PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA : Penelitian Tindakan Kelas Pada Pelajaran Sejarah di Kelas XI IPA-1 SMAN 1 Ciwidey.

(1)

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP

INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA

SISWA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pelajaran Sejarah di Kelas XI IPA-1 SMAN 1 Ciwidey)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya kerjasama siswa. Rendahnya kerjasama siswa dapat terlihat dari siswa kurang berkontribusi dan kurang menghargai kontribusi siswa lain dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran cenderung didominasi oleh sebagian siswa dan suasana di kelas penuh dengan persaingan yang kurang baik. Oleh karena itu, peneliti dan guru berupaya untuk menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation untuk menumbuhkan kerjasama siswa. Tujuan dilakukannya penelitian ialah untuk mendapatkan data tentang persiapan dalam merancang kegiatan pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran, peningkatan kerjasama siswa baik di dalam kelompok maupun di dalam kelas dan upaya mengatasi kendala

pembelajaran dengan diterapkannya metode group investigation untuk

menumbuhkan kerjasama siswa. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Ciwidey Kabupaten Bandung dan subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 dengan jumlah siswa 44 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 30 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan desain Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2012: 66). Penelitian ini dilakukan selama empat siklus, dan setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali tindakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan selama kegiatan pembelajaran melalui observasi dan studi dokumentasi. Melalui observasi, peneliti menggunakan catatan lapangan, lembar observasi metode group investigation, dan rubrik kerjasama siswa yang mengacu pada indikator keterampilan kerjasama menurut Lungren (Trianto, 2011: 64), yakni berada dalam tugas, mengambil giliran dan berbagi tugas, mendorong partisipasi, dan mendengarkan dengan aktif. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa pencapaian penerapan metode group investigation meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan rata-rata 45% pada siklus 1 menjadi 56,87% pada siklus 2. Kemudian meningkat menjadi 71,87% pada siklus 3 dan 73,75% pada siklus 4. Adapun pencapaian kerjasama siswa dalam proses pembelajaran diperoleh rata-rata 36,33% pada siklus 1, menjadi 50,38% pada siklus 2. Kemudian meningkat menjadi 62,42% pada siklus 3, dan 72,65% pada siklus 4. Hasil penelitian tersebut menunjukan peningkatan kerjasama siswa meskipun ada beberapa hambatan yaitu siswa kurang mengintegrasikan informasi dari bahan bacaan dengan gagasan mereka, sehingga siswa kesulitan dalam mengungkapkan pendapat berdasarkan sumber bacaan. Oleh karena itu, guru hendaknya sering memberikan motivasi dan fasilitas bagi siswa untuk banyak membaca, mengungkapkan gagasan baik secara lisan maupun tulisan, dan lebih menghargai gagasan siswa lain.


(2)

(3)

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A.Pembelajaran Konstruktivistik ... 9

B.Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation ... 11

1. Pembelajaran Kooperatif ... 11

2. Metode Group Investigation ... 13

C.Keterampilan Kerjasama Siswa ... 17

D.Keterkaitan Keterampilan Kerjasama dengan Metode Pembelajaran Tipe Group Investigation dalam Pembelajaran Sejarah di Kelas ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A.Metode dan Desain Penelitian ... 23

1. Metode Penelitian ... 23

2. Desain Penelitian ... 24


(4)

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.Definisi Operasional, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 27

1. Definisi Operasional ... 27

2. Teknik Pengumpulan Data ... 30

3. Instrumen Penelitian ... 31

D.Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A.Deskripsi Awal Penelitian ... 36

B.Temuan Hasil Penelitian ... 37

1. Siklus 1 ... 37

a. Perencanaan ... 37

b. Tindakan ... 38

c. Observasi... 42

d. Refleksi ... 50

2. Siklus 2 ... 51

a. Perencanaan ... 51

b. Tindakan ... 52

c. Observasi... 56

d. Refleksi ... 65

3. Siklus 3 ... 66

a. Perencanaan ... 66

b. Tindakan ... 66

c. Observasi... 71

d. Refleksi ... 79

4. Siklus 4 ... 80

a. Perencanaan ... 80

b. Tindakan ... 81

c. Observasi ... 86


(5)

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.Pembahasan ... 95

1. Merencanakan Pembelajaran Untuk Menerapkan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dalam Upaya Menumbuhkan Kerjasama Siswa ... 95

