Kuat Geser TINJAUAN PUSTAKA

63 optimum dan berat isi kering maksimum adalah percobaan pemadatan standar standard compaction test.

2.7.2 Pemadatan Laboratorium dan Pemadatan Lapangan

Metode pemadatan di laboratorium jika diurutkan terhadap peningkatan kerja geseran adalah pemadatan statis, getar, tumbuk dan remas.Uji pemadatan Proctor standar menggunakan metode tumbuk, yang mengsimulasikan sampai tingkat tertentu kerja mesin gilas kaki domba.Tidak ada alat lapangan yang ekivalen dengan pemadatan statis yang berupa penekanan tanah dalam cetakan dengan tekanan merata pada seluruh permukaan Dunn et al., 1980. Alat pemadat remas merupakan alat khusus yang secara berulang-ulang memaksa suatu kaki penekan kecil ke dalam sampel tanah dengan tekanan yang terkendali untuk mengsimulasi kerja mesin gilas kaki domba. Mesin gilas ban karet dan mesin gilas kaki domba akan menyebabkan regangan geser yang besar sehingga efektif terhadap pengubahan tanah kohesif basah dari keadaan menggumpal menjadi keadaan menyebar.

2.8 Kuat Geser

2.8.1 Konsep Umum Kuat Geser

Kekuatan geser tanah ditentukan untuk mengukur kemampuan tanah menahan tekanan tanpa terjadi keruntuhan.Seperti material teknik lainnya, tanah Universitas Sumatera Utara 64 mengalami penyusutan volume jika menderita tekanan merata di sekelilingnya.Apabila menerima tegangan geser, tanah akanmengalami distorsi dan apabila distorsi yang terjadi cukup besar, maka partikel-partikelnya akan terpeleset satu sama lain dan tanah akan dikatakan gagal dalam geser. Dalam hampir semua jenis tanah daya dukungnya terhadap tegangan tarik sangat kecil atau bahkan tidak mampu sama sekali. Tanah tidak berkohesi, kekuatan gesernya hanya terletak pada gesekan antara butir tanah saja c = 0, sedangkan pada tanah berkohesi dalam kondisi jenuh, maka ø = 0 dan S = c. Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisa-analisa daya dukung tanah bearing capacity, tegangan tanah terhadap dinding penahan earth preassure dan kestabilan lereng slope stability. Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Dengan dasar seperti ini, bila tanah mengalami pembebanan akan ditahan oleh : o Kohesi tanah yang tergantung pada jenis tanah dan pemadatannya, tetapi tidak tergantung dari tegangan vertikal yang bekerja pada gesernya. o Gesekan antara butir-butir tanah yang besarnya berbanding lurus dengan tegangan vertikal pada bidang gesernya. Oleh karena itu kekuatan geser tanah dapat diukur dengan rumus : τ = � + σ − utan φ 2.17 Dimana: � : kekuatan geser tanah kgcm 2 Universitas Sumatera Utara 65 c : kohesi tanah efektif kgcm 2 � : tegangan normal total kgcm 2 u : tegangan air pori kgcm 2 φ : sudut perlawanan geser efektif Ada beberapa cara untuk menentukan kuat geser tanah, antara lain : o Pengujian geser langsung Direct shear test o Pengujian triaksial Triaxial test o Pengujian tekan bebas Unconfined compression test o Pengujian baling-baling Vane shear test Dalam penelitian ini yang digunakan untuk menentukan kuat geser tanah adalah pengujian tekan bebas Unconfined Compression Test.

