Manfaat Penelitian Definisi Operasional

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut: a. Bagi peneliti 1 Mengetahui pengembangan rencana pembelajaran metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. 2 Mengetahui langkah-langkah pengembangan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. 3 Mengetahui hasil pengembangan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. b. Bagi sekolah 1 Bahan masukan dalam memutuskan metode pembelajaran IPA 2 Bahan pengembangan dan modifikasi kurikulum c. Bagi guru a. Bahan masukan efektivitas kinerja guru. b. Bahan masukan pengembangan pembelajaran.

F. Definisi Operasional

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, ada dua variabel utama yang menjadi menjadi inti dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu metode eksperimen dan keterampilan berpikir kritis. Agar variabel yang akan diteliti dapat diukur, dapat diobservasi dan dapat diuji, maka variabel tersebut didefinisikan secara operasional sebagai berikut : 1. Metode Eksperimen Metode Eksperimen adalah cara menyajikan pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya. Tujuan metode ini adalah menemukan kebenaran melalui kesimpulan-kesimpulan yang tepat dari data atau fakta yang dapat diamati atau diperoleh. Pembelajaran dengan metode eksperimen menurut Palendeng 2003:82 meliputi tahap-tahap sebagai berikut : 1 percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi IPA yang akan dipelajari. 2 pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut. 3 hipotesis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya. 4 verifikasi , kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya. 5 aplikasi konsep , setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari. 6 evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep. Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain , siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh, dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan . 2. Keterampilan Berpikir Kritis Keterampilan berpikir kritis adalah upaya yang dilakukan melalui proses- proses yang lebih spesifik, membedakan secara tajam, mengkaji dan membedakan kearah yang lebih sempurna berdasarkan penalaran yang logis atau masuk akal, sehingga dapat memahami, mengakui, mengevaluasi dan dapat menginterprestasikan suatu argumen sesuai dengan penalarannya. Menurut Costa dalam bukunya “ Developing Mind “ yang dikutip oleh Handayani 2002:10 bahwa ciri-ciri berpikir kritis diantaranya: Pandai mendeteksi permasalahan, mampu mengindentifikasi perbedaan- perbedaan informasi, suka mengumpulkan data untuk pembuktian, mampu mengidentifikasi, mampu mendaftar alternative pemecahan masalah, mampu membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah dengan masalah lainnya, mampu menarik kesimpulan dan data yang telah tersedia yang diperoleh dan lapangan, mampu membuat prediksi dan informasi yang tersedia, mampu menarik kesimpulan dan data yang telah ada dan terseleksi, mampu mengklasifikasikan informasi dan ide. Keterampilan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi suatu percobaan yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Untuk mengukur peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa digunakan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada kemampuan menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi.

G. Lokasi dan Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SDN I Sajira Pada Mata Pelajaran IPA Konsep Ekosistem,

0 7 171

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWADALAM MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODEWORD SQUARE Upaya Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Melalui Metodeword Square Pada Siswa Kelas V SDN 1 Kalanglundo Kecamatan

0 3 15

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE WORD Upaya Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Melalui Metodeword Square Pada Siswa Kelas V SDN 1 Kalanglundo Kecamatan Nga

0 1 14

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SD : studi eksperimen kuasi pada mata pelajaran IPS Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Winduhaji 1 Kecamatan Kuningan Kab

2 7 37

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG TANAH.

0 1 37

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR : Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 4 50

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA.

0 0 146

PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP.

1 5 79

Pengembangan LKS Berbasis Domain IPA untuk Meningkatkan Curiosity dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP.

0 0 2

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MATA PELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI

0 0 21