2. Melaksanakan Pengembangan Pembelajaran Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation ... 97

3. Mendeskripsikan Peningkatan Kerjasama Siswa Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation... 100

a. Data Hasil Observasi Metode Group Investigation ... 100

b. Data Hasil Penilaian Kerjasama Siswa ... 104

c. Data Hasil Penilaian Tugas Kelompok ... 110

d. Analisis Hasil Penelitian ... 111

4. Upaya-Upaya yang Dilakukan Guru untuk Mengatasi Kendala dalam Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation ... 114

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 117

A.Kesimpulan ... 117

B.Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(6)

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Lembar Observasi Metode Group Investigation ... 31

3.2 Kriteria Penilaian Tugas Investigasi dan Diskusi Kelompok... 32

3.3 Kriteria Penilaian Kerjasama Siswa Melalui Metode Group Investigation ... 33

4.1 Daftar Nama Siswa Kelas XI IPA-1 ... 36

4.2 Daftar Anggota Kelompok dan Topik Siklus 1 ... 39

4.3 Hasil Observasi Metode Group Investigation Siklus 1 ... 43

4.4 Hasil Pennilaian Tugas Kelompok Siklus 1 ... 43

4.5 Hasil Penilaian Kerjasama Kelompok Siklus 1... 47

4.6 Daftar Anggota Kelompok dan Topik Siklus 2 ... 53

4.7 Hasil Observasi Metode Group Investigation Siklus 2 ... 57

4.8 Hasil Penilaian Tugas Kelompok Siklus 2 ... 57

4.9 Hasil Penilaian Kerjasama Kelompok Siklus 2 ... 61

4.10 Daftar Anggota Kelompok dan Topik Siklus 3 ... 67

4.11 Hasil Observasi Metode Group Investigation Siklus 3 ... 72

4.12 Hasil Penilaian Tugas Kelompok Siklus 3 ... 72

4.13 Hasil Penilaian Kerjasama Kelompok Siklus 3 ... 75

4.14 Daftar Anggota Kelompok dan Topik Siklus 4 ... 82

4.15 Hasil Observasi Metode Group Investigation Siklus 4 ... 87

4.16 Hasil Penilaian Tugas Kelompok Siklus 4 ... 87

4.17 Hasil Penilaian Kerjasama Kelompok Siklus 4 ... 90

4.18 Persentase Pencapaian Penerapan Metode Group Investigation yang Diperoleh Kelompok ... 100

4.19 Skor Pencapaian Penerapan Metode Group Investigation yang Diperoleh Kelompok ... 102


(7)

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Group Investigation ... 104

4.21 Skor Indikator Keterampilan Kerjasama yang diperoleh Kelompok

melalui Metode Group Investigation ... 107


(8)

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1 Desain Kemis dan Taggart ... 24

4.1 Grafik Rata-rata Persentase Perkembangan Pencapaian Penerapan

Metode Group Investigation ... 102

4.2 Diagram Skor Pencapaian Penerapan Metode Group Investigation

yang Diperoleh Kelompok ... 103

4.3 Grafik Perkembangan Kerjasama Siswa Melalui Metode


(9)

(10)

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian, metode digunakan untuk memecahkan masalah yang akan dan sedang diteliti. Menurut Sugiyono (2012: 2) “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu metode penelitian. Menurut Wiriaatmadja (2012: 13) penelitian tindakan kelas adalah:

…bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasi kondisi praktek pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Hal ini diperkuat oleh Kemmis (Hopkins, 2011: 88) yang mengemukakan bahwa „penelitian tindakan merupakan uji coba gagasan dalam bentuk praktik dengan harapan agar mampu mengembangkan atau mengubah sesuatu, mencoba memberikan pengaruh nyata terhadap situasi tertentu‟. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas.Metode ini digunakan karena peneliti dapat terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran dan guru sebagai kolaborator menjadi observer dan teman diskusi saat penelitian.

Dalam penelitian ini, penelitiberupaya untuk menguji coba suatu gagasan melalui tindakan tertentu yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran dan mempelajari dampak tindakan tersebut terhadap kondisi pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran melalui tindakan tertentu.Penelitian tindakan kelasdilakukan untuk memperbaiki masalah yang terjadi dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPA 1 SMAN 1 Ciwidey yaitu rendahnya kerjasama siswa. Pemecahan masalah dari penelitian ini adalah melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation.


