Definisi Operasional Sumber Data dan Data

Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional yang terdapat pada penelitian ini adalah abrevisasi, jenis abreviasi, pola pembentukan abreviasi, pemahaman masyarakat, dan ranah kesehatan. Adapun pemaparannya adalah sebagai berikut. 1 Abreviasi merupakan proses pemendekan kata yang terjadi pada ranah kesehatan. Misalnya berupa singkatan, penggalan, akronim, kontraksi dan lambang huruf. 2 Jenis abreviasi merupakan macam-macam bentuk dari abreviasi yang diteliti seperti singkatan, akronim, penggalan, kontraksi dan lambang huruf. 3 Pola pembentukan abreviasi merupakan wujud atau susunan dari proses pemendekan. Misalnya HIV human immunodeficiency virus yang dibentuk dari pengekalan huruf pertama tiap komponen. 4 Pemahaman abreviasi merupakan tingkat pengetahuan penutur bahasa Indoneia terhadap penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan. 5 Ranah kesehatan merupakan sebuah lingkup yang meliputi topik pembicaraan yang melatari penggunaan abreviasi nama-nama penyakit yang merupakan wadah bagi peneliti dalam melakukan penelitian. 6 Penyakit merupakan sesuatu yang menyebabkan terjadinya gangguan pada makhluk hidup atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau kelainan sistem faal atau jaringan pada organ tubuh makhluk hidup.

3.3 Sumber Data dan Data

Sumber data merupakan subjek dari mana data diperoleh Suharsimi, 2010, hlm. 172. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data dalam bentuk tulisan. Sumber data yang digunakan berupa Kamus Saku Kedokteran Dorlan edisi 25, Glosarium Data dan Informasi Kesehatan 2006, daftar Singkatan Medis, responden, dan narasumber dari seorang bidan, perawat, serta apoteker. Data yang diambil berupa nama-nama penyakit dan nama virus yang menyebabkan penyakit tersebut. Peneliti hanya mengambil data berupa nama penyakit dan virus saja, disebabkan karena menurut peneliti yang dekat dengan masyarakat dan sering masyarakat keluhkan mengenai kesehatan adalah berupa Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penyakit. Adapun virusnya, bagi peneliti merupakan data pendukung untuk mengetahui pengetahuan masyarakat mengenai penyebab penyakit tersebut. Untuk menguji pemahaman penutur bahasa Indonesia dalam penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan maka responden yang dilibatkan dalam penelitian ini meliputi penutur bahasa indonesia usia 16-23 tahun yang berprofesi sebagai pelajarmahasiswi dan penutur bahasa indonesia usia 24-64 tahun dengan berbagai profesi seperti guru, bidan, petani, pedagang dan ibu rumah tangga. Jumlah penutur yang dijadikan responden adalah 50 orang untuk angket ke-1 dan 50 untuk angket ke-2. Penyampaian angket ke-1 dan angket ke-2 kepada responden berbeda waktu, karena pembuatan angket ke-2 ini harus berdasarkan hasil analisis angket ke-1. Untuk mempermudah pengelompokan, responden dikelompokan berdasarkan pendidikan terakhirnya. Jumlah responden setiap kelompok sama, agar perhitungan presentase setiap kelompoknya berimbang atau proporsional. Perincian kelompok responden untuk angket ke-1 dan angket ke-2 adalah sebagai berikut. a. Kelompok A SMP dan SMAMahasiswa : 25 orang b. Kelompok B Diploma dan S1 : 25 orang Jumlah : 50 orang Adapun korpus yang digunakan pada penelitian ini berupa kata-kata abreviasi pada ranah kesehatan.

3.4 Instrumen Penelitian