Observasi Metode dan Alat Pengumpul Data

9 aktivitas dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam penelitian ini.

E. Prosedur Penelitian

Pada tahap prosedur penelitian, peneliti akan melakukan sejumlah hal yang diperlukan dalam penelitian. a Mengumpulkan data yang berhubungan dengan regulasi emosi pada mahasiswa yang sedang menjalani proses pembuatan skripsi. Peneliti mengumpulkan sebanyak- banyaknya informasi dan sekumpulan teori-teori yang berhubungan dengan regulasi emosi, terutama yang berkaitan mahasiswa yang sedang menjalani proses pembuatan skripsi dan selanjutnya menentukan responden yang akan diikut sertakan dalam penelitian. b Membangun Rapport pada responden Menurut Moleong 2006, rapport adalah hubungan antara peneliti dengan subjek penelitian yang sudah melebur sehingga seolah-olah tidak ada lagi dinding pemisah diantara keduanya. Dengan demikian subjek dengan sukarela dapat menjawab pertanyaan peneliti atau memberi informasi kepada peneliti. a Menyusun pedoman wawancara dan observasi Peneliti disini menggunakan wawancara open ended sebagai awal penelitian kemudian dilanjutkan dengan menggunakan wawancara mendalam inquiry, menyusun pedoman wawancara yang didasari oleh kerangka teori yang ada, guna menghindari penyimpangan dari tujuan penelitian yang dilakukan. Adapun observasi yang digunakan adalah observasi non partisipan atau pengamatan murni. b Persiapan untuk pengumpulan data Mengumpulkan informasi tentang responden penelitian. Setelah mendapatkan informasi tersebut, peneliti menghubungi calon responden untuk menjelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan dan menanyakan kesediannya untuk dapat berpartisipasi dalam penelitian yang akan dilakukan. c Menentukan jadwal wawancara Setelah mendapat persetujuan dari responden, peneliti meminta responden untuk bertemu mengambil data. Hal ini dilakukan setelah melakukan rapport terlebih dahulu. Kemudian, peneliti dan responden mengatur dan menyepakati waktu untuk melakukan wawancara.

F. Metode Analisis Data

Menurut Moleong 2001, proses analisis data dimulai dengan : 1. Menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. 2. Reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi, yaitu membuat rangkuman yang inti, proses, dan pernyataan- 10 pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada didalam nya 3. Menyusunnya dalam satuan-satuan yang kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori- kategori itu dilakukan sambil memnuat koding. 4. Mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah penafsiran data menuju pada kesimpulan penelitian.

G. Pembahasan

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa informan ISA, ROS, dan PM tidak mengalami self blame, karena walau skripsi selesai tapi nantinya belum dapat pekerjaan dan juga karena ada pekerjaan lain yang dianggap lebih penting. Kalau masalah tertekan ketiga informan yang tidak mengaalami self blame dengan otomatis juga merasa tidak tertekan, mungkin karena menyadari sepenuhnya bahwa hal itu bukan kesalahan diri sendiri. Kemudian informan yang tidak mengalami self blame akan lebih menekankan pada blaming others dan sasaran yang dijadikan blaming others adalah teman dekat, dosen pembimbing dan juga prosedur syarat kompre dan ujian skripsi yang dianggap berbelit-belit. Adapun sikap yang diperlihatkan pada objek blaming others adalah dengan tidak peduli terhadap orang tersebut, dan biasa saja. Langkah yang dilakukan oleh informan MM, VR dan SH yang melakukan self blame pada aspek refocus on planning yakni dengan cara segera menyelesaikan skripsi. Kemudian untuk mengalihkan hambatan skripsi, informan melakukannya kepada hal-hal yang lebih menyenangkan yakni dengan cara kumpul dengan teman-teman untuk mencari motivasi, memotivasi diri sendiri dan jalan – jalan. Pada semua informan, aspek Rumination or focus on thought berasosiasi dengan tingkat depresi para informan cukup merasakan tingkat stres yang lumayan tinggi hingga sedikit depresi, namun tetap bisa mengambil hikmah. Adapun tingkat kepeduliannya atau meremehkan keadaan tetap mempedulikan hambatan yang ada, sesuai dengan teori Thompson dalam Garnefski, 2001 yaitu sebagai kemampuan untuk mengevaluasi dan mengubah reaksi-reaksi emosional untuk bertingkah laku tertentu yang sesuai dengan situasi yang sedang terjadi Adapun inkuiri yang dilakukan kepada informan MM, VR, dan SH yang melakukan self blame, informan merasa tertekan ringan hingga tertekan berat hal ini disebabkan karena kesalahan sepenuhnya ditumpukan pada diri sendiri, namun ada sebagian yang tetap dibagikan kesalahan pada orang lain yakni dosen pembimbing. Kemudian sikap yang diperlihatkan informan kepada orang yang jadi sasaran blaming others yakni dengan cara bijak menanggapi permasalahan, menjelaskan terus pada pembimbing dan bersikap biasa saja. Pada aspek acceptance, semua informan dapat menerima kenyataan bahwa skripsi banyak halangannya. Disimpulkan bahwa langkah yang