(11)

24

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Desain Penelitian

Desain penelitian yangakan dilakukan merujuk pada desain penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2012: 66). Model spiral dari Kemmis dan Taggart ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun gambar tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

Gambar 3.1: Desain Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2012: 66)

Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berulang-ulang sampai menunjukkan hasil yang tetap ataupun sudah terlihat peningkatan dibandingkan siklus sebelumnya. Langkah awal dari setiap siklus adalah perencanaan, kemudian dilanjutkan dengan tindakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi. Tindakan dilakukan dalam beberapa kali pertemuan (tindakan), untuk siklus pertama dilakukan dalam dua kali pertemuan (tindakan). Setelah satu siklus selesai diterapkan kemudian peneliti melakukan refleksi. Kegiatan refleksi ini selanjutnya diikuti dengan perencanaan ulang yang akan dilaksanakan dalam siklus tersendiri. Dengan demikian, keberhasilan peningkatan kerjasama ditentukan dari siklus ke siklus. Apabila kerjasama siswa belum terlihat pada


(12)

25

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siklus pertama, akandilakukan perencanaan ulang dan dilaksanakan siklus baru hingga perkembangan kerjasama siswa mencapai titik jenuh.

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan langkah pertama sebelum dilakukan tindakan dan pengamatan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut.

- Mencari mitra sekolah untuk dijadikan tempat penelitian.

- Melakukan pengamatan pra penelitian ke beberapa kelas untuk melihat gambaran kondisi kelas dan mencari kelas penelitian.

- Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian.

- Meminta kesediaan guru untuk menjadi mitra dalam penelitian.

- Menyusun kesepakatan dengan kolaborator untuk menentukan waktu dan

guru model dalam penelitian.

- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan lembar tugas kelompok yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

- Membuat instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan kriteria penilaian (rubrik).

- Mengajukan RPP dan instrumen penelitian kepada dosen pembimbing

dan permohonan ijin untuk melakukan tindakan.

- Merencanakan diskusi dengan mitra guru kemudian direfleksikan dan membuat rencana perbaikan.

- Menentukan cara pengolahan data yang telah diperoleh.

b. Tindakan

Tindakan merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah dibuat sebelumnya sebagai upaya memperbaiki proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, tindakan dilakukan dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation oleh guru model berdasarkan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.


(13)

26

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Observasi

Tahapan observasi dilakukan bersamaan dengan melaksanakan tindakan. Pada tahap ini observer mengamati kegiatan tindakan menggunakan alat pengumpul data (instrumen) penelitian berupa catatan lapangan, lembar observasi, dan kriteria penilaian (rubrik) yang telah disiapkan sebelumnya. Pengamatan (observasi) dilakukan terhadap situasi kelas, tahapan proses pembelajaran berdasarkan urutan waktu, dan kerjasama siswa di kelas ketika kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation.

d. Refleksi

Pada tahapan ini, peneliti melaksanakan diskusi balikan dengan observer. Kegiatan ini mendiskusikan mengenai kelebihan dan kekurangan dalam proses tindakan berdasarkan pada hasil observasi. Hasil refleksi digunakan sebagai acuan untuk perencanaan dan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Ciwidey yang beralamat di Jl. Babakantiga No. 125 Ciwidey Kab. Bandung. Guru yang mengajar mata pelajaran Sejarah adalah Dra. Euis Risna, dan dalam penelitian ini bertindak sebagai kolaborator (guru mitra). Subjek penelitian yang ditetapkan untuk melaksanakan penelitian ialah salah satu kelas di SMAN 1 Ciwidey yaitu kelas XI IPA 1 pada tahun ajaran 2013/2014. Adapun alasan peneliti memilih kelas XI IPA 1 adalah sebagai berikut.

Berdasarkan observasi pra penelitian teridentifikasi masalah kurangnya kerjasama siswa. Secara keseluruhan siswa di kelas XI IPA-1 kurang antusias dan proses pembelajaran didominasi oleh sebagian siswa. Banyak siswa yang kurang fokus dan melakukan aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran sejarah.Pertama, saat guru menjelaskan materi pembelajaran, guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan temannya. Siswa bersaing untuk mendapat giliran dalam mengajukan pertanyaan. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengajukan pertanyaan. Siswa kurang


(14)

27

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghargai jawaban yang diberikan oleh temannya, mereka menertawakan dan beberapa siswa memberikan pendapat yang menghakimi jawaban tersebut. Kedua, melalui penugasan siswa mencari informasi untuk menyelesaikan tugas. Siswa kurang saling membantu dalam mencari informasi dan menyelesaikan tugas. Kegiatan pencarian informasi didominasi oleh beberapa siswa, sedangkan siswa lainnya kurang mengambil tanggungjawab. Saat ada siswa yang memberikan informasi lain yang dinilai berbeda, mereka kurang mempertimbangkan informasi tersebut. Siswa akhirnya menjadi kurang antusias dalam mencari informasi dan menyebabkan informasi yang didapatkan menjadi terbatas.

