Kajian Pustaka Struktur Organisasi

Nuraeni, 2014 Gerakan Lembaga Dakwah Kampus dan Eksistensinya dalam Pergerakan Mahasiswa Islam di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan permasalahan yang sedang dikaji oleh peneliti. Diantaranya Heuristik yaitu proses pengumpulan sumber-sumber yang dibutuhkan dalam penulisan skirpsi ini. Setelah Heuristik dilakukan kritik yaitu pengolahan data-data yang didapatkan dari proses heuristik sehingga data yang diperoleh adalah data yang reliable dan otentik, lalu interpretasi adalah penafsiran sejarawan terhadap data- data yang telah disaring. Dan tahap akhir adalah historiografi adalah penyajian penelitian dalam bentuk tulisan yang asyik dibaca dan mudah dimengerti. Bab IV Gerakan Lembaga Dakwah Kampus Dalam Pergerakan Mahasiswa Islam di Kota Bandung 1980-1998 Dalam bab ini penulis memaparkan semua hasil penelitian dalam bentuk uraian deskriptif yang ditujukan agar semua keterangan yang diperoleh dari bab pembahasan ini dapat dijelaskan secara rinci. Adapun pemaparan dalam bagian ini akan dijelaskan diantaranya: Pertama kebijakan Orde Baru terhadap Gerakan Mahasiswa Islam yang meliputi organisasi-organisasi yang berada di Perguruan Tinggi. Pembahasan kedua latar belakang berdirinya Lembaga Dakwah Kampus yang berada di Kota Bandung khususnya Perguruan Tinggi Universitas Pendidikan Indonesia, Institute Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran dan Universitas Negeri Islam Bandung. Pembahasan ketiga akan menguraikan tentang kegiatan-kegiatan Lembaga Dakwah Kampus yang dilakukan oleh para aktivis di Kota Bandung terutama di Perguruan Tinggi Universitas Pendidikan Indonesia, Institute Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, dan Universitas Negeri Islam Bandung. Pembahasan keempat yaitu para aktivis di Perguruan Tinggi menyikapi mengenai isu-isu yang berkaitan dengan Gerakan Islam pada tahun 1980-1998. Pembahasan kelima mengenai dampak Gerakan Lembaga Dakwah Kampus terhadap aktivitas Nuraeni, 2014 Gerakan Lembaga Dakwah Kampus dan Eksistensinya dalam Pergerakan Mahasiswa Islam di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mahasiswa Kota Bandung terutama di Perguruan Tinggi UPI, UNISBA, UNPAD dan ITB. Bab V Kesimpulan Bab terakhir ini berisi suatu kesimpulan dan pembahasan pada bab empat dan hasil analisis yang penulis lakukan. Bab ini juga merupakan kesimpulan secara menyeluruh yang menggambarkan Gerakan Lembaga Dakwah Kampus terhadap eksistensinya dalam Pergerakan Mahasiswa Islam di Kota Bandung 1980-1998 berdasarkan rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini. Nuraeni, 2014 Gerakan Lembaga Dakwah Kampus dan Eksistensinya dalam Pergerakan Mahasiswa Islam di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian dapat dikatakan baik atau tidaknya dapat dilihat dari data yang diperoleh oleh sang peneliti. Kualitas suatu peneliti didukung oleh proses pengelolaan yang dilakukan peneliti. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah metode penelitian agar memperoleh data yang baik. Dalam bab III penulis akan memaparkan secara rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menulis skripsi, dari mulai persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, hingga tahap akhir analisis data. Metode penelitian adalah sebuah cara alamiah agar memperoleh data yang sesuai dengan tujuan dan kegunaan yang peneliti butuhkan. Secara umum sebuah penelitian memiliki tiga tujuan yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Secara umum data yang didapat dari hasil penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi sebuah masalah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode historis, dimana metode historis merupakan metode yang sering digunakan dalam penelitian sejarah. Dimana dilakukan secara kritis terhadap dokumen atau rekaman serta peninggalan pada masa lampau Sjamsuddin, 2007:17-19. Alasan pemilihan metode historis dikarenakan data-data yang digunakan hanya dapat diperoleh melalui sebuah studi literatur dan wawancara. Data studi literatur penulis peroleh dari buku, jurnal, artikel atau surat kabar yang sesuai dengan kajian yang penulis teliti mengenai “Gerakan Lembaga Dakwah Kampus Dan Eksistensinya Terhadap Pergerakan Mahasiswa Islam di Kota Bandung 1980-1998 ”. Nuraeni, 2014 Gerakan Lembaga Dakwah Kampus dan Eksistensinya dalam Pergerakan Mahasiswa Islam di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penulisan skripsi ini dilakukan dengan memakai pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan kualitatif dan teknik penelitian berupa studi literatur, wawancara, studi dokumentasi dan observasi langsung. Pada penelitian ini penggunaan metode kualitatif menurut Moleong 2000:3, adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia pada kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang- orang tersebut dalam bahasa dan peristilahannya. Berdasarkan menurut Nasution 1996:5 menjelaskan bahwa penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Penelitian kualitatif menurut Nasution 1996:18 disebut juga penelitian naturalistik. Disebut Naturalistik karena situasi lapangan penelitian bersifat natural atau wajar, sebagaimana adanya tanpa dimanipulasi, diatur dengan eksperimen atau tes. Disebut kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan bercorak kualitatif bukan kuantitatif karena tidak menggunakan alat pengukur. Dalam hubungannya dengan penelitian yang dilakukan penulis, pendekatan kualitatif dianggap tepat untuk mengkaji permasalahan yang dibahas. Pendekatan kualitatif melibatkan partisipan narasumber sebagai subjek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Data dikumpulkan dan dihimpun dengan cara melakukan pengamatan yang seksama. Adapun Wood Gray Sjamsuddin, 2007: 89-90 mengemukakan ada enam langkah dalam metode historis sebagai berikut: 1. Memilih topik yang sesuai. Nuraeni, 2014 Gerakan Lembaga Dakwah Kampus dan Eksistensinya dalam Pergerakan Mahasiswa Islam di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam penelitian ini, judul mengenai Gerakan Lembaga Dakwah Kampus dan Eksistensinya dalam Pergerakan Mahasiswa Islam di Kota Bandung 1980-1998 dipilih peneliti karena peneliti tertarik untuk mengangkat Gerakan Mahasiswa dan Islam di Kota Bandung. 