Analisis Kimia HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to user kuning tidak ada perbedaan tekstur. Jika dilihat dari nilai rerata 3, 04 maka sampel kerupuk pisang kepok kuning 35 lebih disukai oleh konsumen dalam hal penerimaan teksturnya dibandingkan dengan sampel kerupuk pisang 30 dan 40 dengan nilai rerata masing-masing 2,88 dan 2,68. 4. Overall Keseluruhan Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa konsentrasi penambahan pisang kepok kuning dan jenis kerupuk memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap penilaian kerupuk secara keseluruhan. Penerimaan secara keseluruhan kerupuk pisang kepok kuning 30 tidak berbeda nyata dengan kerupuk pisang kepok kuning 40 . Penerimaan secara keseluruhan kerupuk pisang kepok kuning 30 tidak berbeda nyata dengan kerupuk pisang kepok kuning 35 . Sedangkan kerupuk pisang kepok kuning 35 berbeda nyata dengan kerupuk pisang kepok kuning 40 . Jika dilihat dari nilai rerata 3,40 maka sampel kerupuk pisang kepok kuning yang paling disukai oleh konsumen dalam hal penerimaan secara keseluruhan adalah kerupuk pisang kepok kuning dengan konsentrasi penambahan pisang kepok kuning sebesar 35 .

C. Analisis Kimia

Pada proses produksi ini juga dilakukan analisis kimia untuk mengetahui kandungan pada kerupuk pisang kepok kuning matang meliputi kandungan kadar air, kadar abu, protein, lemak, serat kasar, dan karbohidrat. Prosedur dan perhitungan analisis kimia kerupuk pisang terdapat di dalam lampiran 9. Hasil analisis kimia kerupuk pisang kepok kuning matang dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Analisis Kimia Kerupuk Pisang Kepok Kuning Matang Analisis Ulangan 1 Ulangan 2 Rerata Kadar Air 2,8674 2,7725 2,8199 Kadar Abu 2,1473 2,2969 2,2221 Protein 2,1693 2,1873 2,1783 Lemak 45,8947 45,7916 45,8431 Serat Kasar 6,5744 6,0116 6,2930 Karbohidrat 40,3469 40,9909 40,6689 commit to user Dari Tabel 4.2 dapat diketahui hasil analisis kadar air terhadap kerupuk pisang kepok kuning yang sudah digoreng menunjukkan bahwa pada kerupuk pisang kepok kuning dihasilkan rerata kadar air sebesar 2,8199 , sedangkan berdasarkan Standar Nasional Indonesia untuk kerupuk udang yang digunakan sebagai pembanding adalah sebesar 12 , hal ini dapat disimpulkan bahwa kerupuk pisang kepok kuning memenuhi standar untuk kerupuk karena kerupuk pisang kepok kuning mempunyai kadar air sebesar 2,8199 . Semakin rendah kadar air pada kerupuk, maka kerupuk akan tahan lama dan tetap renyah atau tidak cepat lembek. Untuk kadar abu pada kerupuk pisang kepok yang sudah digoreng pada Tabel 4.2 didapat rerata sebesar 2,2221 , sedangkan pada Standar Nasional Indonesia untuk kerupuk udang yang digunakan sebagai pembanding adalah sebesar 0,2 . Hal ini dapat disimpulkan bahwa kadar abu pada kerupuk pisang kepok kuning lebih tinggi dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia untuk kerupuk udang yang digunakan sebagai pembanding, dan semakin tinggi kadar abu dalam suatu produk berarti dalam produk kerupuk pisang kepok kuning tersebut mengandung mineral. Hasil analisis untuk protein pada Tabel 4.2 kerupuk pisang kepok kuning yang telah digoreng didapat rerata sebesar 2,1783 sedangkan berdasarkan Standar Nasional Indonesia untuk kerupuk udang yang digunakan sebagai pembanding adalah sebesar minimal 8 . Kadar protein pada kerupuk pisang kepok kuning lebih rendah dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia untuk kerupuk udang hal ini disebabkan karena pada buah pisang kepok kandungan proteinnya cukup rendah yaitu 1,20 Satuhu dan Supriyadi, 1994. Kandungan lemak pada kerupuk pisang kepok kuning yang sudah digoreng pada Tabel 4.2 didapat rerata sebesar 45,8431 . Untuk serat kasar pada kerupuk pisang kepok kuning didapat rerata sebesar 6,2930 , dan untuk kandungan karbohidrat pada kerupuk pisang kepok kuning yang sudah commit to user digoreng diketahui rerata sebesar 40,6689 . Prosedur dan perhitungan analisis kimia terlampir di lampiran.

D. Analisis Ekonomi