C. Definisi Operasional, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini dikembangkan definisi operasional berdasarkan pada langkah-langkah metode group investigation dan indikator-indikator keterampilan kerjasama siswa yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun definisi operasional dari metode group investigationakandipaparkan sebagai berikut.

a. Pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam pembelajaran sejarah. 1) Mengatur siswa ke dalam kelompok dan mengidentifikasi topik

- Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran dan

permasalahan umum yang akan dikaji oleh siswa. Sebelumnya, siswa telah mencari beberapa sumber (buku dan artikel) mengenai materi yang akan dibahas.

- Siswa mengidentifikasi topik untuk tugas kelompok. Perwakilan

kelompok memilih topik yang telah disepakati bersama. 2) Merencanakan tugas yang akan dipelajari oleh kelompok

- Guru memberikan lembar tugas sebagai panduan kerja kelompok, siswa

memahami tugas yang diberikan oleh guru.

- Kelompok merencanakan pembagian kerja dan tugas yaitu menentukan

subtopik dan membagi tugas investigasi kepada setiap anggota kelompok.


(15)

28

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Melaksanakan investigasi kelompok

- Setiap anggota kelompok melakukan investigasi dengan membaca dan mengumpulkan informasi dari buku dan internet. Kemudian mencatat hasil temuannya.

- Kelompok melakukan diskusi, saling bertukar informasi yang

didapatkan untuk menentukan informasi yang relevan, berbagi pendapat dengan teman kelompok dan membuat kesimpulan.

4) Menyiapkan laporan akhir kelompok.

- Anggota kelompok menuliskan laporan hasil investigasi dan diskusi kelompok di kertas yang telah disediakan.

- Merencanakan kegiatan presentasi dengan membagi tugas untuk semua

anggota kelompok dalam kegiatan presentasi. 5) Mempresentasikan laporan akhir

- Kelompok menyampaikan topik yang akan disampaikan.

- Anggota kelompok mempresentasikan laporan kelompok berdasarkan

rencana yang telah dibuat.

- Kegiatan tanya jawab/diskusi kelas, siswa memberikan pertanyaan kepada kelompok dan kelompok memberikan jawaban. Anggota kelompok memberi kesempatan bagi siswa lain untuk memberikan pendapat tambahan atau sanggahan.

6) Evaluasi

- Siswa dan guru memberikan ulasan terhadap materi yang masih kurang

jelas dan kurang dipahami siswa.

- Siswa merefleksi kegiatan pembelajaran dengan mengungkapkan

masalah-masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh kelompok, kemudian beberapa siswa mengungkapkan nilai-nilai yang diperoleh dari proses pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


(16)

29

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Keterampilan kerjasama siswa.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih indikator keterampilan kerjasama siswa menurut Lungren (Trianto, 2011: 64). Peneliti memilih empat indikator yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Adapun definisi operasional yang dikembangkan berdasarkan indikator kerjasama tersebut ialah sebagai berikut.

1) Berada dalam tugas

Berada dalam tugas merupakan keterampilan kerjasama dalam mengelola kegiatan belajar setiap anggota kelompok untuk memahami dan menyelesaikan tugas investigasi kelompok dengan tepat waktu. Adapun definisi operasional dari indikator ini adalah sebagai berikut.

- Memberikan ide atau gagasan

- Mencari dan menentukan informasi yang relevan dari beragam sumber.

- Mencatat hasil investigasi individu maupun kelompok. 2) Mengambil giliran dan berbagi tugas

Mengambil giliran dan berbagi tugas merupakan keterampilan kerjasama untuk mengelola pembagian tugas dan kerja setiap anggota kelompok saat kegiatan perencanaan kelompok. Adapun definisi operasional dari indikator ini adalah sebagai berikut.

- Membagi tugas dan kerja secara merata kepada setiap anggota

kelompok.

3) Mendorong partisipasi

Mendorong partisipasi merupakan keterampilan kerjasama untuk memastikan setiap siswa dapat ikut serta dalam kegiatan pembelajaran terutama ketika presentasi kelompok dan tanya jawab (diskusi kelas). Adapun definisi operasional dari indikator ini adalah sebagai berikut.

