commit to user
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktek Produksi dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011 di Laboratorium Rekayasa Proses dan Pengolahan Hasil Pertanian, Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B. Metode Pelaksanaan
1. Observasi Metode ini merupakan langkah pertama dalam melaksanakan
praktek produksi. Observasi atau pengamatan dilaksanakan di tempat perbelanjaan misalnya pasar mengenai produk apa yang sekiranya belum
ada di pasaran. 2. Studi Pustaka
Setelah mengetahui atau menentukan jenis produk apa yang akan dibuat, selanjutnya melakukan pembelajaran yang lebih lanjut mengenai
produk tersebut yang berhubungan dengan bahan, cara pembuatan, dan juga parameter mutu dari produk tersebut. Hal-hal tersebut dapat diperoleh
melalui buku-buku yang ada di perpustakaan atau di dalam sarana komunikasi yang lain, misalnya internet.
3. Percobaan Praktek cara pembuatan produk dilakukan dengan beberapa formula,
kemudian dipilih tiga formula yang paling baik. 4. Pengujian produk
Mengujikan produk yang telah dibuat, dan menentukan formula mana yang dapat diterima oleh konsumen. Selanjutnya melakukan uji
kesukaan terhadap produk-produk tersebut. Dari hasil pengujian akan didapatkan produk yang diterima oleh konsumen dan yang paling disukai
commit to user
oleh konsumen. Produk dengan formula inilah yang akan dibuat dalam praktek produksi.
5. Praktek Produksi Membuat produk di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan
Pangan dan Hasil Pengolahan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas maret Surakarta.
6. Analisis Sensori. 7. Analisis Kimia.
8. Analisis Ekonomi Menghitung biaya produksi biaya tetap, biaya variable, BEP
Break Event Point, Payback Period PP, dan ROI.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam
pembuatan kerupuk
adalah baskom, pisau, blender, pengaduk, timbangan, loyang, panci pengukus, kompor
gas, cabinet dryer.
Alat yang digunakan untuk uji kimia meliputi, oven, tanur, desikator, labu Erlenmeyer, cawan alumunium, labu kjeldahl, ekstrasi
Soxhlet, kertas saring, dan cawan porselin. Alat yang digunakan dalam pembuatan kerupuk dan pengujian dapat dilihat
di dalam lampiran.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam Praktek Produksi ‘‘Subsitusi Pisang Kepok Kuning Musa balbisiana dalam Pembuatan Kerupuk” adalah
tepung tapioka, buah pisang kepok kuning, air, tepung terigu, garam, bawang putih, gula pasir, soda kue, dan penyedap rasa.
Bahan yang digunakan untuk analisa kimia antara lain
NaOH, dan HCl 0,1 N.
commit to user
D. Cara Kerja
Pembuatan kerupuk meliputi tujuh tahap proses, yaitu pembuatan pembuatan bubur adonan, pencetakan, pengukusan, pendinginan,
pemotongan, pengeringan dan penggorengan.
Gambar 3.1. Diagram Alir Proses Pembuatan Kerupuk Pisang Pencampuran
mixing Penghancuran Bubur pisang
Bawang putih halus, MSG, garam, gula,
dan soda kue Pemanasan pendahuluan 2 menit T =100
C Buah pisang
Tepung tapioka, tepung terigu dan
air Pengukusan steaming
15 menit, T= 100
o
C Pendinginan cooling
24 jam T=27
o
C Pemotongan slicing ukuran 2x2 cm
Pengeringan cabinet dryer 1 hari T= 40
o
C
Pengemasan Packaging Digoreng T=80
o
C selama 15 detik
commit to user
Dibawah ini adalah tahap-tahap pembuatan bubur pisang yang akan digunakan pada pembuatan kerupuk.
Gambar 3.2. Diagram Alir Proses Pembuatan Pasta Pisang
E. Persiapan Bahan