Puji Nursari, 2013 UPAYA MENUMBUHKAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SEJARAH MELALUI PENERAPAN ASESMEN
KINERJA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas di kelas XI Bahasa 1 MAN 2 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.upi.edu
| Perpustakaan.upi.edu
Keterangan : KKU = Kerajaan Kutai
B = Baik skor 3 KTA = Kerajaan Tarumanegara
C = Cukup skor 2 KSR = Kerajaan Sriwijaya
K = Kurang skor 1 KSI
= Kerajaan Singosari KPA = Kerajaan Padjajaran
KMA = Kerajaan Majapahit
NILAI SKOR
Baik 25 - 36
Cukup 13 - 24
Kurang 1- 12
1.2 Keterampilan Menulis Cerita Pendek Sejarah
Menulis cerita pendek sejarah merupakan kegiatan menuangkan gagasan dan ide dalam sebuah karangan secara tertulis mengenai peristiwa sejarah untuk dapat
dipahami oleh khalayak ramai, serta lebih dapat memahami arti dari sebuah peristiwa sejarah tersebut.
Keterampilan menulis cerpen dalam pembelajaran sejarah di kelas XI Bahasa 1 ini dengan didasarkan pada pemaparan sebelumnya, adapun tahapan-tahapan
membuat cerpen yakni: 1.
Menentukan Judul Cerpen Dalam hal ini, siswa sudah harus membatasi dan memfokuskan permasalahan
yang akan dibahas. Seluruh isi cerita hendaknya membawa dan meningkatkan perhatian kepada salah satu ide pokok yang merupakan inti tulisan.
2. Alur Cerita
Alur cerita atau plot adalah kejadian atau peristiwa yang berlangsung dalam sebuah cerita dari awal hingga akhir. Alur cerita harus dibuat sedemikian rupa
agar pembaca tidak bosan. Alangkah baiknya jika alur cerita itu dibuat bervariasi, sehingga emosi pembaca terbawa hanyut ke dalam cerita.
Puji Nursari, 2013 UPAYA MENUMBUHKAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SEJARAH MELALUI PENERAPAN ASESMEN
KINERJA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas di kelas XI Bahasa 1 MAN 2 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.upi.edu
| Perpustakaan.upi.edu
3. Tokoh dan Penokohan
Menentukan tokoh dalam tulisan sangat penting karena tokoh yang akan melahirkan cerita. Rangkaian hubungan antara tokoh-tokoh itulah yang
melahirkan suatu cerita atau peristiwa. Tokoh pula yang akan menghidupkan cerita atau tulisan. Penokohan juga merupakan hal penting dalam sebuah
cerita. Penokohan merupakan karakter tokoh di dalam cerita. Semakin unik karakter tokoh biasanya semakin membuat penasaran pembacanya.
4. Setting
Secara ringkas yang dimaksud setting adalah waktu dan tempat kejadian. Setting dalam sebuah tulisan harus mampu mengangkat, menggambarkan, dan
menghidupkan suasana. Jadi, ada bagian lain yang juga termasuk bagian dari kelengkapan setting yaitu suasana.
5. Penggunaan Bahasa
Para siswa diharuskan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, menggunakan kosakata-kosakata yang telah dibakukan sesuai dengan Ejaan
Yang Disempurnakan EYD, kata-kata yang digunakan tergolong sopan. 6.
Waktu Pengumpulan Tugas Tugas resensi dikumpulkan sesuai dengan waktu yang telah disepakati oleh
guru dan siswa. 7.
Keunggulan Tugas Keunggulan penulisan resensi dilihat dari jumlah halaman resensi yang
melebihi dua halaman dengan disertai dengan mencantumkan sumber literatur yang lebih dari tiga sumber.
8. Kesesuaian Tugas
Sebuah tulisan dikatakan sesuai jika telah memenuhi persyaratan sebagai resensi. Aspek ini merupakan kesimpulan penilaian guru terkait tugas resensi
yang dikerjakan siswa.