2. Mengusut semua evidensi bukti yang relevan dengan topik. Mencari dan mengumpulkan data-data yang sesuai dengan judul penulis atau konsep-konsep maupun teori-teori yang berhubungan dengan pembahasan judul. 3. Membuat catatan tentang apa saja yang dianggap penting dan relevan dengan topik yang ditentukan ketika penelitian sedang berlangsung. Dalam langkah ini penulis membuat catatan-catatan penting terutama dari hasil wawancara peneliti dengan narasumber. 4. Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan melakukan kritik sumber. Kritik dilakukan terhadap semua sumber yang dihimpun peneliti mengenai pembahasan yang sesuai dengan judul penulis agar memperoleh data yang relevan. 5. Menyusun hasil-hasil penelitian catatan fakta-fakta ke dalam suatu pola yang benar dan berarti yaitu sistematika tertentu yang telah disiapkan sebelumnya. 6. Menyajikan dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikannya kepada para pembaca sehingga dapat dimengerti sejelas mungkin. Enam tahapan yang dikemukakan Gray tersebut diuraikan oleh Sjamsuddin 1996:67-68 kedalam tiga langkah besar yaitu : 1. Heuristik , yaitu tahap mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang relevan dengan masalah yang dikaji. Nuraeni, 2014 Gerakan Lembaga Dakwah Kampus dan Eksistensinya dalam Pergerakan Mahasiswa Islam di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kritik internal dan kritik eksternal, yaitu tahapan penulis melakukan uji kelayakan terhadap sumber-sumber sejarah yang telah ditemukan. Pada tahapan ini terdapat kegiatan penelitian atau pengkajian secara mendalam terhadap sumber-sumber tersebut agar dapat terjaring menjadi fakta sejarah. Penilaian atau pengkajian ini mencakup aspek Internal dan aspek Eksternal. Aspek eksternal mencakup keotentikan dan integritas sumber sedangkan aspek internal mengkaji aspek di dalam sumber berupa isinya content. 3. Penulisan dan interpretasi historiografi yaitu tahapan penulis mulai memberikan penafsiran atau pemaknaan terhadap fakta yang diperoleh dari berbagai sumber sejarah, kemudian fakta-fakta tersebut disusun, dihubungkan dan dituangkan kedalam bentuk tulisan yang utuh dan sistematis. Dalam menyusun hasil penelitian ini, penulis akan menguraikan beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan yaitu tahap persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan penelitian. 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian Lokasi penelitian mengenai judul penulis berada di Perguruan Tinggi Kota Bandung khususnya di Perguruan Tinggi Universitas Pendidikan Indonesia UPI, Intitute Teknologi Bandung ITB, Universitas Negeri Islam Bandung UNISBA, dan Universitas Padjajaran UNPAD. 3.1.2. Subjek penelitian Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dijadikan informasi yang dipilih secara selektif dan bertalian dengan permasalahan yang dikaji. Subjek yang akan dijadikan sumber dipilih langsung oleh peneliti. Subjek penelitian ini ada beberapa tokoh yang dulunya mahasiswa Nuraeni, 2014 Gerakan Lembaga Dakwah Kampus dan Eksistensinya dalam Pergerakan Mahasiswa Islam di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu aktivis organisasi-organisasi kampus yang sekarang ini kemungkinan sudah menjadi Dosen di kampus maupun di perusahaan lainnya. 3.2 Persiapan Penelitian Dalam proses persiapan penelitian, ada beberapa hal atau langkah yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian lebih lanjut. Langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain: 3.2.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian Tahap ini merupakan tahap yang paling awal untuk memulai suatu jalannya penelitian. Pada tahap ini penulis melakukan proses memilih dan menentukan topik yang akan dikaji kemudian penulis melakukan upaya-upaya pencarian sumber atau melaksanakan pra penelitian mengenai masalah yang akan dikaji baik melalui observasi ke lapangan atau dengan mencari dan membaca berbagai sumber literatur yang berhubungan dengan tema yang penulis kaji. Berdasarkan hasil observasi awal dan pembacaan literatur, penulis selanjutnya mengajukan rancangan judul penelitian kepada Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi TPPS yang secara khusus menangani masalah penulisan skripsi di Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung.

3.2.2 Penyusunan Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian. Rancangan penelitian ini dapat dijadikan sebuah acuan bagi peneliti dalam penyusunan skripsi. Rancangan ini berupa proposal skripsi yang diajukan kepada TPPS untuk dipresentasikan dalam seminar proposal skripsi. Proposal tersebut tercantum judul penelitian, latar belakang