78
Adapun prosedur pengambilan sampel tanah yang dilakukan adalah: • Menentukan lokasi tanah yang akan dilakukan sampel, yaitu di Jalan Raya
Medan Tenggara, Medan, Sumatera Utara. • Melakukan pembersihan humus dan akar-akar tanaman yakni ± 30cm dari
muka tanah. • Melakukan pengambilan sampel tanah yang akan digunakan. Untuk
pengujian tanah asli diambil dari contoh tanah tidak terganggu undisturbed
dan untuk pengujian tanah campuran diambil dari tanah disturbed
dicampur dengan gypsum atau semen. • Pada pengujian kuat tekan tanah unconfined compression test sampel
tanah asli diambil dari tanah undisturbed dengan menggunakan alat pengeluar sampel tanah dari tabung tanah undisturbed dan dimasukkan ke
dalam mould sampel UCT test.
3.4 Pembuatan Benda Uji
3.4.1 Penentuan Kombinasi Campuran
1. Komposisi campuran Penelitian dilakukan di laboratorium dengan uji hubungan campuran
gypsum serta campuran semen sebanyak 4, 8, 10, 15 terhadap berat kering tanah lempung dengan kadar air optimum.
2. Metode pencampuran Gypsum dicampur dengan tanah lempung lempung, begitu pula dengan
semen dicampur dengan tanah lempung yang berbeda.Kemudian masing- masing campuran tanah tersebut diaduk hingga sedapat mungkin gypsum
Universitas Sumatera Utara
79
ataupun semen menyebar pada bagian tanah.Setelah gypsum ataupun semen tersebut tercampur rata dengan tanah, kemudian dimasukkan air
dan diaduk hingga merata.
3.4.2 Pembuatan Benda Uji untuk Uji Kuat Tekan Bebas
Benda uji dibuat dengan memadatkan tanah yang dicampur dengan gypsum ataupun yang dicampur dengan semen.Variasi gypsum ataupun semen
yang digunakan masing-masing adalah 4, 8, 10 dan 15 terhadap berat kering tanah.
Benda uji tersebut terbagi dalam 2 dua macam, yaitu : o
Gypsum Gypsum dicampur dengan tanah lempung kering sampai tercampur rata,
kemudian dimasukkan air dan diaduk hingga merata.Setelah itu dilakukan pemeraman selama 15 hari. Setelah diperam selama 15 hari dilakukan
pemadatan lalu dimasukkan ke dalam tempat cetak untuk kemudian dilakukan pengujian.
o Semen
Semen dicampur dengan tanah lempung kering sampai tercampur rata, kemudian dimasukkan air dan diaduk hingga merata.Setelah itu dilakukan
pemeraman selama 15 hari. Setelah diperam selama 15 hari dilakukan pemadatan lalu dimasukkan ke dalam tempat cetak untuk kemudian
dilakukan pengujian.
Universitas Sumatera Utara
80
3.5 Pekerjaan Laboratorium
3.5.1 Uji Sifat Fisik Tanah
Dalam penelitian inipengujian laboratorium dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat fisik dari tanah asli yang digunakan dalam penelitian ini. Hal ini
dilakukan untuk dapat mengetahui karakteristik serta sifat-sifat tanah yang akan diuji. Adapun pengujian-pengujian di laboratorium yang dilakukan untuk
memperoleh nilai serta sifat fisik tanah diantaranya adalah : • Uji kadar air Water Content Test
• Uji berat jenis Specific Gravity Test • Uji batas-batas Atterberg Atterberg Limit
• Uji analisa saringan Sieve Analysis
3.5.2 Uji Sifat Mekanis Tanah 3.5.2.1 Uji
Proctor Standar
Pengujian ini diperlukan agar dapat mengetahui besar kadar air optimum serta mengetahui berat isi kering maksimum. Hal ini sangat diperlukan karena
dalam proses pencampuran mix design yang akan dilakukan dapat diibaratkan bahwa sampel tanah campuran dianggap memiliki kepadatan lapangan dan kadar
air lapangan seperti tanah undisturbed. Dalam proses sebelum pencampuran tanah asli dengan bahan stabilisator
perlu dilakukan pemeraman curing time. Curing time dimaksudkan agar bahan stabilisator yang telah bercampur dengan tanah tersebut dalam sepenuhnya
Universitas Sumatera Utara
81
memberikan efek dan bereaksi dengan tanah tersebut.Pada percobaan ini digunakan pemeraman selama 15 hari.
Pembuatan benda uji dilakukan dengan caratrial error, yang dimaksud dengan membuat disturbed dengan cara mengupayakan kadar air campuran tanah,
gypsum ataupun semen sama dengan sampel tanah asli. Hal ini dilakukan berulang-ulang sehingga didapat ukuran kadar air keduanya yang relatif sama.
Jika sampel dengan kadar air yang pas sudah didapat maka dapat dilakukan pengujian selanjutnya.
Namun secara teori jika suatu tanah dicampur dengan semen ataupun gypsum maka campuran tersebut akan mengalami absorbsi air berlebih sehingga
perlunya diperhitungkan berapa penambahan air yang diperlukan pada setiap variasi pencampuran benda uji untuk menghindari terjadinya absorbsi air. Pada
penelitian ini variasi tambahan kadar air untuk mengantisipasi terjadinya absorbsi air terhadap campuran adalah 2 berdasarkan Panduan Soil-Cement Base.
3.5.2.2 Uji Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test
Pelaksanaan uji kuat tekan ini dilakukan pada sampel tanah asli saja namun dan juga pada tanah yang telah dicampur.Pengujian UCT ini ditujukan
untuk mendapatkan nilai kuat tekan tanah pada tanah lempung asli dan tanah lempung yang telah dicampur dengan gypsum ataupun semen dengan berbagai
variasi yang telah ditentukan serta untuk mengetahui tegangan ultimate q
u
dan kohesi ultimate c
u
dari sampel tanah yang berbeda jenis bahan campurannya yaitu gypsum ataupun semen.
Universitas Sumatera Utara
82
3.6 Analisis Data Laboratorium