METODE PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

Agung Dwi Putra, 2013 Estetika Sema Dalam Tarekat Sufi Naqsybandi Haqqani Jakarta Sebagai Media Penanaman Pendidikan Tauhid Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif, Moleong 2011: 6 memberikan definisi mengenai penelitian kualitatif berdasarkan sintesis dari para pakar sebelumnya, menurutnya bahwa: Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena peneliti berupaya untuk menemukan konsep estetika Sema dalam tarekat Naqsybandi Haqqani Jakarta, dan Sema yang diasumsikan berperan sebagai media pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai Tauhid di dalam tarekat tersebut. Permasalahan seperti ini tidak dapat dimaknai melalui pengertian angka-angka, karena konsep merupakan sesuatu yang abstrak ide atau pandangan dari peristiwa konkret yang harus ditemukan langsung di dalam benak sang subjek melalui latar alamiah penelitian. Selanjutnya Alwasilah 2009: 143-144 menjelaskan bahwa terdapat empat garis besar bagi seorang peneliti untuk mencapai tujuan penelitiannya, dan dalam pengertian yang khusus harus dilaksanakan oleh seorang peneliti dengan metode penelitian kualitatif, di antaranya adalah: 1. Membangun kekerabatan dengan responden. 2. Menentukan sampel. 52 Agung Dwi Putra, 2013 Estetika Sema Dalam Tarekat Sufi Naqsybandi Haqqani Jakarta Sebagai Media Penanaman Pendidikan Tauhid Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Mengumpulkan data. 4. Menganalisis data. Untuk mendukung penggunaan metode penelitian kualitatif berjalan dengan maksimal, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian fenomenologi. Istilah fenomenologi mengacu pada penelitian terdisiplin tentang kesadaran dari perspektif pertama seseorang. Dalam penjelasan yang lain, bahwa pendekatan fenomenologi merupakan perspektif berpikir yang menekankan pada fokus pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan interpretasi-interpretasi dunia. Maka dalam hal ini, para fenomenologis ingin memahami bagaimana dunia muncul kepada orang lain Moleong, 2011: 15. Lebih jauh lagi Moleong 2011: 16-17 menjelaskan bahwa: Analisis fenomenologis berusaha mencari untuk menguraikan ciri-ciri dunianya, seperti apa aturan-aturan yang terorganisasikan, dan apa yang tidak, dan dengan aturan apa objek dan kejadian itu berkaitan. … Aturan-aturan ini bukanlah sebenarnya ciri-ciri yang berdiri sendiri dari sesuatu ‘dunia objektif’ menurut pendapat para fenomenologis tetapi dibentuk oleh kebermaknaan dan nilai-nilai dalam kesadaran kita yang kita alami sebagai hal yang berdiri sendiri dari kita. Dalam hal ini, fenomenologi mempertentangkan apa yang dinamakan empirisme. … Peneliti dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi-situasi tertentu. 53 Agung Dwi Putra, 2013 Estetika Sema Dalam Tarekat Sufi Naqsybandi Haqqani Jakarta Sebagai Media Penanaman Pendidikan Tauhid Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN