Latar Belakang Masalah Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Pokok Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat.

Sella Nurmeliana,2014 Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mencapai empat pilar yang dicanangkan UNESCO dalam esensi pembelajaran yaitu learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together Poedjiadi, 2010, hlm. 98. Pembelajaran di kelas tidak hanya sekedar pemahaman konsep IPA, melainkan konsep IPA tersebut yang menjadi pondasi awal bagi siswa dalam kebermanfaatan hidup bermasyarakat. Pada jenjang SD, selain dimantapkan konsep IPA juga harus dilatih keterampilan proses sains KPS sesuai dengan tujuan mata pelajaran IPA dalam KTSP. Berdasarkan penjelasan Devi 2010, hlm. 8, keterampilan proses dasar yang harus dikuasai siswa yaitu pengamatan, pengukuran, menyimpulkan, meramalkan, menggolongkan dan mengomunikasikan. IPA memberi kesempatan siswa untuk menjadi seorang ilmuwan. Siswa diajak dalam proses penemuan, melatih daya kreativitas, berpikir kritis dan mampu menjadi solusi dari sebuah masalah. Selain itu, potensi siswa terhadap pembelajaran IPA bukan hanya dilihat dari hasil belajar, melainkan dari proses pembelajaran yang dialami siswa. Namun pada kenyataannya, mata pelajaran IPA dirasakan sebagai beban akademik yang berorientasi hapalan tanpa memberikan makna apapun bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada kelas IVB SDN 3 Cibodas didapatkan data bahwa: 1. Proses pembelajaran IPA di kelas masih berpusat pada guru teacher centered dengan metode konvensional ceramah. Guru hanya melakukan transfer of knowledge kepada siswa. Guru menjelaskan materi kemudian siswa mendengar, mencatat, dan menghafal. Setelah itu guru memberikan tugas atau mengerjakan LKS kepada siswa tanpa adanya umpan balik di akhir pembelajaran. Pada akhirnya siswa tidak mendapatkan pengalaman bermakna dari pembelajaran IPA dan hanya sebatas kumpulan hafalan materi. 2. Aktivitas pembelajaran IPA yang pasif tanpa media pembelajaran yang mendukung memberikan kesan monoton dan menjenuhkan bagi siswa. Siswa sulit memahami konsep dalam IPA, mudah lupa dan terjadi miskonsepsi. Keterampilan proses sains siswa pun rendah, karena guru jarang membimbing dan menyediakan aktivitas yang mendukung proses sains, seperti kegiatan Sella Nurmeliana,2014 Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu percobaan eksperimen maupun diskusi masalah yang berhubungan dengan IPA. Hal tersebut mengindikasikan bahwa keterampilan proses sains siswa perlu dikembangkan dalam diri peserta didik. Salah satu hakikat IPA adalah sains dan teknologi saling memberikan pengaruh yang kuat satu sama lain. Terlebih lagi, menurut Indrawati 2010 tuntutan tujuan pengajaran sains saat ini adalah penekanan kemampuan warga negara agar sadar sains dan teknologi science and technological literacy. Hal ini sejalan dengan tujuan mata pelajaran IPA dalam KTSP. Pendidikan menjadi gerbang strategis untuk mengantisipasi kemajuan sains dan teknologi beserta dampaknya bagi kehidupan. Dalam upaya meningkatkan penguasaan siswa terhadap pengetahuan dan keterampilan proses sains pada pembelajaran IPA, maka guru haruslah mengaitkan pembelajaran dengan isu sosial, teknologi dan sains yang akan bermakna di kemudian hari. Hal ini dikarenakan IPA merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun masyarakat. Salah satu langkah strategis yang dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA adalah model pembelajaran sains teknologi masyarakat STM atau science technology society STS. Model pembelajaran STM merupakan model pembelajaran yang memungkinkan untuk belajar sains dalam konteks pengalaman nyata siswa yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran science technology society berarti menggunakan teknologi sebagai penghubung antara sains dan masyarakat Poedjiadi, 2010. Keuntungan menerapkan model pembelajaran STM diantaranya adalah memberikan pengalaman langsung bagi siswa dan menyediakan pembelajaran IPA yang lebih aktif, reaktif dan solutif. Dengan isu sosial yang tengah terjadi di masyarakat serta muatan sains dan teknologi yang terkait didalamnya, diharapkan peningkatan keterampilan proses sains siswa dapat menjadi pemecahan solusi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata siswa. Berdasarkan KTSP, salah satu materi pokok IPA yang harus dikuasai siswa adalah sumber daya alam SDA. Materi pokok SDA tersebut sangat penting Sella Nurmeliana,2014 Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dikuasai siswa karena berhubungan langsung dengan kehidupan siswa. Siswa dapat mengidentifikasi teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan SDA, mengetahui cara pelestarian alam, mengidentifikasi hasil teknologi yang menggunakan SDA, merancang teknologi sederhana daur ulang bahan bekas dan membuat produk baru bernilai ekonomis dan manfaat bagi kehidupan masyarakat dari hasil informasi teknologi. Oleh karena itu, guru perlu menyajikan aktivitas belajar bermakna dan menanamkan konsep IPA yang baik agar tujuan pembelajaran IPA tercapai dengan meningkatnya keterampilan proses sains siswa. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini difokuskan pada “Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Pokok Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IVB SD Negeri 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester 2 Tahun Ajaran 20132014. ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis merumuskan pertanyaan penelitian yaitu, “Apakah penerapan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA materi pokok sumber daya alam di kelas IVB SDN 3 Cibodas ?” Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah pelaksanaan model pembelajaran sains teknologi masyarakat pada pembelajaran IPA materi pokok sumber daya alam di kelas IVB SDN 3 Cibodas? 2. Bagaimanakah respons siswa terhadap pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat pada materi pokok sumber daya alam di kelas IVB SDN 3 Cibodas? 3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah diterapkan model pembelajaran sains teknologi masyarakat pada materi pokok sumber daya alam di kelas IVB SDN 3 Cibodas? Sella Nurmeliana,2014 Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Memperoleh gambaran tentang pelaksanaan model pembelajaran sains teknologi masyarakat pada pembelajaran IPA materi pokok sumber daya alam di kelas IVB SDN 3 Cibodas. 2. Memperoleh gambaran tentang respons siswa terhadap pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat pada materi pokok sumber daya alam di kelas IVB SDN 3 Cibodas. 3. Memperoleh gambaran tentang peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah diterapkan model pembelajaran sains teknologi masyarakat pada materi pokok sumber daya alam di kelas IVB SDN 3 Cibodas.

D. Manfaat Hasil Penelitian

1. Manfaat Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan di bidang pendidikan khususnya pengembangan model pembelajaran sains teknologi masyarakat STM di sekolah dasar. Selain itu, memberikan referensi bagi pengembangan materi pokok IPA kelas IV SD semester 2 yaitu sumber daya alam.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu: a. Bagi Siswa 1 Meningkatkan keterampilan proses sains siswa.