SUBJEK PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

56 Agung Dwi Putra, 2013 Estetika Sema Dalam Tarekat Sufi Naqsybandi Haqqani Jakarta Sebagai Media Penanaman Pendidikan Tauhid Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian merupakan entitas yang mempengaruhi desain riset, pengumpulan data dan keputusan analisis data. Selanjutnya Satori dan Komariah, 2011: 49 menjelaskan bahwa: Populasi atau sampel dalam penelitian kualitatif lebih tepat disebut dengan sumber data pada situasi sosial social situation tertentu, sedangkan yang menjadi subjek penelitiannya adalah benda, hal atau orang yang padanya melekat data tentang objek penelitian. Oleh karena itu, subjek penelitian memiliki kedudukan sentral dalam penelitian, karena data tentang gejala atau masalah yang diteliti berada pada subjek penelitian. Subjek yang ditempatkan dalam penelitian ini adalah tarekat Naqsybandi Haqqani Jakarta, beberapa orang pelaku Sema, Syekh dari beberapa lokasi zawiyah di Jakarta dan beberapa jemaat tarekat Naqsybandi Haqqani dari zawiyah Rabbani Sufi Centre, Pondok Cabe serta Rumi Café. Melalui mereka subjek penelitian, data primer diperoleh kemudian diolah bersama data sekunder untuk mencapai tujuan penelitian. Subjek dalam penelitian juga berperan sebagai informan yang memberikan berbagai informasi atau data selama proses penelitian berlangsung. Informan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa kategori, seperti yang dikemukakan oleh Hendrarso dalam Suyanto dan Sutinah 2005: 171-172, yaitu: 1. Informan kunci Key Informan, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. 2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. 3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. 57 Agung Dwi Putra, 2013 Estetika Sema Dalam Tarekat Sufi Naqsybandi Haqqani Jakarta Sebagai Media Penanaman Pendidikan Tauhid Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah keorganisasian yang dilakukan oleh jemaat tarekat Naqsybandi Haqqani Jakarta. Peran informan kunci Key informan dalam penelitian ini berada pada dua orang Syekh yang masing-masing berasal dari zawiyah Rabbani Sufi Center dan Pondok Cabe. Peran informan utama berada pada dua orang jemaat dari zawiyah Pondok Cabe dan Rabbani Sufi Center, sedangkan informan tambahan berada pada empat orang jemaat tarekat Naqsybandi Haqqani, baik yang terlibat secara langsung dalam setting ritual Sema, maupun yang tidak. Pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja sesuai dengan tujuan penelitian, oleh karena itu tipe yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Ciri-ciri purposive sampling dikemukakan oleh Lincoln dan Guba 1985 dalam Satori dan Komariah 2011: 53 sebagai berikut: 1. Emergent sampling design; bersifat sementara; sebagai pedoman awal terjun ke lapangan, setelah di lapangan dapat berubah sesuai dengan keadaan. 2. Serial selection of sample units; menggelinding seperti bola salju snow ball; sesuai dengan petunjuk yang didapatkan dari informan-informan yang telah diwawancarai. 3. Continuous adjustment or ‘focusing; of the sample; siapa yang akan dikejar sebagai informan baru disesuaikan dengan petunjuk informan sebelumnya sesuai dengan kebutuhan penelitian. 4. Selection to the point of redundancy; pengembangan informan dilakukan terus sampai informasi mengarah ke titik jenuhsama. 58 Agung Dwi Putra, 2013 Estetika Sema Dalam Tarekat Sufi Naqsybandi Haqqani Jakarta Sebagai Media Penanaman Pendidikan Tauhid Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. INSTRUMEN PENELITIAN