2.8.2 Uji Tekan Bebas

Pengujian uji tekan bebas Unconfined Compression Test ini adalah bentuk khusus dari uji UU yang umum dilakukan terhadap sampel tanah lempung untuk mengetahui sensitifitas tanah.Pada uji ini, te gangan penyekap σ3 adalah nol. Tegangan aksial dilakukan terhadap benda uji secara relatif cepat mencapai keruntuhan. Pada titik keruntuhan, harga tegangan total utama kecil total minor principal stress adalah nol dan tegangan utama besar adalah σ1 seperti terlihat pada Gambar 2.14. Universitas Sumatera Utara 66 Gambar 2.14 Skema Uji Tekan Bebas Tegangan aksial yang diterapkan di atas benda uji berangsur-angsur ditambah sampai benda uji mengalami keruntuhan. Pada saat keruntuhannya, karena σ 3 = 0, maka: � � = � 1 2 = � � 2 = � � 2.18 Dimana: � � : kuat geserkgcm 2 � 1 : tegangan utamakgcm 2 � � : kuat tekan bebas tanah kgcm 2 � � : kohesi kgcm 2 Pada Gambar 2.15 menunjukkan lingkaran Mohr untuk pengujian Unconfined Compresion Test UCT. Universitas Sumatera Utara 67 Gambar 2.15 Keruntuhan geser kondisi air termampatkan q u di atas sebagai kekuatan tanah kondisi tak tersekap Das, 2008 Hubungan konsistensi dengan kuat tekan bebas tanah lempung diperlihatkan dalam Tabel 2.6. Tabel 2.6 Hubungan kuat tekan bebas lempung dengan konsistensinya Hardiyatmo, 2002 Konsistensi � � kNm 2 Lempung keras 400 Lempung sangat kaku 200 – 400 Lempung kaku 100 – 200 Lempung sedang 50 – 100 Lempung lunak 25 – 50 Universitas Sumatera Utara 68 Lempung sangat lunak 25 Faktor konversi : 1 lbin 2 = 6,894.8 Nm 2

2.8.3 Teori Keruntuhan Mohr-Coulomb

Teori keruntuhan berfungsi untuk menguji hubungan antara tegangan normal dan tegangan geser tanah, dimana keruntuhan failure adalah ketidakmampuan elemen tanah untuk menahan beban akibat pembebanan.Keruntuhan juga dapat didefenisikan sebagai keadaan dimana tanah tidak dapat menahan regangan yang besar dan atau penurunan keadaan regangan yang sangat cepat. Pada sekitar tahun 1776, Coulomb memperkenalkan hubungan linear yang terjadi antara tegangan normal dan tegangan geser. � � = � + � tan ∅ 2.19 Dimana : c : kohesi kgcm 2 � : tegangan normal kgcm 2 Ø : sudut geser internal Gambar 2.16 Grafik hubungan tegangan normal dan tegangan geser. Universitas Sumatera Utara 69

