24
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian atau dalam mengumpulkan data Djajasudarma, 2010,
hlm. 4. Selain itu, metode penelitian bahasa menurut Djajasudarma 2010, hlm. 4 berhubungan erat dengan tujuan penelitian bahasa. Penelitian bahasa bertujuan
untuk mengumpulkan, mengkaji data, serta mempelajari fenomena-fenomena kebahasaan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan dan teori yang bersifat eklektif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori morfologi dan
linguistik kognitif. Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dan menggunakan analisis data
secara sinkronik. Menurut Djajasudarma 2010, hlm. 9 metode penelitian deskriptif adalah metode yang bertujuan membuat deskripsi, maksudnya membuat
gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang teliti. Metode ini dikatakan pula sebagai
pencarian data dengan interpretasi yang tepat. Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasikan kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat yang
sedang terjadi atau kecenderungan yang tengah berkembang Sumanto, 1990, hlm. 47. Pendekatan kualitaif yang bersifat deskriptif ini lebih banyak menghasilkan
analisis penelitian berupa gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Sedangkan, analisis data secara sinkronik merupakan penelitian
bahasa yang dilakukan dengan mengamati fenomena suatu bahasa pada suatu kurun waktu tertentu, jadi bersifat deskriptif.
Untuk memperjelas tentang metode penelitian, maka akan dipaparkan desain penelitian berupa bagan komponen-komponen analisis data yang diadaptasi dari
model Milles dan Huberman 1992, hlm. 2.
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.1 Desain Penelitian
Penyimpulan data:
1. Jenis abreviasi pada
ranah kesehatan 2.
Pola pembentukan
abreviasi pada ranah kesehatan.
3. Jenis abreviasi yang
dominan terjadi pada ranah kesehatan.
4. Pemahaman
penutur bahasa
Indonesia terhadap
penggunaan abreviasi pada ranah
kesehatan.
Hasil penganalisisan :
Mengetahui jenis,
pola pembentukan,
jenis abreviasi
yang dominan
terjadi serta pemahaman penutur bahasa Indonesia
terhadap penggunaan
abreviasi pada
ranah kesehatan.
Teknik Pengumpulan Data:
1. Teknik Dokumentasi
2. Teknik Angket
Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan
Kajian Morfologis
Sumber Data dan Data:
1. Sumber data yang digunakan berupa Kamus
Saku Kedokteran Dorlan edisi 25, Glosarium Data dan Informasi Kesehatan 2006, daftar
Singkatan Medis, responden, dan narasumber dari seorang bidan, perawat, serta apoteker.
2. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
data dalam bentuk tulisan. Data yang diambil hanya berupa nama-nama penyakit dan nama
virus yang menyebabkan penyakit tersebut.
Penganalisisan Data:
1. Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis
data ke dalam jenis abreviasi pada ranah kesehatan yang berupa singkatan, penggalan, akronim,
kontraksi dan lambang huruf. Berdasarkan teori abreviasi dari Kridalaksana 2010.
2. Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis
data berdasarkan pola abreviasi yang terjadi pada ranah kesehatan. Berdasarkan teori abreviasi dari
Kridalaksana 2010. 3.
Mendeskripsikan jenis abreviasi yang dominan terjadi pada ranah kesehatan.
4. Mengungkapkan
pemahaman penutur
bahasa Indonesia terhadap penggunaan abreviasi pada
ranah kesehatan.
Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.2 Definisi Operasional