- Memberikan dan menjawab pertanyaan.

- Memberi kesempatan siswa lain untuk bertanya, menjawab maupun berpendapat.


(17)

30

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mendengarkan dengan aktif merupakan keterampilan kerjasama untuk membangun komunikasi yang positif dan menjaga agar kegiatan diskusi kelas tetap kondusif. Adapun definisi operasional dari indikator ini adalah sebagai berikut.

- Diam dan fokus saat presentasi.

- Tidak memotong pembicaraan ketika orang lain berbicara saat

presentasi.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Menurut Arifin (2011: 231) tujuan utama dari kegiatan observasi adalah:

...untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai suatu fenomena, baik yang berupa peristiwa maupun tindakan, baik dalam situasi yang sesungguhnya maupun dalam situasi buatan. Selain itu, untuk mengukur perilaku, tindakan dan proses atau kegiatan yang sedang dilakukan, interaksi antara responden dan lingkungan, dan faktor-faktor yang dapat diamati lainnya, terutama kecakapan sosial.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi untuk mengamati dan mencatat mengenai keseluruhan proses pembelajaran. Observasi bertujuan agar peneliti dapat merekonstruksi proses implementasi tindakan dan perbaikan dalam diskusi balikan.Selain itu, observasi digunakan untuk mengamati kemampuan siswa dalam bekerjasama melalui penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipegroup investigation berdasarkan indikator-indikator keterampilan kerjasama yang telah ditentukan.

b. Studi Dokumentasi

Dalam penelitian ini, teknik studi dokumentasi memanfaatkan dokumen-dokumen penunjang penelitian yakni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan daftar absensi siswa. Studi dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang telah diperoleh dari observasi dan sebagai bahan untuk refleksi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh


(18)

31

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2012: 240) bahwa “…studi dokumen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif”.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Catatan Lapangan

Dalam penelitian ini, catatan lapangan digunakan untuk mencatat interaksi yang terjadi antara guru dan siswa, situasi di ruang kelas dan peristiwa-peristiwa insidentalnya berdasarkan urutan waktu. Kemudian catatan lapangan ini mencatat hasil refleksi berdasarkan hasil pengamatan yang akan digunakan untuk diskusi balikan antara peneliti dengan guru kolaborator. Catatan lapangan ini berbentuk matriks yang terdiri dari: rentang waktu, deskripsi kejadian, dan catatan refleksi. b. Lembar Observasi

Dalam penelitian ini, lembar observasi digunakan untuk mengamati dan mengukurpencapaian metode group investigation. Pencapaian metode group investigationdiukur berdasarkan tingkat keterlibatan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran berdasarkan metode group

investigation. Tingkat keterlibatan siswa dicantumkan dalam skor, yakni skor 4 apabila semua anggota terlibat, skor 3 apabila hanya 3-4 anggota kelompok terlibat, skor 2 apabila hanya 2 anggota kelompok terlibat, dan skor 1 apabila hanya satu bahkan tidak ada anggota kelompok yang terlibat. Adapun lembar observasi tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1: Lembar Observasi Metode Group Investigation

No Aspek Pengamatan Skor

4 3 2 1

1 Merencanakan tugas belajar kelompok

2 Membaca dan mengumpulkan informasi yang relevan dengan

topik secara perorangan maupun kelompok

3 Aktif berdiskusi dalam menyelesaikan tugas kelompok

4 Mengungkapkan gagasan-gagasan utama/ringkasan dari hasil


(19)

32

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 Aktif dalam tanya jawab

Keterangan:

c. Rubrik

Dalam penelitian ini, lembar kriteria penilaian atau rubrik digunakan untuk mengukur ketercapaianhasil tugas dan keterampilan kerjasama kelompok. Rubrik digunakan untuk mendapatkan data mengenai tugas kelompok berdasarkan kriteria: kelengkapan isi laporan (IT1), kesesuaian isi dengan topik yang ditugaskan dan informasi yang diberikan (IT2), isi dan kerapihan laporan (IT3), dan ketepatan waktu pengumpulan tugas (IT4). Kriteria penilaian tugas investigasi dan diskusi kelompok adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2: Kriteria Penilaian Tugas Investigasi dan Diskusi Kelompok

