88 Berdasarkan penyebaran angket gaya belajar yang diberikan kepada kelas
7.9 sebanyak 10 peserta didik memiliki gaya belajar visual, sebanyak 14 peserta didik memiliki gaya belajar auditorial, dan sebanyak 7 peserta didik memiliki gaya
belajar kinestetik. Untuk mewakili kemampuan dari masing-masing gaya belajar, penulis mengambil 9 sampel peserta didik dengan 3 peserta didik dari masing-
masing gaya belajar. Saat mengerjakan soal tes kemampuan matematika yang diberikan kepada
peserta didik memiliki kemampuan yang bervariasi. Berdasarkan level taksonomi SOLO kemampuan peserta didik sangat beragam, dan masing-masing gaya belajar
memiliki level yang berbeda-beda.
1. Peserta didik V1
Hasil analisis yang berdasarkan kevalidan data yang telah diketahui, peserta didik V1 menerapkan gaya belajar tersebut pada saat belajar. Pada saat
menyelesaikan ke-4 soal tersebut, peserta didik menyebutkan informasi yang diketahui dan masalah yang harus diselesaikan dengan benar. Peserta didik VI
menunjukkan bahwa peserta didik mampu memahami masalah yang harus diselesaikan dengan baik. Peserta didik mampu menghubungkan beberapa
pengetahuan dalam menentukan strategi dan prosedur menyelesaikan soal dengan tepat. Peserta didik V1 sudah mampu memahami konsep bilangan pecahan.
Meskipun peserta didik memberikan respon terhadap 4 soal tersebut, namun peserta didik masih mengalami beberapa hambatan, peserta didik dapat
89 merencanakan penyelesaian soal tetapi proses yang dilakukan untuk
menyelesaikan masalah tidak tepat. Peserta didik belum mampu mengaplikasikan konsep-konsep pecahan dalam bentuk soal cerita, dan peserta didik tidak terampil
dalam mengevaluasi jawabannya sebelum menarik suatu kesimpulan. Berdasarkan indikator kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal
matematika berdasarkan Taksonomi SOLO, menujukkan bahwa kemampuan peserta didik V1 dalam menyelesaikan soal matematika berada pada level
Multistructural: 1 peserta didik dapat membuat beberapa hubungan dari beberapa datainformasi tetapi ada sedikitnya satu proses yang dilakukan salah
sehingga kesimpulan yang diperoleh tidak relevan, 2 peserta didik menggunakan beberapa data atau informasi tetapi tidak ada hubungan data
tersebut sehingga tidak dapat menarik kesimpulan, 3 peserta didik sudah mampu memahami masalah dan merencanakan penyelesaian, tetapi proses yang
dilakukan untuk menyelesaikan masalah kurang tepat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Zuroidah tahun 2010 menunjukkan
bahwa respon siswa pada level multistructural: siswa hanya menggunakan dua informasi yang diberikan, sehingga dapat membuktikan pernyataan yang
diberikan, namun dalam pembuktian tersebut hanya dilakukan pada kasus tertentu, sehingga tidak semua soal dapat diselesaikan dengan baik. Sejalan
dengan penelitian Zuroidah, 2010 dalam level multistructural ini, peserta didik melakukan proses yang benar untuk satu tahap penyelesaian tetapi melakukan
proses yang salah pada tahap berikutnya.
90
2. Peserta Didik V2