2.8.4 Sensitifitas Tanah Lempung

Uji tekan bebas ini dilakukan pada contoh tanah asli undisturbed dan contoh tanah tidak asli remoulded. Pada uji tekan bebas ini yang diukur adalah kemampuan masing-masing contoh terhadap kuat tekan bebas, sehingga didapat nilai kuat tekan maksimum. Dari nilai kuat tekan maksimum yang didapat akan didapat nilai sensitivitas tanah. Nilai sensitivitas adalah ukuran bagaimana perilaku tanah apabila ada gangguan yang diberikan dari luar. Gambar 2.17 Grafik sensitifitas tanah asli dan tanah remoulded Kekuatan tekanan tak tersekap berkurang banyak pada tanah-tanah lempung yang terdeposisi terendapkan secara alamiah, dan jika tanah tersebut diuji ulang kembali setelah tanah tersebut mengalami kerusakan struktural remoulded tanpa adanya perubahan dari kadar air, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.18. Universitas Sumatera Utara 70 Gambar 2.18 Kuat tekan tanah asli dan tanah remoulded Sifat berkurangnya kekuatan tanah akibat adanya kerusakan struktural tanah disebut sensitifitas sensitifity. Tingkat sensitifitas adalah rasio perbandingan antara kekuatan tanah yang masih asli dengan kekuatan tanah yang sama setelah terkena kerusakan remoulded, bila kekuatan tanah tersebut diuji dengan cara tekanan tak tersekap. Jadi, sensitifitas diperoleh acquired sensitivity dinyatakan dalam persamaan: � � = � � ���� � � ��������� 2.20 Dimana : St : kesensitifan Nilai rasio sensitifitas tanah lempung berkisar antara 1 sampai 8, akan tetapi pada beberapa tanah-tanah lempung maritim yang mempunyai tingkat flokulasi yang sangat tinggi, nilai sensitifitas berkisar antara 10 sampai 80. Karena beberapa jenis lempung mempunyai sifat sensitif terhadap gangguan yang berbeda-beda, oleh karena itu perlu adanya pengelompokan yang Universitas Sumatera Utara 71 berhubungan dengan nilai sensitifitas.Klasifikasi secara umum dapat dilihat pada Tabel 2.7. Tabel 2.7 Sensitifitas lempung Das, 2008 Syarat-syarat yang perlu diperhatikan pada pengujian kuat tekan: 1. Penekanan Sr = Kecepatan regangan berkisar antara 0,5 –2 permenit 2. Kriteria keruntuhan suatu tanah : a. Bacaan proving ring turun tiga kali berturut-. b. Bacaan proving ring tiga kali berturut-turut hasilnya sama. c. Ambil p ad a ε= 2 0 d ari contoh tanah, Sr = 1 p ermen it, berarti waktu maksimum runtuh = 20 menit. Untuk menghitung regangan axial dihitung dengan rumus : � = ∆� � 2.21 Dimana : ε : regangan axial ∆L : perubahan panjang cm Lo : panjang mula-mula cm Universitas Sumatera Utara 72 Besarnya luas penampang rata-rata pada setiap saat : � = � 1 −� 2.22 Dimana : A : luas rata-rata pada setiap saat cm 2 Ao : luas mula-mula cm 2 Besarnya tegangan normal : � = � � = �.� � 2.23 Dimana : σ : tegangan kgcm 2 P : beban kg k : faktor kalibrasi proving ring N : pembacaan proving ring div Sensitifitas tanah dihitung dengan rumus : � � = � �′ 2.24 Dimana : St :nilai sensitivitas tanah σ : kuat tekan maks. tanah asli kgcm 2 σ‘ : kuat tekan maks.tanah tidak asli kgcm 2 Universitas Sumatera Utara 73

2.9 Penelitian yang Pernah Dilakukan

Dokumen yang terkait

Kajian Kuat Tekan Bebas pada Tanah Lempung yang Distabilisasi dengan Gypsum dan Abu Ampas Tebu

6 98 109

TINJAUAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SRAGEN YANG DISTABILISASI DENGAN BUBUK ARANG Tinjauan Kuat Geser Tanah Lempung Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen Yang Distabilisasi Dengan Bubuk Arang Kayu.

0 4 15

TINJAUAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SRAGEN YANG DISTABILISASI Tinjauan Kuat Geser Tanah Lempung Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen Yang Distabilisasi Dengan Bubuk Arang Kayu.

0 2 18

TINJAUAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG LUNAK YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM CAMPURAN PASIR KAPUR DENGAN Tinjauan Kuat Geser Tanah Lempung Lunak Yang Distabilisasi Dengan Kolom Campuran Pasir Kapur Dengan Variasi Diameter.

0 4 13

STUDI PERBANDINGAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG LUNAK YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM KAPUR Studi Perbandingan Kuat Geser Tanah Lempung Lunak Yang Distabilisasi Dengan Kolom Kapur Dan Kolom Campuran Pasir Kapur.

0 5 15

STUDI PERBANDINGAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG LUNAK YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM KAPUR Studi Perbandingan Kuat Geser Tanah Lempung Lunak Yang Distabilisasi Dengan Kolom Kapur Dan Kolom Campuran Pasir Kapur.

0 3 15

PENDAHULUAN Studi Perbandingan Kuat Geser Tanah Lempung Lunak Yang Distabilisasi Dengan Kolom Kapur Dan Kolom Campuran Pasir Kapur.

0 3 4

Kajian Kuat Tekan Bebas pada Tanah Lempung yang Distabilisasi dengan Gypsum dan Abu Ampas Tebu

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah - Studi Experimental Perbandingan Perilaku Kuat Geser Pada Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Bahan Pencampur Gypsum Dan Semen

0 0 67

TUGAS AKHIR - Studi Experimental Perbandingan Perilaku Kuat Geser Pada Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Bahan Pencampur Gypsum Dan Semen

1 1 14