Indi- kator

Aspek yang dinilai Skor

4 3 2 1

IT1 Kelengkapan isi laporan

IT2 Kesesuaian isi dengan topik yang ditugaskan dan

informasi yang diberikan

IT3 Isi dan kerapihan laporan

IT4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas

Keterangan:

Konversi Skor Nilai

4=SB 16-20 Sangat Baik

3=B 11-15 Baik

2=C 6-10 Cukup Baik

1=K 1-5 Kurang Baik

Konversi Skor Nilai

4= SB 13-16 Sangat Baik

3=B 9-12 Baik

2=C 5-8 Cukup Baik


(20)

33

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, rubrik keterampilan kerjasama berdasarkan indikator kerjasama yaitu: berada dalam tugas (K1), mengambil giliran dan berbagi tugas (K2), mendorong adanya partisipasi (K3), dan mendengarkan dengan aktif (K4). Adapun kriteria penilaian (rubrik) kerjasama kelompok adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3: Kriteria Penilaian Kerjasama Siswa Melalui Metode Group Investigation

Indi-kator No Aspek Penilaian

Skor 4 3 2 1

K1 1 Ketika kegiatan perencanaan dan investigasi,

memberikan ide atau gagasan

2 Ketika kegiatan perencanaan dan investigasi, mencari dan menentukan informasi yang relevan dari beragam sumber

3 Mencatat tugas investigasi kelompok

K2 4 Membagi kerja dan tugas secara merata kepada

setiap anggota dalam kelompok

K3 5 Ketika presentasi dan tanya jawab, memberikan dan

menjawab pertanyaan

6 Ketika presentasi dan tanya jawab, memberi

kesempatan siswa lain untuk bertanya, menjawab maupun berpendapat

K4 7 Diam dan fokus pada saat kegiatan presentasi dan tanya jawab

8 Tidak memotong pembicaraan ketika orang lain

berbicara pada saat kegiatan presentasi dan tanya jawab

Keterangan:

D. Analisis Data

Analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah di lapangan. Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan model interaktif analisis data menurut Miles dan Huberman (Hopkins, 2011: 237)

Konversi Skor Nilai

4= SB 25-32 Sangat Baik

3=B 17-24 Baik

2=C 9-16 Cukup Baik


(21)

34

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu „reduksi data, tampilan data, dan penarikan kesimpulan‟. Adadpun penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Reduksi data

Saat mereduksi data peneliti merangkum, memilih data-data yang penting dan membuang data-data yang tidak dibutuhkan. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. 2. Tampilan data

Tampilan data dilakukan untuk menghimpun data-data yang terkumpul menjadi bentuk teks naratif atau uraian singkat dan tabel. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peneliti lebih mudah untuk memahami apa yang terjadi dan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Setelah tampilan data, tahapan selanjutnya ialahpenarikan kesimpulan dan verifikasi. Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang valid. Penarikan kesimpulan dilakukan dari awal pengumpulan data sampai pengumpulan data berakhir.Validasi digunakan untuk mengukur derajat kepercayaan hasil penelitian.

Adapun validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Member Check

Menurut Wiriaatmadja (2012: 168) member check ialah:

…memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber apakah keterangan, atau informasi, atau penjelasan itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu terperiksa kebenarannya.

Dalam penelitian ini,member check dilakukan dengan carapeneliti mengkonfirmasi data yang diperoleh selama penelitian melalui diskusi balikan dengan guru kolaborator. Peneliti memeriksa kembali data yang diperoleh dari


(22)

35

Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi kepada observer (guru kolaborator) untuk memastikan penjelasan tersebut tidak berubah.

b. Expert Opinion

Menurut Wiriaatmadja (2012: 171) “melalui expert opinion akan

meningkatkan derajat keterpercayaan penelitian”. Pakar atau pembimbing akan memeriksa dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian, sehingga peneliti dapat melakukan perbaikan berdasarkan arahan pembimbing. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan konsultasi hasil temuan dengan para pakar yakni dengan dosen pembimbing untuk menilai valid tidaknya penelitian yang telah dilakukan. Hasil konsultasi tersebut dijadikan sebagai panduan dalam kegiatan perbaikan.

Setelah melakukan validasi data, peneliti melakukan interpretasi yang bertujuan untuk memaknai data-data yang diperoleh selama penelitian dan memberikan petunjuk untuk melakukan tindakan selanjutnya. Interpretasi dilakukandengancaramenghubungkan keseluruhanhasil temuan dengan landasan teoritis yang diperoleh sebelumnya sebagai kesimpulan akhir.


