Regulasi Emosi Pada Mahasiswa

7 kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa dalam penelitian Slamet, 2003. Kesulitan – kesulitan tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan stress rendah diri, frustrasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya. Kondisi ini banyak menimpa mahasiswa di semua fakultas dan jurusan termasuk fakultas psikologi. Akibatnya skripsi menjadi momok atau suatu beban yang berat bagi mahasiswa. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan skripsi antara mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lainnya juga berbeda, ada beberapa mahasiswa yang dapat menyelesaikan skripsi dalam waktu yang relatif cepat tetapi disisi lain ada juga beberapa mahasiswa yang menyelesaikan skripsi dalam waktu yang relatif lama. Banyak kendala yang dihadapi oleh mahasiswa, menjadikan seorang mahasiswa kewalahan apabila tidak dapat beradaptasi dengan berbagai macam kesulitan seperti itu dan cenderung putus asa dan emosi menjadi tidak stabil, sehingga perlu sekali adanya kemampuan meregulasi emosi secara baik pada diri mahasiswa yang sedang menjalani skripsi. Seperti yang dikemukakan oleh Thompson dalam Garnefski, dkk., 2001 bahwa adanya regulasi emosi diasumsikan sebagai faktor penting dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam usahanya untuk berfungsi dengan normal dikehidupannya seperti dalam proses adaptasi, dapat berespon sesuai dan fleksibel, termasuk dalam hal ini beradaptasi dengan situasi- situasi yang menegangkan saat menjalani proses pembuatan skripsi. Adapun yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana strategi regulasi emosi pada mahasiswa yang sedang menjalani skripsi? . Metode Penelitian A. Gejala Penelitian Gejala penelitian yang menjadi fokus pembahasan dan hendak diungkap dalam penelitian ini adalah regulasi emosi yang dimiliki mahasiswa. Pada umumnya para mahasiswa mempunyai hambatan dalam proses penulisan skripsi diantaranya kesulitan mencari literatur, dana yang terbatas, tidak terbiasa menulis dalam arti menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan sistem kerja terjadwal dengan pengaturan waktu sedemikian ketat dan masalah dengan dosen pembimbing skripsi Darmono dan Hasan, 2005. Regulasi emosi pada mahasiswa diperlukan untuk dapat tetap tegar menghadapi kendala-kendala pengerjaan skripsi.

B. Definisi Gejala Penelitian

1. Regulasi emosi mahasiswa dalam menjalani skripsi adalah kemampuan mahasiswa untuk mengevaluasi dan mengubah reaksi-reaksi emosional untuk bertingkah laku tertentu sesuai dengan situasi yang berhubungan dengan pembuatan skripsi. 8 2. Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi yang sedang menjalani proses pembuatan skripsi.

C. Informan Penelitian

Moleong 2006 mendefinisikan informan penelitian adalah orang yang menjadi sumber utama untuk memperoleh informasi. Adapun informan dalam penelitian adalah 100 orang mahasiswa yang sedang dalam tahap pembuatan skripsi. Batasan mahasiswa yang mengambil skripsi yakni mahasiswa yang sudah menjalani pembuatan skripsi, yang biasanya dimulai pada semester 7 atau 8. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan menggunakan angket open ended, dan melakukan inkuiri terhadap enam subyek. Adapun kriteria informan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut: 1 Mahasiswa fakultas psikologi, 2 Mahasiswa tersebut minimal sudah semester 7 keatas, yang mana sudah memenuhi syarat untuk mengambil mata kuliah skripsi; 3 sudah mendapat persetujuan judul dari biro skripsi, 4 terdiri dari mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan, serta 5 Bersedia menjadi informan penelitian ini.

D. Metode dan Alat Pengumpul Data

Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi, dengan penjelasannya sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu Poerwandari, 1998. Maksud diadakannya wawancara, adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subyektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan dengan petunjuk umum wawancara, yaitu jenis wawancara yang mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok “yang ditanyakan” dalam proses wawancara Moleong, 2008. Wawancara tersebut dilakukan untuk mengungkap latar belakang dan faktor tujuan informan mengambil fakultas yang sekarang ditekuni, serta cara melakukan regulasi emosi terhadap kendala-kendala yang dihadapi saat mengerjakan skripsi.

b. Observasi

Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut. Observasi selalu menjadi bagian dalam penelitian psikologis, dapat berlangsung dalam konteks laboratorium eksperimental maupun dalam konteks alamiah Moleong, 2006. Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang diamati, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam