54
Agung Dwi Putra, 2013 Estetika Sema Dalam Tarekat Sufi Naqsybandi Haqqani Jakarta Sebagai Media Penanaman
Pendidikan Tauhid Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c. Mencari norma atau nilai yang melatarbelakangi perilaku serta tujuan aktor
dalam melakukan tindakan. d.
Melakukan reduksi hasil observasi dan wawancara. e.
Mengelompokkan data. f.
Membuat rumusan proposisi yang terkait dengan prinsip logika sebagai temuan dalam penelitian.
g. Mengkaji ulang seluruh data yang ada.
h. Melaporkan hasil temuan penelitian.
4. Tahap Penulisan Laporan
Tahapan penulisan laporan meliputi kegiatan penyusunan laporan hasil penelitian, sesuai saran dan perbaikan dari dosen pembimbing serta para dewan
penguji tesis di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia UPI.
C. LOKASI PENELITIAN
1. Lokasi
Terdapat empat lokasi tarekat Naqsybandi Haqqani di Jakarta yang peneliti kunjungi. Lokasi pertama adalah yayasan Haqqani Indonesia yang berada di Jl.
Teuku Umar No. 41, Menteng Jakarta Pusat. Lokasi kedua adalah zawiyah Rabbani Sufi Centre yang berada di Jl. Villa Terusan No. 16, Villa Cinere Mas,
Pondok Cabe Jakarta Selatan. Lokasi ketiga adalah zawiyah Pondok Cabe, yang beralamat di Jl. Cabe Raya No. 56, Pondok Cabe Jakarta Selatan. Sedangkan
lokasi terakhir adalah zawiyah Rumi Café yang berada di Wisma Iskandarsyah blok B4 Jl. Iskandarsyah Raya Kavling 12-14, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
55
Agung Dwi Putra, 2013 Estetika Sema Dalam Tarekat Sufi Naqsybandi Haqqani Jakarta Sebagai Media Penanaman
Pendidikan Tauhid Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Alasan Pemilihan Lokasi
Lokasi pertama yayasan Haqqani Indonesia, adalah lokasi yang pertama peneliti kunjungi untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan Sema. Melalui
lokasi pertama ini, salah seorang pengurus dari yayasan Haqqani Indonesia memberikan rekomendasi untuk mendatangi tiga lokasi yang dianggap
representatif untuk membantu keberlangsungan penelitian ini, di antaranya adalah: a.
Zawiyah Rabbani Sufi Centre yang berada di Jl. Villa Terusan No. 16, Villa Cinere Mas, Pondok Cabe Jakarta Selatan.
b. Zawiyah Pondok Cabe, yang beralamat di Jl. Cabe Raya No. 56, Pondok
Cabe Jakarta Selatan. c.
Zawiyah Rumi Café yang berada di Wisma Iskandarsyah blok B4 Jl. Iskandarsyah Raya Kavling 12-14, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Dari ketiga lokasi zawiyah yang disarankan oleh pihak yayasan Haqqani Indonesia tersebut, hanya satu zawiyah yang tidak menampilkan praktik ritual
Sema dalam kegiatan zikir mingguan rutinnya, yakni zawiyah Pondok Cabe yang beralamat di Jl. Cabe Raya No. 56, Pondok Cabe Jakarta Selatan, karena
keterbatasan tempat yang tidak memungkinkan untuk melakukan ritual Sema. Walaupun tidak pernah menampilkan Sema karena faktor keterbatasan
tempat, melalui zawiyah Pondok Cabe ini peneliti mendapatkan informasi penting ihwal Sema yang dilakukan oleh tarekat Naqsybandi Haqqani di Jakarta.
Informasi ihwal Sema diperoleh melalui Syekh ZFR inisial, seorang Syekh atau pemimpin dari zawiyah Pondok Cabe yang sangat ramah dan memberikan banyak
sekali informasi ihwal Sema kepada peneliti selama penelitian berlangsung.
56
Agung Dwi Putra, 2013 Estetika Sema Dalam Tarekat Sufi Naqsybandi Haqqani Jakarta Sebagai Media Penanaman
Pendidikan Tauhid Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. SUBJEK PENELITIAN