10 pernyataan
yang perlu dijaga sehingga tetap berada didalam nya
3. Menyusunnya dalam satuan-satuan
yang kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-
kategori itu dilakukan sambil memnuat koding.
4. Mengadakan
pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai
tahap ini, mulailah penafsiran data menuju
pada kesimpulan
penelitian.
G. Pembahasan
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa informan ISA, ROS, dan PM tidak mengalami self blame, karena
walau skripsi selesai tapi nantinya belum dapat pekerjaan dan juga karena
ada pekerjaan lain yang dianggap lebih penting. Kalau masalah tertekan ketiga
informan yang tidak mengaalami self blame dengan otomatis juga merasa
tidak
tertekan, mungkin
karena menyadari sepenuhnya bahwa hal itu
bukan kesalahan diri sendiri. Kemudian informan yang tidak
mengalami self blame akan lebih menekankan pada blaming others dan
sasaran yang dijadikan blaming others adalah
teman dekat,
dosen pembimbing dan juga prosedur syarat
kompre dan
ujian skripsi
yang dianggap berbelit-belit. Adapun sikap
yang diperlihatkan pada objek blaming others adalah dengan tidak peduli
terhadap orang tersebut, dan biasa saja.
Langkah yang dilakukan oleh informan MM, VR dan SH yang
melakukan self blame pada aspek refocus on planning yakni dengan cara
segera
menyelesaikan skripsi.
Kemudian untuk
mengalihkan hambatan
skripsi, informan
melakukannya kepada hal-hal yang lebih menyenangkan yakni dengan
cara kumpul dengan teman-teman untuk mencari motivasi, memotivasi
diri sendiri dan jalan
– jalan. Pada semua informan, aspek
Rumination or focus on thought berasosiasi dengan tingkat depresi
para informan
cukup merasakan
tingkat stres yang lumayan tinggi hingga sedikit depresi, namun tetap
bisa mengambil hikmah. Adapun tingkat
kepeduliannya atau
meremehkan keadaan
tetap mempedulikan hambatan yang ada,
sesuai dengan teori Thompson dalam Garnefski,
2001 yaitu
sebagai kemampuan untuk mengevaluasi dan
mengubah reaksi-reaksi
emosional untuk bertingkah laku tertentu yang
sesuai dengan situasi yang sedang terjadi
Adapun inkuiri yang dilakukan kepada informan MM, VR, dan SH
yang melakukan self blame, informan merasa tertekan ringan hingga tertekan
berat hal ini disebabkan karena kesalahan
sepenuhnya ditumpukan
pada diri sendiri, namun ada sebagian yang tetap dibagikan kesalahan pada
orang lain yakni dosen pembimbing. Kemudian sikap yang diperlihatkan
informan kepada orang yang jadi sasaran blaming others yakni dengan
cara bijak menanggapi permasalahan, menjelaskan terus pada pembimbing
dan bersikap biasa saja.
Pada aspek acceptance, semua informan dapat menerima kenyataan
bahwa skripsi banyak halangannya. Disimpulkan bahwa langkah yang