Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

3 Dian Suprianti, 2014 Perbedaan Model Pembelajaranproblem Based Introduction Pbi Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pbl Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SMA PGII 1 Bandung secara umum yaitu bahwa pada ketiga kelas peneliti terdapat masalah yang hampir sama yaitu salah satunya masih terdapat peserta didik yang memiliki hasil belajar yang rendah. Masih terdapatnya peserta didik SMA PGII 1 Bandung yang memperoleh nilai pada mata pelajaran sosiologi di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM untuk mata pelajaran sosiologi adalah 76. Kemudian ditemukan juga Permasalahan yang terlihat pada ketiga kelas eksperimen tersebut lebih terperinci yaitu pada kelas eksperimen pertama kelas XI IPS 2 pada saat pendidik masuk ke dalam kelas, keadaan peserta didik masih belum kondusif untuk melaksanakan pembelajaran dikarenakan pada jam pertama peserta didik belum seluruhnya berada di dalam kelas, SMA PGII 1 Bandung mewajibkan peserta didik untuk membaca al- qur’an sebelum memulai proses pembelajaran. ketika proses pembelajaran berlangsung pada kelas XI IPS 2 terlihat memiliki antusias yang kurang terhadap pembelajaran sosiologi terlihat ketika guru menjelaskan materi peserta didik sebagian ada yang memperhatikan dan ada sebagian yang sibuk dengan kesibukannya masing-masing. pada kelas eksperimen yang pertama peserta didik terbiasa dengan metode pembelajaran yang berpusat kepada guru, peserta didik cenderung jenuh dengan model pembelajaran seperti itu, sehingga menimbulkan rasa malas dalam diri peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran sosiologi. Kemudian dapat terlihat juga bahwa peserta didik kelas XI IPS 2 tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah, ketika pendidik memberikan pekerjaan rumah peserta didik jarang yang melaksanakannya, jadi untuk meminimalisir permasalahan tersebut guru harus memberikan metode yang berbeda agar peserta didik dapat memahami materi yang diberikan tanpa melalui pekerjaan rumah, sifat siswa yang hampir keseluruhan yang menganggap pembelajaran secara mudah karena ketika guru memberikan ulangan harian peserta didik menuntut adanya remedial ketika ulangan harian belum dilaksanakan, sehingga akan terlihat ketika peserta didik melakukan ulangan tidak mengerjakan soal-soalnya dengan baik. 4 Dian Suprianti, 2014 Perbedaan Model Pembelajaranproblem Based Introduction Pbi Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pbl Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Permasalahan yang terjadi pada kelas XI IPS 3 tidak berbeda jauh dengan kelas XI IPS 2, peserta didik ketika pendidik memberikan materi pembelajaran kurang antusias, tetapi ketika diberikan pekerjaan rumah mereka tidak mengerjakannya. Permasalahan antara kedua kelas ini hampir keseluruhannya sama karena memang peserta didik terbiasa dengan model pembelajaran yang berpusat kepada guru yang menimbulkan kemalasan pada diri peserta didik apabila diberikan tugas yang lain. kemudian peserta didik di kelas XI IPS 3 ketika diberikan ulangan harian tidak berbeda jauh dengan kelas XI IPS 2 mereka menganggap bahwa akan adanya remedial karena terlihat ketika mereka mengerjakan soal yang diberikan seperti tidak bersungguh-sungguh. Permasalahan yang terjadi pada kelas XI IPS 4 hampir sama seperti siswa yang keseluruhan memiliki pemikiran yang sama dengan kelas XI IPS 2 dan XI IPS 3 terlihat sangat menyepelekan pekerjaan rumah dan tidak bersungguh- sungguh ketika mengerjakan soal harian karena menganggap akan adanya remedial. Pola pikir peserta didik tersebut karena adanya kebiasaan seperti itu siswa akan merasa sulit ketika pendidik memberikan pekerjaan rumah untuk dikerjakan sehingga yang terjadi yaitu hampir keseluruhan guru memberikan tugas untuk dikerjakan didalam proses pembelajaran berlangsung setelah memberikan materi memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya yang akan dikerjakan didalam kelas nya masing-masing. Permasalahan-permasalahan diatas menunjukan bahwa ternyata kurangnya kedisiplinan dan motivasi terhadap pembelajaran sosiologi di Sekolah Menengah Atas yang harusnya peran penting dalam pembentukan karakter siswa, dan menyiapkan peserta didik yang memiliki nilai-nilai kerja keras dan saling menghormati antar setiap individu. Terlihat dari beberapa permasalahan yang ada di SMA PGII 1 Bandung, alternatif pemecahan masalahnya yaitu guru memberikan model atau metode pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk lebih mudah untuk memahami materi dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Jalan alternatif dalam pemecahan masalah dari kondisi tersebut yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih kreatif, aktif dan menantang, sehingga akan muncul rasa 5 Dian Suprianti, 2014 Perbedaan Model Pembelajaranproblem Based Introduction Pbi Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pbl Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ketertarikan pada diri peserta didik untuk dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang dirancang atau dikembangkan dengan menggunakan pola pembelajaran tertentu. Pola tersebut dapat menggambarkan kegiatan guru dan peseta didik dalam mewujudkan kondisi belajar yang menyebabkan terjadinya proses belajar. karena pada umumnya ketertarikan ini akan menjadi kunci utama peserta didik untuk dapat lebih memahami pembelajaran sosiologi. Jalan alternatif yang diambil peneliti yaitu dengan melakukan suatu eksperimen yang bersifat quasi yaitu dengan menggunakan model pembelajaran problem based introduction PBI dengan model pembelajaran problem based learning PBL dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi. Dalam hal ini yang akan ditekankan yaitu bagaimana perbedaan dari penggunaan model pembelajaran tersebut sehingga hasil belajar yang akan dicapai siswa akan mengalami peningkatan. Model pembelajaran problem based introduction PBI merupakan model pembelajaran berdasarkan masalah, pada tingakatan SMA siswa sudah dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi pada kehidupan sehari-harinya. Problem based introduction PBI memusatkan pada permasalahan yang bermakna dan mempunyai arti bagi siswa atau peserta didik, peran guru menyiapkan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Peserta didik dilatih untuk bekerjasama dengan para siswa lainya, dibutuhkan pemahaman akan suatu permasalahan agar siswa dapat menyelidiki permasalahan tersebut. Model pembelajaran problem based learning PBL merupakan model pembelajaran yang didasari oleh dorongan untuk penyelesaian suatu masalah. Problem based learning berawal dengan adanya suatu permasalahan, masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari siswa akan merangsang peserta didik untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi. Pemahan peserta didik mengenai materi pembelajaran sangat dibutuhkan dalam model pembelajaran ini, karena peserta didik harus mampu mengaplikasikan materi dengan permasalahan yang sering terjadi pada kehidupan sehari-harinya. Kedua model tersebut belum 6 Dian Suprianti, 2014 Perbedaan Model Pembelajaranproblem Based Introduction Pbi Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pbl Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pernah dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 dan kelas XI IPS 3 karena biasanya peserta didik hanya diberikan model pembelajaran yang berpusat kepada gurunya. Dari berbagai uraian yang telah dipaparkan diatas tentang model pembelajaran problem based introduction PBI dengan model pembelajaran problem based learning PBL yang merupakan dua alternatif model pembelajaran yang akan di teliti lebih mendalam. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui bagaimana perbedaan model pembelajaran tersebut dalam meningkatkan hasil belajar yang akan diraih siswa. Kedua model tersebut yaitu model pembelajaran problem based introduction dan model pembelajaran problem based learning belum pernah digunakan pada ketiga kelas tersebut, peserta didik lebih banyak mendapatkan model pembelajaran yang hanya berpusat pada tenaga pendidik, tenaga pendidika sebagai objek tunggal selama pembelajaran berlangsung, diharapkan penggunaan model pembelajaran yang menarik diharapkan akan menarik perhatian siswa dan membangkitkan minat belajar, akibatnya bila minat belajar meningkat maka keseriusan siswa dalam pembelajaran pun akan meningkatkan hasil belajar siswa. Maka Berdasarkan berbagai asumsi latar belakang diatas merupakan dasar pentingnya penelitian ini dilakukan. Hal ini didasarkan pada kondisi pembelajaran sosiologi di sekolah SMA PGII 1 Bandung yang hampir kebanyakan masih menggunakan model pembelajaran konvensional, salah satunya yaitu model ceramah atau diskusi. Maka peneliti mengambil alternatif penggunaan model pembelajaran yang lebih kreatif dan efisien yang diharapkan dapat mendukung peningkatan terhadap pemahaman materi siswa sehingga hasil belajar dapat meningkat serta membantu siswa memecahkan berbagai masalah-masalah sosial yang ada pada lingkunganya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis m engambil tema mengenai “Perbedaan Model Pembelajaran Problem Based Introduction PBI Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran SosiologiStudi Eksperimen di Kelas XI SMA PGII 1 Bandung. 