92 mengaplikasikan konsep-konsep pecahan untuk menyelesaikan soal dalam bentuk
soal cerita. Peserta didik mengalami kesulitan menghitung operasi pecahan dan tidak teliti dalam menghitung, peserta didik tidak pernah memeriksa jawaban
sebelum menarik kesimpulan akhir.
Berdasarkan indikator kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal matematika berdasarkan Taksonomi SOLO, menunjukkan bahwa kemampuan
peserta didik V3 dalam menyelesaikan soal matematika berada pada level Unistructural, yaitu: 1 peserta didik hanya menggunakan sedikitnya satu
informasi dan menggunakan konsep atau proses, 2 peserta didik hanya menggunakan satu konsep atau proses yang tepat tetapi kesimpulan yang
diperoleh tidak relevan, 3 peserta didik menggunakan proses berdasarkan data yang terpilih untuk menyelesaikan masalah yang benar tetapi kesimpulan yang
diperoleh tidak relevan, 4 peserta didik tidak memahami masalah tetapi dapat melakukan satu proses yang tepat. Hal yang sama diungkapkan oleh Zuroidah,
2010, menunjukkan bahwa respon siswa pada level unistructural: peserta didik hanya menggunakan satu informasi yang diberikan, sehingga tidak dapat
memberikan penjelasan yang jelas.
4. Peserta Didik A1
Hasil analisis yang berdasarkan kevalidan data yang telah diketahui, peserta didik A1 menerapkan gaya belajar tersebut pada saat belajar. Peserta didik A1
dalam menyelesaikan keempat soal tes kemampuan tersebut menyebutkan
93 informasi yang diketahui dan masalah yang harus diselesaikan dengan benar.
Peserta didik A1 menunjukkan bahwa peserta didik mampu memahami masalah yang harus diselesaikan dengan baik. Peserta didik mampu menghubungkan
beberapa pengetahuan dalam menentukan strategi dan prosedur menyelesaikan soal dengan tepat. Peserta didik A1 sudah mampu memahami konsep bilangan
pecahan. Meskipun peserta didik memberikan respon terhadap 4 soal tersebut, namun peserta didik masih mengalami beberapa hambatan, peserta didik dapat
merencanakan penyelesaian soal tetapi proses yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah tidak tepat. Peserta didik belum mampu mengaplikasikan
konsep-konsep pecahan dalam bentuk soal cerita, dan peserta didik tidak terampil
dalam mengevaluasi jawabannya sebelum menarik suatu kesimpulan.
Berdasarkan indikator kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal matematika berdasarkan Taksonomi SOLO, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan peserta didik A1 dalam menyelesaikan soal matematika berada pada level Multistructural, 1 peserta didik dapat membuat beberapa hubungan dari
beberapa datainformasi tetapi ada sedikitnya satu proses yang dilakukan salah sehingga kesimpulan yang diperoleh tidak relevan, 2 peserta didik
menggunakan beberapa datainformasi tetapi tidak ada hubungan data tersebut sehingga tidak dapat menarik kesimpulan, 3 peserta didik sudah mampu
memahami masalah dan merencanakan penyelesaian, tetapi proses yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah kurang tepat.
94 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Zuroidah tahun 2010 tentang respon
siswa terhadap masalah matematika sintesis menunjukkan bahwa respon siswa pada level multistructural: siswa hanya menggunakan dua informasi yang
diberikan, sehingga dapat membuktikan pernyataan yang diberikan, namun dalam pembuktian tersebut hanya dilakukan pada kasus tertentu, sehingga tidak semua
soal dapat diselesaikan dengan baik. Sejalan dengan penelitian Zuroidah, 2010, dalam level multistructural ini, peserta didik melakukan proses yang benar untuk
satu tahap penyelesaian tetapi melakukan proses yang salah pada tahap
berikutnya.
5. Peserta Didik A2