(1)

Mendengarkan dengan aktif merupakan keterampilan kerjasama untuk membangun komunikasi yang positif dan menjaga agar kegiatan diskusi kelas tetap kondusif. Adapun definisi operasional dari indikator ini adalah sebagai berikut.

- Diam dan fokus saat presentasi.

- Tidak memotong pembicaraan ketika orang lain berbicara saat presentasi.

2. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Menurut Arifin (2011: 231) tujuan utama dari kegiatan observasi adalah:

...untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai suatu fenomena, baik yang berupa peristiwa maupun tindakan, baik dalam situasi yang sesungguhnya maupun dalam situasi buatan. Selain itu, untuk mengukur perilaku, tindakan dan proses atau kegiatan yang sedang dilakukan, interaksi antara responden dan lingkungan, dan faktor-faktor yang dapat diamati lainnya, terutama kecakapan sosial.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi untuk mengamati dan mencatat mengenai keseluruhan proses pembelajaran. Observasi bertujuan agar peneliti dapat merekonstruksi proses implementasi tindakan dan perbaikan dalam diskusi balikan.Selain itu, observasi digunakan untuk mengamati kemampuan siswa dalam bekerjasama melalui penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipegroup investigation berdasarkan indikator-indikator keterampilan kerjasama yang telah ditentukan.

b. Studi Dokumentasi

Dalam penelitian ini, teknik studi dokumentasi memanfaatkan dokumen-dokumen penunjang penelitian yakni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan daftar absensi siswa. Studi dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang telah diperoleh dari observasi dan sebagai bahan untuk refleksi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh


(2)

Sugiyono (2012: 240) bahwa “…studi dokumen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif”.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Catatan Lapangan

Dalam penelitian ini, catatan lapangan digunakan untuk mencatat interaksi yang terjadi antara guru dan siswa, situasi di ruang kelas dan peristiwa-peristiwa insidentalnya berdasarkan urutan waktu. Kemudian catatan lapangan ini mencatat hasil refleksi berdasarkan hasil pengamatan yang akan digunakan untuk diskusi balikan antara peneliti dengan guru kolaborator. Catatan lapangan ini berbentuk matriks yang terdiri dari: rentang waktu, deskripsi kejadian, dan catatan refleksi. b. Lembar Observasi

Dalam penelitian ini, lembar observasi digunakan untuk mengamati dan mengukurpencapaian metode group investigation. Pencapaian metode

group investigationdiukur berdasarkan tingkat keterlibatan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran berdasarkan metode group investigation. Tingkat keterlibatan siswa dicantumkan dalam skor,

yakni skor 4 apabila semua anggota terlibat, skor 3 apabila hanya 3-4 anggota kelompok terlibat, skor 2 apabila hanya 2 anggota kelompok terlibat, dan skor 1 apabila hanya satu bahkan tidak ada anggota kelompok yang terlibat. Adapun lembar observasi tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1: Lembar Observasi Metode Group Investigation

No Aspek Pengamatan Skor

4 3 2 1 1 Merencanakan tugas belajar kelompok


(3)

5 Aktif dalam tanya jawab

Keterangan:

c. Rubrik

Dalam penelitian ini, lembar kriteria penilaian atau rubrik digunakan untuk mengukur ketercapaianhasil tugas dan keterampilan kerjasama kelompok. Rubrik digunakan untuk mendapatkan data mengenai tugas kelompok berdasarkan kriteria: kelengkapan isi laporan (IT1), kesesuaian isi dengan topik yang ditugaskan dan informasi yang diberikan (IT2), isi dan kerapihan laporan (IT3), dan ketepatan waktu pengumpulan tugas (IT4). Kriteria penilaian tugas investigasi dan diskusi kelompok adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2: Kriteria Penilaian Tugas Investigasi dan Diskusi Kelompok Indi-

kator

Aspek yang dinilai Skor

4 3 2 1 IT1 Kelengkapan isi laporan

IT2 Kesesuaian isi dengan topik yang ditugaskan dan informasi yang diberikan

IT3 Isi dan kerapihan laporan

IT4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas Keterangan:

Konversi Skor Nilai

4=SB 16-20 Sangat Baik

3=B 11-15 Baik

2=C 6-10 Cukup Baik

1=K 1-5 Kurang Baik

Konversi Skor Nilai 4= SB 13-16 Sangat Baik 3=B 9-12 Baik

2=C 5-8 Cukup Baik 1=K 1-4 Kurang Baik


(4)

