Clinical Governance Clinical Care Pathway Inform Consent

commit to user 60 Bougenville kelas II, Camellia kelas I, Alamanda Kelas Utama, Jasmine kelas VIP hingga Orchid kelas VVIP. Fasilitas lain, 19 Poliklinik Spesialis, Unit Gawat Darurat, 3 tiga kamar operasi, Ruang ICUICCU dan NICU berjumlah 24 bed, dan 1 ruang Auditorium. Sedangkan kelancaran transportasi medik ditunjang oleh pneumatic tube system.

6. Standar Internasional

Konsep Standar Internasional mempunyai arti yang luas, dijabarkan dalam konsep Standar Layanan Klinis; Standar Layanan Operasional; Best Practices; dan Jaringan Kerjasama Networking.

7. Standar Layanan Klinis

a. Clinical Governance

Clinical Governance adalah suatu kerangka pikir dimana Rumah Sakit dan seluruh staf bertanggung jawab pada Kualitas Pelayanan Pasien. Termasuk di dalamnya adalah sistem dan proses untuk monitoring, evaluasi dan upaya peningkatan mutu pelayanan. Dalam konsep ini termasuk: ü Patient Center Approach yang mengharuskan Rumah Sakit melayani pasien dengan ramah, mengikutsertakan mereka pada keputusan penting, dan mengetahui tindakan, pengobatan yang commit to user 61 diberikan pada mereka. ü Akuntabilitas Mutu Pelayanan Klinis, yang mengharuskan Standar Mutu Layanan adalah standar terbaik dan efektif, dan mewajibkan Staff Medis selalu up to date tentang pengetahuan dalam keahlian mereka masing-masing. ü Standar yang Tinggi dalam Kualitas Layanan dan Safety Pengembangan program Continuous Quality Improvement pada Layanan Manajemen dan Layanan Klinis Ø Konsep Clinical Governance adalah konsep pendekatan holistik. Governance adalah bagian integral dari bisnis Rumah Sakit, bukan merupakan penambahan dari kegiatan pelayanan klinis. Sehingga organisasi secara terpadu di bawah kordinasi manajemen meningkatkan kualitas pelayanan manajemen dan klinis sebagai suatu kesatuan. Artinya, tidak ada pemisahan masalah manajemen dan masalah klinis, semua staf di Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik kepada pasien, dan membantu pemecahan masalah sebagai suatu kesatuan.

b. Clinical Care Pathway

Semua pelayanan di Rumah Sakit difokuskan pada pasien Patient Oriented Services, artinya pelayanan pasien dikerjakan bersama sebagai commit to user 62 suatu team work antara dokter, perawat, apoteker, nutritionist, physiotherapist, dan staf Rumah Sakit yang lain. Semua pelayanan ini disatukan dan digambarkan menjadi Peta Pelayanan Pasien untuk suatu penyakit tertentu akan menarik dikembangkan.

c. Inform Consent

Setiap pasien di JIH berhak mendapat informasi secepatnya tentang diagnosa penyakit, hasil pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, rencana tindakan, dan efek samping yang mungkin didapat, termasuk konsekwensi finansialnya. Kondisi tersebut dilakukan baik pada pasien rawat jalan maupun rawat inap. Dengan dilakukannya inform consent ini, selain akan meringankan beban psikologis pasien juga akan menghilangkan persepsi negatif yang mungkin muncul.

d. Clinical Parmacist