7 Dian Suprianti, 2014 Perbedaan Model Pembelajaranproblem Based Introduction Pbi Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pbl Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran sosiologi masih rendah ditandai dengan rendahnya pencapaian presentase ketuntasan belajar siswa yang dilihat dari patokan KKM siswa. 2. Pelaksanaan proses pembelajaran masih terpusat pada guru, sehingga siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk melakukan pembelajaran secara aktif. 3. Model pembelajaran berbasis masalah belum pernah digunakan dalam proses pembelajaran yang ada di kelas XI IPS 2, XI IPS 3 dan XI IPS 4 SMA PGII 1 Bandung. 4. Penerapan model atau pendekatan pembelajaran belum maksimal dan tidak variatif, guru lebih banyak menggunakan pembelajaran langsung dengan menggunakan model pembelajaran yang terpusat pada guru. 5. Rendahnya motivasi belajar siswa akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan monoton dan membosankan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam pen elitian ini adalah mengenai “Perbedaan Model Pembelajaran Problem Based Introduction PBI Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Studi Eksperimen di Kelas XI SMA PGII 1 Bandung. Agar penelitian ini mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penulis memfokuskan kajian penelitian ini, maka rumusan permasalahan tersebut dibuat menjadi pertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut: 8 Dian Suprianti, 2014 Perbedaan Model Pembelajaranproblem Based Introduction Pbi Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pbl Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Adakah PerbedaanModel Pembelajaran Problem Based Introduction PBI dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajara Sosiologi di Kelas XI SMA PGII 1 Bandung ? 2. Adakah Perbedaan Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi di Kelas XI SMA PGII 1 Bandung ? 3. Adakah Perbedaan Model Pembelajaran Problem Baed Introduction PBI dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi di Kelas XI SMA PGII 1 Bandung ?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang dikemukakan di atas, secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui Perbedaan Model Pembelajaran Problem Based Introduction PBI dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi di Kelas XI SMA PGII 1 Bandung 2. Untuk Mengetahui Perbedaan Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi di Kelas XI SMA PGII 1 Bandung 3. Untuk mengetahui Perbedaan Model Pembelajaran Problem Based Introduction PBI dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi di kelas XI SMA PGII 1 Bandung

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat yang bersifat teoretis dan kegunaan yang bersifat praktis. 1. Manfaat Teoretik 9 Dian Suprianti, 2014 Perbedaan Model Pembelajaranproblem Based Introduction Pbi Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pbl Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Secara teoritik hasil Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung. Khususnya manfaat pada mata pelajaran sosiologi.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis ini, diharapkan bermanfaat untuk dunia pendidikan, antara lain : a. Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan serta keterampilan dalam menerapkan model pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar selanjutnya. b. Bagi Siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya dengan memperhatikan model-model pembelajaran yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mereka. c. Bagi Guru, Menambah wawasan serta keterampilan dalam menerapkan model pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar selanjutnya. d. Bagi Sekolah, menjadi bahan masukan yang positif bagi sekolah untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu dan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru agar menjadi lebih efektif dan efisien

3. Struktur Organisasi

Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini, adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada penulisan bab ini secara garis beras penulis memaparkan masalah yang dikaji. Adapun sub bab yang ada di dalamnya terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan struktur organisasi skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA Memaparkan landasan teori yang diambil dari literatur, sebagai fondasi dalam pelaksanaan penelitian, dalam bab ini dipaparkan mengenai sumber-sumber