekatan ini dilaksanakan berdasarkan RPP dengan berpedoman pada tahapan
pembelajaran berbasis kemampuan otak atau pendekatan Brain Based Learning Jensen, 2008: 484-490, yaitu: pra-pemaparan, persiapan, inisiasi dan akuisisi,
elaborasi, inkubasi dan memasukkan memori, verifikasi dan pengecekan keyakinan, dan perayaan dan integrasi. Pembelajaran dilakukan selama empat kali
pembelajaran. Untuk memperoleh data tentang keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Brain Based Learning digunakan lembar
Dina Herawati, 2013 PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
observasi dan untuk mengetahui respon siswa terhadap pendekatan tersebut dengan menggunakan jurnal harian.
2. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kemampuan menurut wikepedia adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Menurut Ennis Hassoubah, 2008:87,
‘berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada
pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan ’.
Kemampuan berpikir kritis merupakan penilaian dari suatu proses aktif, teratur dan penuh makna untuk mengolah atau menganalisis ide-ide atau informasi yang
berkaitan dengan penalaran yang diberikan secara cermat sehingga dapat menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Oleh karena itu, indikator
kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari aktivitas kritis siswa yang dibatasi aspeknya. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengukur
kemampuan berpikir kritis siswa yaitu dengan menggunakan instrumen kemampuan berpikir kritis berupa soal tes objektif atau pilihan ganda. Tes ini
diberikan sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran pretest-posttest control group design pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
E. Instrumen Penelitian