Selain itu, rubrik keterampilan kerjasama berdasarkan indikator kerjasama yaitu: berada dalam tugas (K1), mengambil giliran dan berbagi tugas (K2), mendorong adanya partisipasi (K3), dan mendengarkan dengan aktif (K4). Adapun kriteria penilaian (rubrik) kerjasama kelompok adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3: Kriteria Penilaian Kerjasama Siswa Melalui Metode Group

Investigation

Indi-kator No Aspek Penilaian

Skor 4 3 2 1 K1 1 Ketika kegiatan perencanaan dan investigasi,

memberikan ide atau gagasan

2 Ketika kegiatan perencanaan dan investigasi, mencari dan menentukan informasi yang relevan dari beragam sumber

3 Mencatat tugas investigasi kelompok

K2 4 Membagi kerja dan tugas secara merata kepada setiap anggota dalam kelompok

K3 5 Ketika presentasi dan tanya jawab, memberikan dan menjawab pertanyaan

6 Ketika presentasi dan tanya jawab, memberi kesempatan siswa lain untuk bertanya, menjawab maupun berpendapat

K4 7 Diam dan fokus pada saat kegiatan presentasi dan tanya jawab

8 Tidak memotong pembicaraan ketika orang lain berbicara pada saat kegiatan presentasi dan tanya jawab

Keterangan:

D. Analisis Data

Analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di Konversi Skor Nilai

4= SB 25-32 Sangat Baik 3=B 17-24 Baik

2=C 9-16 Cukup Baik 1=K 1-8 Kurang Baik


(5)

yaitu „reduksi data, tampilan data, dan penarikan kesimpulan‟. Adadpun penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Reduksi data

Saat mereduksi data peneliti merangkum, memilih data-data yang penting dan membuang data-data yang tidak dibutuhkan. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. 2. Tampilan data

Tampilan data dilakukan untuk menghimpun data-data yang terkumpul menjadi bentuk teks naratif atau uraian singkat dan tabel. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peneliti lebih mudah untuk memahami apa yang terjadi dan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Setelah tampilan data, tahapan selanjutnya ialahpenarikan kesimpulan dan verifikasi. Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang valid. Penarikan kesimpulan dilakukan dari awal pengumpulan data sampai pengumpulan data berakhir.Validasi digunakan untuk mengukur derajat kepercayaan hasil penelitian.

Adapun validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Member Check

Menurut Wiriaatmadja (2012: 168) member check ialah:

…memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber apakah keterangan, atau informasi, atau penjelasan itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu terperiksa kebenarannya.

Dalam penelitian ini,member check dilakukan dengan carapeneliti mengkonfirmasi data yang diperoleh selama penelitian melalui diskusi balikan dengan guru kolaborator. Peneliti memeriksa kembali data yang diperoleh dari


(6)

observasi kepada observer (guru kolaborator) untuk memastikan penjelasan tersebut tidak berubah.

b. Expert Opinion

Menurut Wiriaatmadja (2012: 171) “melalui expert opinion akan meningkatkan derajat keterpercayaan penelitian”. Pakar atau pembimbing akan

memeriksa dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian, sehingga peneliti dapat melakukan perbaikan berdasarkan arahan pembimbing. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan konsultasi hasil temuan dengan para pakar yakni dengan dosen pembimbing untuk menilai valid tidaknya penelitian yang telah dilakukan. Hasil konsultasi tersebut dijadikan sebagai panduan dalam kegiatan perbaikan.

Setelah melakukan validasi data, peneliti melakukan interpretasi yang bertujuan untuk memaknai data-data yang diperoleh selama penelitian dan memberikan petunjuk untuk melakukan tindakan selanjutnya. Interpretasi dilakukandengancaramenghubungkan keseluruhanhasil temuan dengan landasan teoritis yang diperoleh sebelumnya sebagai kesimpulan akhir.


Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

KUALITAS KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN MAKANAN (Studi kasus Pada Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Pesisir Tengah Lampung Barat)

1 13 48

PENERAPAN METODE PROYEK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas XI IPS-1 SMAN 1 Sukaresmi.

0 5 46

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH.

0 0 45

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Ciwidey.

0 2 36

UPAYA MENUMBUHKAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SEJARAH MELALUI PENERAPAN ASESMEN KINERJA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas di kelas XI Bahasa 1 MAN 2 Bandung.

0 0 57

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas XI IPS 2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung.

2 31 44